Kiriman Wedang Uwuh JNE Yogya Meningkat Tajam

Wedang Uwuh terbuat dari rempah-rempah sebagai minuman tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Wedang Uwuh terbuat dari rempah-rempah sebagai minuman tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Dibalik pandemi Covid-19, bagi para pelaku UMKM yang jeli masih ada peluang yang bisa mendatangkan keuntungan secara ekonomi. Seperti halnya industri rumahan wedang uwuh dan kerajinan tangan di Yogyakarta. Hal tersebut diketahui dari meningkatnya kirima melalui JNE Cabang Yogyakarta. Wedang uwuh banyak menjadi buruan masyarakat di masa wabah Covid-19 ini.

 

Daerah Istimewa Yogayakarta (DIY) selain dikenal sebagai kota tempat banyak mahasiswa menuntut ilmu dari berbagai penjuru Indonesia, juga sudah sejak dulu terkenal sebagai destinasi pariwisata yang menarik dan banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam hal kuliner, jangan ditanya lagi, Yogya melegenda dengan aneka makanan khasnya seperti gudeg dan bakpia.

Baca Juga: Wujud Peduli! JNE Yogyakarta Bagikan Air Bersih dan Sembako

Hanya saja, mengingat wabah Covid-19 masih belum mereda, geliat pariwisata di Yogya masih belum pulih kembali. Namun untuk bidang kuliner tampak mulai menggeliat karena bisa dipesan via online. “Selama pandemi Covid-19 dan sekarang memasuki masa new normal di Yogya, makanan khas yang merupakan produk UMKM meningkat cukup tinggi. Dari mulai bakpia, gudeg, wedang uwuh dan juga yang lainnya. Ada tren kiriman wedang uwuh melonjak tinggi, karena banyak dicari masyarakat sebagai minuman suplemen tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Adi Subagyo, Branch Manager JNE Yogyakarta kepada JNEWS, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Impian Marsudi Membangun Masjid di Desa Kelahirannya

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 yang dilanjutkan dengan PSBB dan sekarang masa new normal, wedang uwuh menjadi paket yang paling banyak dikirim para pelaku UMKM. “Kalau makanan atau minuman, wedang uwuh masih mendominasi. Sedangkan untuk kerajinan hiasan untuk rumah, kerajinan gerabah, batik, mainan anak dan lain-lain juga cukup banyak kita kirim,” tambah Adi.

Hanya saja, selama ini, terang Adi, ada sedikit kendala untuk kiriman makanan khas Yogyakarta, yaitu pada ketahanan makanan dan masalah packaging sehingga terkadang makanan tersebut sampai ke penerima tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu JNE Yogyakarta terus menjalin kerjasama dengan para pelaku UMKM, terutama industri rumahan makanan untuk memberikan edukasi agar kualitas makanannya bertahan lama. Begitu juga cara packaging-nya. Sebab mereka merupakan mitra JNE dan memiliki potensi yang bisa terus kembangkan. *

Baca Juga: Deretan Objek Wisata Sejarah Untuk Penyuka Heritage

Exit mobile version