Kisah Bandrek Asal Sumedang yang Dinikmati Warga Belanda

Bagi masyarakat Indonesia, tentu sudah tak asing lagi nama bandrek, terutama bagi warga sunda. Minuman yang terbuat dari aneka rempah-rempah tersebut selalu menjadi minuman favorit yang nikmat disantap saat cuaca dingin.

Fungsi bandrek tak sekadar menghangatkan badan saja, dengan material utama jahe merah, bandrek juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Tak heran peminatnya pun cukup banyak.

Hal ini menjadi peluang bagi Rini Mulasari yang rupanya telah memasarkan bandrek hingga Belanda. Minuman tradisional itu sudah mulai digarap sejak dia gemar mengolah rempah-rempahan.

BACA JUGA : Pulihkan Ekonomi, Pertamina Dampingi 22.000 Srikandi UMKM

Usaha bandrek dilakoni Rini di Cailate, Sumedang, Jawa Barat, sejak 2018 silam. Rini menyadari, bahwa proses mengolah rempah-rempah menjadi minuman cukup memakan waktu, sehingga ia ingin menghadirkan minuman rempah-rempah yang sehat sekaligus praktis, yang dapat di kemas menjadi minuman siap seduh dan siap minum.

“Saya ingin mengembangkan minuman rempah-rempah khas Indonesia yang banyak manfaat bagi kesehatan. Namun karena proses mengolahnya cukup memakan waktu, kami hadirkan yang lebih praktis. Sehingga minuman sehat ini juga dapat dibawa-bawa jika berpergian. Tinggal seduh air panas, ada juga yang bisa langsung di minum,” ungkapnya.

Bandrek Cailate

Bandrek Cailate yang menjadi mereknya, kini sudah mulai mendunia. Rini pun sudah memperkerjakan 3 karyawan untuk membantu proses, administrasi, dan pengemasan.

Agar tak monoton, dia juga berinovasi dengan mengembangkan produk lainnya, yakni kunyi asam. Masing-masing varian memiliki target pasar yang spesifik. Untuk bandrek, Rini menyasar pria dan wanita usia 30 tahun ke atas. Sedangkan untuk kunyit asam, Rini menyasar wanita yang sudah datang bulan.

BACA JUGA : Pemerintah Ingatkan UMKM soal Pentingnya Digitalisasi

Dengan semangat mengembangkan usahanya, tahun 2021 ini Rini mendaftarkan Cailate untuk menjadi mitra binaan Pertamina. Rini menjelaskan, sejak bergabung sebagai mitra binaan Pertamina, pemasaran produknya berkembang pesat.

Tidak hanya di kenal di Sumedang, produk bandrek andalannya kini sudah dipasarkan hingga ke berbagai kota di wilayah Jawa Barat hingga mancanegara seperti Belanda. Cailate juga melakukan kerja sama dengan toko oleh-oleh, kafe, restoran, serta melalui sistem re-seller.

Produk-produk Cailate juga kini dapat ditemukan secara online dan melalui e-commerce. Cailate dapat meraup omzet hingga 10 juta rupiah per bulan.

“Banyak manfaat yang kami dapat setelah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina. Ke depan kami akan fokus untuk mulai mengekspor produk ke berbagai negara termasuk Belanda. Sehingga minuman lokal khas Indonesia, dapat lebih dikenal oleh dunia dan mampu bersaing dengan produk minuman luar lainnya,” ujarnya.

BACA JUGA : Cara UMKM Kopi Cap Kuda Beromzet Ratusan Juta

Melalui program kemitraan, PT Pertamina (Pesero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat turut berkontribusi mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memanfaatkan potensi rempah-rempah nusantara seperti Cailate untuk dibina dan didampingi hingga menjadi UKM naik kelas dan menghasilkan produk maupun olahan rempah yang bermutu tinggi dengan kualitas ekspor.

Exit mobile version