Kisah Batik Pekatan yang Tetap Cuan di Tengah Pandemi Covid-19

Batik Pekatan

 

Berkomitmen memajukan Usaha Mikro Kecil (UMK), PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus melakukan pengembangan melalui sistem pendampingan terintegrasi pada skema pembiayaan, program pembinaan, pelatihan, dan peningkatan pemasaran.

Iftitakhiyah adalah pemilik usaha Batik Pekatan yang baru dirintis pada 2019 tepat beberapa bulan sebelum pandemi. Ide bisnis hingga nilai seni ini sudah dimiliki turun temurun dari keluarganya yang juga datang dari pengusaha batik.

“Saya terlahir dari keluarga pengusaha batik di Pekalongan. Keinginan memiliki usaha batik tulis makin menguat di saat kami melihat bahwa kondisi artisan batik tulis yang menghadapi tantangan kuat dengan adanya gempuran industri kain printing motif “menyerupai” batik dan impor bahan serupa batik. Dengan usaha Batik Pekatan yang kami rintis ini, saya berharap bisa menjaga asa para artisan batik tulis untuk terus berkarya dan memperluas pasarnya,” ucap Iftitakhiyah.

BACA JUGA : Saatnya Beli Mobil, Pemerintah Resmi Perpanjang Diskon PPnBM

Dalam pembuatan kain batik, diperlukan teknik khusus agar kain tersebut menghasilkan lukisan bernilai seni tinggi. Untuk itu, Batik Pekatan dibuat oleh pengrajin sampai dengan desainer terpilih. Iftitakhiyah mempekerjakan 3 pengrajin di Pekalongan, Cirebon, dan Lasem, misi nya ingin mengangkat wastra batik pesisir dari tiga negeri tersebut dan 2 karyawan desainer dan penjahit untuk collection ready to wear.

Muria Batik Kudus/ Pertamina

Batik Pekatan yang berlokasi di Grand Citra Residence, Depok, menjual berupa kain Batik Pekatan dan produk ready to wear. Harga produk untuk ready to wear collection mulai Rp 475 ribu hingga Rp 2 juta. Sementara untuk kain batik tulisnya, harga bervariasi mulai Rp 400 ribu hingga Rp 3 juta.

Dengan permintaan pengiriman kain batik sampai luar kota seperti Bandung, Bali, Semarang, Madiun, Magetan, dan Cirebon. Hingga saat ini, produk yang masih menjadi favorit para pelanggan nya adalah Kain.

“Terima kasih kepada Pertamina atas bantuan yang diberikan kepada kami, selama pandemi alhamdulillah omzet setahun di Rp 150 juta dan selama tahun 2021 ada sedikit peningkatan dari sisi omzet menjadi sekitar Rp 200 juta berkat dibantu dari sisi pemasaran oleh Pertamina,” ucap Iftitakhiyah.

Bersama Pertamina, Batik Pekatan sudah dua kali mengikuti event yaitu Pertamina Smexpo 2021 dan Adiwastra sebagai mitra binaan yang saat ini sedang berlangsung.

BACA JUGA : Mulai Hari Ini Harga BBM Pertamina Naik, Cek Daftarnya

“Melalui pendampingan dengan pemberdayaan UMK ini merupakan langkah yang strategis untuk memajukan mitra binaannya agar terus tumbuh dan berkembang secara matang. Dan kami akan terus mendampingi serta membimbing para pelaku Usaha Mikro dan Kecil untuk terus bersaing di dunia bisnis, terutama di masa pandemi Covid-19,” kata Eko Kristiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat.

Exit mobile version