Kisah Jatuh Bangun Jhon Membuka Gerai JNE di Bukit Kapur, Dumai

gerai jne dumai

Seorang pria paruh baya meninggalkan Kantor DPRD Kota Dumai, Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Provinsi Riau. Ya, Jhon Fikar nama lelaki itu.

Ini merupakan hari-hari terakhirnya menjadi wakil rakyat periode 2009-2014 setelah hampir lima tahun waktu dan tenaga dicurahkan menampung dan memperjuangkan aspirasi mayarakat.

Sekitar tiga bulan usai pengabdian, Jhon –begitu biasanya ia disapa- sempat mencari binis apa yang bisa menopang ekonomi keluarga.

Ya, kata orang-orang bijak didunia ini tidak ada yang abadi termasuk jabatan. Kendati begitu, kehidupan terus berjalan. Memang, pria berdarah Minang ini sempat menjadi kontraktor sebelum menjadi anggota legislatif. Namun entah mengapa hatinya belum tergerak untuk menggeluti bisnis lamanya.

Baca Juga: Kisah Bersama Kurir JNE, Berbagi Kebahagiaan hingga Lereng Gunung Bromo

“Memang ada mau ke sana lagi (kembali menjadi kontraktor, red). Namun hati belum mau,” ujar Jhon saat berbincang-bincang dengan Dumai Pos, Jumat (18/12) malam.

Dalam pencarian panjang itu, tiba-tiba Jhon dihubungi oleh adiknya yang berada di Batam, Provini Kepulauan Riau (Kepri). “Coba saja buka JNE di Dumai,” kata Jhon menirukan ucapan sang adik dari telpon seluler.

Jelas rekomendasi sang adik bukan main-main, karena dia sukses menggeluti usaha jasa kurir, ekspedisi dan logistik di pulau yang dibuka mendiang Prof BJ Habiebie melalui Otorita Batam-nya.

“Ya, saya termotivasi juga. Apalagi adik saya terbilang menekuni bisnis tersebut. Tidak ada salahnya dicoba,” katanya.

Bak kata pepatah, pucuk dicinta ulampun tiba. Kala itu, PT Tiki JNE mempunyai program membuka agen atau gerai di setiap kecamatan -di Kota Dumai ada tujuh kecamatan, red.

“Saya pun mendatangi kantor cabang PT Tiki JNE Kota Dumai yang berlokasi di Jalan Sudirman. Akhirnya saya buka gerai di Kecamatan Bukit Kapur,” terangnya.

Namun sebelum membuka usaha barunya itu, Jhon mendapat pelatihan dari PT TIKI JNE. Ibarat cerita silat, sebelum maju ke medan pertempuran notabene ayah dari lima anak ini dibekali berbagai ilmu seputar bisnis jasa kurir, ekspedisi dan logistik termasuk aturan main lainnya. Seperti beberapa kompensasi yang bakal diperolehnya seperti fee dan sebagainya.

Lazimnya usaha baru, Jhon pun merasakan pahit dan getir merintis usaha jasa kurir dan ekspedisi yang terbilang baru digelutinya,dan tak pernah dibayangkannya.

Baca Juga: Kejar Target 2021, JNE Gorontalo Berbenah Diri dan Terus Berinovasi

Ya, hampir empat bulan gerai milik Jhon tidak didatangi konsumen untuk memanfaatkan jasa bisnisnya. Menghadapi kondisi ini pria berkulit putih bersih ini tidak patah arang. Dia pun mengambil sejumlah langkah strategis. Diantaranya, mencetak berapa kotak kartu nama dan memasang baleho kecil ditempat yang dinilainya strategis.

Selain semangat pantang menyerah, dalam sebuah pertemuan atau acara yang dihadiri para petinggi PT Tiki JNE Pekanbaru dan Dumai, mereka memberi semangat kepadanya. “Sabar dan bertahan, karena bisnis ini prospeknya cerah,” kata Jhon menirukan ucapan para petinggi perusahaan itu.

Ya, semuanya akan berakhir indah tatkala keseriusan dan dedikasi berpadu dengan semangat dan pantang menyerah, karena usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Begitupula yang dirasakan Jhon, penantian panjangnya berbuah manis, tatkala memasuki bulan keempat tanpa mendapatkan order.

Tiba-tiba datang seorang anggota TNI mendatangi gerainya yang berlokasi di Jalan Raya Dumai-Duri. Ternyata dia mengirim surat dinas dengan tujuan Palembang. Lantas bagaimana perasaan Jhon?

“Senangnya bukan main. Ya, saya tidak melupakan hari itu. Maklum istilah orang Dumai 4 bulan belum ‘pecah telur’,” kenang Jhon seolah-olah terlempar ke lorong waktu lima tahun silang.

Selanjutnya, perlahan tapi pasti apa yang diucapkan para petinggi PT Tiki JNE bahwa bisnis jasa kurir dan turunannya menjanjikan terbukti. Paling tidak, sekarang ini Jhon memperkerjakan dua orang. Satu di kantor dan lainnya sebagai kurir.

“Tapi, terkadang saya turun juga, kalau paket lagi banyak,” katanya.

Saat dilemparkan pertanyaan menggoda berapa penghasilan per bulan yang ia peroleh dari usahanya itu? “Ya, cukuplah untuk membiayai keluarga dan lain-lainnya,” tukasnya diplomatis.

(Artikel ini ditulis oleh Yon Rizal Solihin, Dumai Pos, Juara 3 JNE Competition 2020 Kategori Writing Competition Wartawan Media Cetak Berita Feature)

Baca Juga: 15 Tahun Jadi Agen JNE, Een dari Tak Punya Kini Jaya dengan 17 Armada

Exit mobile version