JNEWS – JNE memberangkatkan 2 jemaah umrah yang memiliki keterbatasan alias penyandang disabilitas, yakni Ramon dan Syamsul. Ramon merupakan seorang penyandang disabilitas, pemilik agen JNE Sei Rampah, Medan, Sumatera Utara, sekaligus relawan kaki palsu. Sedangkan Syamsul Huda, karyawan penyandang disabilitas keterbatasan kaki yang sehari-hari bekerja di JNE Surabaya.
Pelepasan umrah oleh Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, pada Kamis (24/10/2024) di Hotel Anara, Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, menjadi hari yang paling istimewa bagi Ramon dan Syamsul Huda. Meskipun mereka mempunyai keterbatasan fisik, namun merasa tetap diperhatikan oleh perusahaan JNE.
“Alhamdulillah, saya bersama isteri mendapat hadiah umrah dari JNE. Dulu sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Niat saya hanya akan fokus beribadah di sana. Alhamdullilah, JNE memperhatikan saya,” ujar Ramon, sambil meneteskan air mata haru bercampur bangga.
Baginya, ibadah umrah adalah perjalanan spiritual yang sudah lama ditunggunya, dan sekarang sudah menjadi kenyataan. “Kebanggaan dan rasa terima kasih saya bersama isteri kepada JNE tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Selama ini saya sebagai relawan kaki palsu dan mempunyai agen JNE dengan mempekerjakan beberapa orang, niatnya hanya beribadah dan berbuat kebaikan secara ikhlas. Balasannya semuanya saya serahkan kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Ramon menambahkan, cacat kakinya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas sehingga kemudian harus diamputasi. Meski demikian tidak menyurutkannya untuk berprestasi dan menebarkan kabaikan, yaitu dengan menjadi relawan kaki palsu bagi mereka sesama penyandang cacat kaki.
Baca juga: Bersyukur Serba Dimudahkan ke Tanah Suci, Cerita Umrah Karyawan JNE
Oleh Ramon seorang demi seorang penyandang disabilitas cacat kaki yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara, didata dan diukur kakinya untuk kemudian diberikan kaki palsu secara gratis. Kaki palsu yang harganya lumayan mahal tersebut, merupakan sumbangan dari berbagai lembaga dan perusahaan, salah satunya sumbangan dari JNE. Selain itu, meski mempunyai keterbatasan, ia juga bisa membuka agen JNE yang sekarang ini sudah mempekerjakan 12 karyawan yang berasal dari lingkungan sekitar.
Sementara Syamsul Huda merupakan penyandang disabilitas asal JNE Cabang Utama Surabaya, dengan masa kerja lebih dari 12 tahun. Ia berangkat umrah bersama sang isteri. “Saya dulu mengalami kecelakaan lalu lintas di mobil, sehingga kemudian kaki menjadi tidak normal lagi sampai sekarang. Terima kasih JNE, yang memberangkatkan saya umrah bersama karyawan yang lainnya,” ujarnya.
“Ini seperti mimpi, dan sekarang menjadi kenyataan. Terima kasih JNE yang telah memberangkatkan saya umrah. Saya akan bersimpuh berdoa di depan Ka’bah agar diri saya yang mempunyai kekurangan kaki bisa terus menebar kebaikan dan bermanfaat bagi sesama. Tidak lupa saya juga akan mendoakan kejayaan perusahaan JNE dan para pemimpinnya, termasuk almarhum Bapak H. Soeprapto selaku pendiri JNE di depan Ka’bah,” pungkas Syamsul. *