Kisah Mas Udi, Liburan Membawa Berkah Jadi Perajin Kulit Buaya

JNEWS – Perjalanan liburan ke Merauke pada tahun 2001 silam telah mengubah hidup Udi. Seorang wisatawan yang jatuh cinta pada keindahan Papua, lalu memutuskan untuk menjadi bagian dari masyarakat Merauke.

Pertemuan dengan para perajin kulit lokal membuka peluang untuk menciptakan sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan. Melalui Matahari Buaya ia tidak hanya ingin menciptakan produk-produk fesyen yang unik, tetapi juga ingin memberikan kontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat setempat.

Udi, seorang lulusan STM bidang teknik mesin, membuktikan bahwa bakat dan minat seseorang tidak dibatasi oleh bidang ilmu yang dipelajari di sekolah. Kini, ia telah mengasah kreativitasnya dengan mengolah kulit buaya menjadi karya-karya indah. Latar belakangnya sebagai teknisi mesin ternyata sangat berguna dalam menghasilkan produk-produk kulit dengan kualitas tinggi yang dapat dituangkan dalam setiap detail produk kulit buatannya.

“Dari sinilah lahir ide untuk mengembangkan produk-produk kulit berkualitas tinggi yang tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga memiliki nilai sosial. Dengan melibatkan para pengrajin lokal dalam proses produksi, saya berharap dapat meningkatkan pendapatan mereka dan melestarikan warisan budaya Papua,” ujar pria yang kerap disapa “Mas Udi” oleh warga sekitar.

Bertempat di belakang rumah Mas Udi, Jl. Kampung Timur, Kelurahan Karang Indah, Kabupaten Merauke. Saat ini, Matahari Buaya memiliki 5 karyawan tetap yang terampil dalam mengolah kulit buaya menjadi produk-produk berkualitas tinggi. Untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar, seperti pembuatan tas dan aksesori lainnya, Matahari Buaya juga siap melibatkan tenaga tambahan sesuai kebutuhan produksi.

Baca juga: Menengok Uniknya Festival Asmat Pokman yang Bangkitkan UMKM Lokal

“Setiap produk Matahari Buaya adalah hasil karya seni yang dibuat dengan penuh dedikasi. Mulai dari dompet yang simpel hingga tas yang berukuran besar, semua produk dibuat dengan menggunakan kulit buaya asli yang diolah dengan teknik tradisional. Selain itu, kami juga menawarkan produk-produk unik seperti aksesoris handphone.” Ujar Mas Udi.

Proses pengolahan kulit buaya memerlukan ketelitian, mulai dari penggaraman hingga pengeringan, agar dapat menghasilkan kulit berkualitas tinggi dan awet. Mas Udi juga memanfaatkan kanal YouTube sebagai sarana edukasi dan menjalin kerja sama dengan pengusaha kulit lokal, terutama di Papua, untuk memahami tren pasar dan kebutuhan konsumen. Pendekatan ini memungkinkan Matahari Buaya menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga sesuai dengan gaya hidup masyarakat.

Dengan proses pembuatan yang penuh dengan kesabaran dan ketelitian, setiap produk dapat siap dalam waktu 2-14 hari tergantung pada tingkat kesulitan pembuatannya. Karya ini merupakan hasil dari tangan-tangan terampil para perajin lokal. Harga yang ditawarkan pun sangat beragam, mulai dari 30 ribu sampai 70 ribu rupiah untuk gantungan kunci, sedangkan untuk dompet dan tas berkisaran di 250 ribu hingga lebih dari 20 juta rupiah. Ini yang membuat produk-produk Matahari Buaya menjadi pilihan yang menarik bagi para pecinta kerajinan tangan.

Sejak didirikan pada tahun 2015, Matahari Buaya telah menghadirkan keindahan aksesoris kulit buaya asli Merauke ke berbagai penjuru Indonesia, termasuk Kalimantan, Manokwari dan Bali. Sejak Juli 2024, Matahari Buaya telah mempercayakan pengirimannya melalui JNE. Selain itu kerjasama lainnya melakukan kolaborasi dengan manghadiahkan produk Matahari Buaya sebagai giveaway di akun sosial media jne.merauke.

Exit mobile version