Kisah Kurir yang Kini Pimpin JNE Pangandaran

JNE Pangandaran

Kepala Cabang JNE Pangandaran, Hilmi Firdaus, memulai karir sebagai kurir motor di Tasilmalaya.

Sebelum bekerja di JNE, Hilmi Firdaus sempat bekerja di sebuah pabrik di Tangerang. Ksatria kelahiran Tasikmalaya, 26 Desember 1994 ini pertama kali bergabung di JNE Tasikmalaya sebagai kurir motor. Kini ia memimpin JNE Cabang Pangandaran. Berikut penuturannya kepada JNEWS.

Dalam menjalani kehidupan, saya memiliki prinsip atau filosofi, bahwa hidup  seperti air yang terus mengalir, mencari celah untuk terus bergerak hingga sampai ke muara yakni tergapainya sebuah cita-cita. Begitu juga dalam menjalani aktifitas kerja, saya berusaha selalu memberikan yang terbaik kepada perusahaan, karena saya percaya dan sadar apabila perusahaan maju dan berkembang kesejahteraan karyawan akan meningkat juga akhirnya.

Saat pertama kali bergabung dengan JNE Cabang Utama Tasikmalaya, pada 21 Mei 2014, saya bertugas sebagai pengantar paket kiriman alias kurir lapangan. Walau kerja lapangan dengan motor berpanas-panasan maupun diterpa hujan, saya merasa bersyukur karena di tengah sulitnya mencari pekerjaan, saya akhirnya diterima bekerja di JNE. Kala itu, tahun 2014, khususnya di Tasikmalaya dan daerah sekitarnya seperti Banjar, Ciamis dan Pangandaran JNE belum begitu dikenal luas seperti saat ini, terutama oleh mereka yang tinggal di pedesaan.

Saya masih ingat, dulu saat delivery dokumen ke warga di pedesaan, saya sering dikira petugas bank yang mau menagih hutang, sehingga ada warga terkadang bersembunyi. Kadang kalau mengingat hal itu saya suka tersenyum sendiri, mengenang bagaimana lika-liku menjadi petugas kurir di lapangan.

Namun, menjadi kurir yang sebagian area delivery-nya perkampungan dengan segala tantangannya justeru membuat motivasi saya terpacu, bagaimana agar pelayanan JNE lebih maksimal lagi dan mudah diterima oleh warga kampung.

Baca juga: Mengenal Maila, Kurir Perempuan dari JNE Sungaiselan, Bangka

O, ya, sebelum bergabung di JNE, saya pernah merantau ke Tangerang, menjadi buruh pabrik. Jadi begitu diterima di JNE, saya sangat bersyukur dan memaksimalkan kesempatan yang ada dengan berusaha menjadi kurir sebaik-baiknya.

Setelah 2 tahun menjadi kurir, pada 2016 – 2017 saya ditugaskan menjadi  checker POD di warehouse inbound Kantor Perwakilan JNE Apipah, Kota Tasikmalaya. Jabatan tersebut saya emban hingga 2017. Selepas itu saya diangkat menjadi Koordinator Hub JNE Sukaraja hingga 2022. Dari jabatan kordinator hub inilah kemudian hari saya diberi amanah untuk menjadi Kepala Cabang JNE Pangandaran sampai saat ini.

Bagi saya semua jabatan adalah kesempatan, jadi harus saya ambil karena itu akan membuat saya semakin banyak ilmu dan mengetahui hal-hal baru tentang proses kerja JNE. Semakin banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang saya dapatkan.

Saat pertama kali diberi tahu akan ditugaskan sebagai Kepala Cabang JNE Pangandaran, sejujurnya kala itu saya kaget dan tidak menyangka, terlebih momen tersebut bersamaan dengan kelahiran anak kedua dan anak yang pertama baru masuk sekolah.

Para Ksatria dan Srikandi JNE Pangandaran. Pangandaran adalah sebuah kabupaten yang ada di pesisir selatan Jawa Barat.

Walau awalnya agak berat harus meninggalkan Tasikmalaya untuk pindah ke Kabupaten Pangandaran, namun karena tugas perusahaan dan kesempatan yang bagus, akhirnya saya terima dengan senang hati dan penuh tanggung jawab. Bagi saya dalam meniti tangga karir di JNE selama ini tidak lepas dari motivasi dan dukungan dari keluarga dan pimpinan di JNE Tasikmalaya juga rekan-rekan kerja.

Saat ini di JNE Pangandaran yang berada di bawah nauangan JNE Cabang Utama Tasikmalaya sudah ada 74 orang karyawan, dengan area operasional mencakup 9 kecamatan di Kabupaten Pangandaran, yaitu Kecamatan Pangandaran, Sidamulih, Padaherang, Kalipucang, Cigugur, Langkap, Parigi, Cimerak, Cijulang, dan Kecamatan Mangunjaya.

Akhirnya, semoga saya dan tim JNE Pangandaran bisa terus memberikan yang terbaik bagi kemajuan perusahaan di mana JNE semakin terdepan dan menjadi pilihan utama masyarakat Pangandaran. *

Baca juga: Filosofi Di Balik Logo Resmi HUT JNE Ke-32

Exit mobile version