Kisah Rafki Mendirikan Usaha Live Streaming Nikahan, Untung Banyak

kisah Reddot Livestream dirikan usaha live stream nikahan

Era digital amat sangat membantu bagi banyak sekali pelaku usaha. Kita mungkin sudah melihat contohnya dengan banyaknya usaha yang kini berseliweran di platform e-commerce. Di luar itu, ada ide bisnis menarik yang bisa kamu jalankan, yakni bisnis live streaming kondangan.

Ya, metode live streaming belakangan ini sudah menjadi hal yang biasa dipakai untuk menyiarkan sejumlah acara. Nggak hanya acara formal, acara informal pun menggunakan metode tersebut.

Metode ini mulai populer seiring dengan mewabahnya pandemi Covid-19, di mana pemerintah pada saat itu melarang atau membatasi kegiatan masyarakat di luaran. Mau nggak mau, banyak penyelenggara event yang menjalankan kegiatannya secara online, melalui siaran live streaming.

Baca Juga: Tips Bisnis Kuliner ala Ibnu Jamil, Jangan Gengsi!

Nah, metode live streaming ini juga diterapkan pada acara pernikahan, seperti yang dijalankan oleh Muhammad Rafki, salah satu pemilik usaha Reddot Livestream. Reddot Livestream merupakan sebuah startup yang menjalankan bisnis live stream di kawasan Jabodetabek yang baru berdiri sejak 2021 lalu.

Dikatakan Rafki, Reddot Livestream ini berdiri berangkat dari keinginan membatu sahabatnya yang merasa frustasi karena pernikahannya terhalang pandemi Covid-19. Bersama kedua rekannya, yakni M. Haidar dan Isam, Rafki pun kemudian mendirikan usaha tersebut.

Berangkat dari permasalahan temannya yang ingin melangsungkan pernikahan, dirinya melihat ada kebutuhan dasar yang sulit terpenuhi. Menurutnya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kental dengan silaturahmi. Karenanya dirinya melihat ada peluang tersebut. Potensi mendirikan usaha live streaming nikahan itu makin besar mana kala masyarakat sudah mulai terbiasa dan beradaptasi dengan digitalisasi.

Baca Juga: Live Streaming, Solusi dari Huawei untuk E-commerce

“Dari situlah, konsepnya mempermudah, menghubungkan mereka yang jauh untuk bisa datang ke sebuah acara dengan lebih terjangkau. Terjangkau ini bisa dalam bentuk materi, bisa juga dalam bentuk jarak karena tidak memungkinkan untuk berkumpul seperti saat pandemi kemarin. Jadi tagline kami ‘luaskan jangkauan’, itu bener-bener literally meluaskan apapun,” ujar Rafki seperti dikutip dari detikcom.

Rafki pun mengakui bahwa ketika awal mendirikan usaha tersebut, dirinya dan kawan hanya memiliki modal yang minim. Modal terbesar menurutnya adalah sumber daya manusia yang kompeten. Dirinya tidak malu untuk bilang ke klien bahwa ini merupakan usaha pertama yang dijalaninya.

Selama 2 tahun berjalan, usahanya saat ini telah membuahkan hasil. Pada saat tahun pertama berjalan pendapatan bisnisnya diklaim melesat hingga lebih dari 900%. Saat ini Reddot Livestream disebut belum membuka peluang untuk investor. Hal ini karena usaha tersebut didirikan berangkat dari hobi mereka.

“Karena di sini kita berjalan memang sesuai dengan passion kita, hobinya kita, jadi kita masih seneng dengan menjalankannya sendiri.” ujar Rafki.

Baca Juga: Tips Jualan Live Streaming di Lazada LazLive

Untuk strategi, Rafki mengatakan bahwa strategi yang dipakai adalah menanamkan awareness terlebih dahulu kepada para calon konsumennya. Menurutnya, Reddot Livestream harus bisa memerikan trust kepada calon konsumen. Di samping itu, Rafki dan kawan mulai mengembangkan strategi baru, yakni dengan menggaet influencer, meski dirasa agak sulit.

“Tapi reach influencer ini agak susah, makanya kita coba sasar si temen-temennya influencer ini. Nah secara nggak langsung nanti ketika si influencernya ngucapin, di situ kita dapat eksposure ini dari influencernya,” paparnya.

Untuk paket harganya, Rafki menawarkan paket live streaming nikahan mulai dari Rp2 jutaan untuk live YouTube, tergantung dari jumlah kamera yang dipakai. Dalam sebulan ia bisa mendapatkan 25-45 acara di akhir pekan. Meskipun, diakui bahwa Reddot Livestream bukan sebuah bisnis yang profit oriented.

“Lama-lama live stream ini jadi sebuah trend, yang mana orang beli live stream ini karena mereka ingin menekan budget pernikahan atau hanya untuk gengsi. Mereka jadi merasa bergengsi karena acaranya ini disiarkan kembali di Youtube,” paparnya.

Exit mobile version