Kisah Sukses Pelaku UMKM Furnitur Kayu Manfaatkan Digitalisasi

Kisah Sukses Pelaku UMKM Furnitur Kayu Manfaatkan Digitalisasi

Memiliki dapur minimalis dan estetik menjadi impian masyarakat modern saat ini. Peralatan memasak satu warna dan multifungsi serta bumbu masak di botol kaca yang senada merupakan tren yang berkembang belakangan ini.

Namun, agar area dapur tetap rapi, bersih, dan tetap terlihat estetik, kamu dituntut paham dalam meletakkan barang dengan tepat. Kemudian, pintar memilih barang yang diperlukan atau tidak, seperti decluttering dan organizing.

Baca juga: Hanya Lulus SMP, Pengusaha Kayu Ini Raup Pendapatan Ratusan Juta per Bulan

Nah, dua kegiatan ini membutuhkan produk pendukung seperti rak penyimpanan, lemari kecil, hingga kotak-kotak yang disesuaikan pada kebutuhan.

Bila berbicara mengenai dapur rapi dan apik, VOC Store dapat menjadi solusi menjawab persoalan tersebut. Sebagai brand furniture kayu khusus peralatan penyimpanan dapur, perjalanan Yulia Anggraeni selaku pemilik dan kerap disapa Ranny, memang bukan perjalanan yang mudah dan penuh liku-liku.

VOC Store awalnya dibangun pada tahun 2016 dan bergabung di Shopee untuk berjualan casing dan aksesoris handphone. Namun selama 3 tahun, perjalanan bisnis sangatlah naik turun dan menghadapi berbagai kesulitan akan masalah pengiriman barang baku.

Hingga akhirnya di tahun 2019, Ranny memutuskan untuk beralih menjadi berjualan furniture, seperti rak dan tempat penyimpanan dapur yang terbuat dari kayu jati Belanda dan semakin memperluas jangkauan digital nya bersama Shopee.

Kemudian, Ranny mengganti jenis produk yang dijual menjadi batu loncatan yang begitu besar bagi perkembangan tokonya.

Sempat mengalami jatuh bangun berbisnis, namun tak menyurutkan niatnya untuk semakin sukses. Dia pun menilai bisnisnya cukup terbantu dengan bantuan promo dari e-commerce seperti Shopee.

Baca juga: Tips Merawat Talenan Kayu Agar Awet

“Memasuki tahun ketiga kami berjualan peralatan penyimpanan dapur berbahan kayu, kini kami bisa mendirikan dua workshop kerja dan mempekerjakan warga sekitar untuk memproduksi produk-produk VOC Store. Jadi produk VOC Store 100% lokal, dari bahan lokal dan dikerjakan oleh anak bangsa.” kata Rani dalam keterangannya.

Di masing-masing workshop dilakukan proses pengerjaan yang berkesinambungan satu sama lain. Setelah proses pembelian kayu jati dari petani lokal, lalu masuk ke tahap pembuatan di workshop pertama dengan aktivitas pemilihan kayu berdasarkan ukuran, mengukur dan potong kayu sesuai dengan pola.

Kemudian, pindah ke workshop kedua yang merupakan tempat perakitan dan pengecatan. Setelah selesai dan telah dilakukan pengecekan Quality Control, seluruh produk yang siap dijual diberangkatkan menuju gudang dan akan dilanjutkan proses pengemasan dengan label.

Selain itu, Ranny memilih untuk menggunakan bahan kayu karena akan lebih kuat dan tahan lama, serta memberikan kesan alami dan elegan untuk hasil produk VOC Store. Bahan dasar kayu juga lebih ramah lingkungan dan lebih mudah untuk didapatkan.

Baca juga: Tips Ampuh Dapatkan Penghasilan Tambahan untuk Mahasiswa

Dari segi design, furniture kayu pun lebih fleksibel dan memiliki banyak tingkat tekstur warna dan pola yang memberikan sentuhan estetik. Dan dari harga, furniture berbahan kayu jauh lebih murah dan bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki masing-masing orang.

Demi mewujudkan dapur yang rapi dan lebih nyaman untuk masyarakat, bukan hanya memaksimalkan produk-produk dari VOC Store seperti rak, kotak, dan lemari kayu yang dapat dimaksimalkan untuk penyimpanan peralatan hingga bumbu dapur.

“Namun, kita juga harus memahami peletakan barang yang tepat dan pintar memilah barang-barang yang perlu digunakan atau tidak, salah satunya dengan decluttering dan organizing,”

Tren kegiatan decluttering dan organizing semakin marak dan digemari oleh masyarakat beberapa tahun belakangan ini sejak adanya pandemi.

Ketika pandemi dimana masyarakat diharuskan untuk memusatkan aktivitas mereka dari rumah, mereka menyadari kondisi rumah yang kurang rapi dan penuh sehingga decluttering dan organizing menjadi solusi yang bisa dilakukan.

Baca juga: Pemotor Wajib Tahu, Ini Cara Simpel Rawat Jas Hujan Supaya Awet

Exit mobile version