Menggali Konsep Ikigai: Rahasia Kebahagiaan dari Jepang

JNEWS – Siapa yang menginginkan hidup yang sempurna? Sepertinya semua orang ingin memiliki hidup yang sempurna. Tapi, memangnya ada hidup yang sempurna, apalagi di zaman sekarang? Jangan salah, ada satu konsep yang dipercaya bisa mewujudkan hidup sempurna jika dilakukan dengan besar. Konsep tersebut adalah konsep Ikigai.

Yuk, berkenalan lebih jauh, tentang cara untuk memiliki hidup yang bahagia dan sempurna ala orang Jepang ini.

Apa Itu Konsep Ikigai?

Dalam hidup, sudah biasa kalau kita merasa habis semangatnya, merasa malas melakukan sesuatu, bosan, capek, dan jenuh dengan kegiatan sehari-hari kita. Pasti semua orang juga pernah mengalaminya.

Kalau sesekali saja sih wajar, tetapi, bagaimana kalau kita merasakan hal-hal negatif ini terus-terusan? Berarti, ada sesuatu yang salah dengan hidup kita.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Nah, ayo kenalan dengan konsep Ikigai. Inti dari konsep ini adalah mencari nilai-nilai dalam hidup itu sendiri. Ikigai berasal dari kata iki yang berarti kehidupan, dan gai yang artinya nilai. Jadi, kalau diterjemahkan secara bebas, Ikigai berarti nilai-nilai yang seharusnya kita hidupkan sedari bangun pagi hingga tidur di akhir hari.

Konsep Ikigai ini telah menjadi gaya hidup sebagian besar orang Jepang. Mereka percaya, dengan menerapkan konsep ini, mereka akan semakin dapat menemukan makna dan tujuan mereka hidup. Dikutip dari situs Geriatri.id, angka harapan hidup orang Jepang memang tertinggi di dunia, yakni sampai 84 tahun.

Untuk memahami Ikigai, kita perlu mengenali apa saja yang membuat kita bahagia dan apa yang bisa kita lakukan. Kadang ini bukan hal besar, tetapi justru adalah hal-hal kecil sehari-hari yang terkadang kita justru tidak sadar melakukannya. Misalnya, ada ibu yang merasa bahagia ketika bisa menyiapkan bekal sederhana untuk anak-anak sekolah dan suami bekerja. Ada suami yang bahagia, ketika bisa pulang ke rumah di akhir hari dan menemani anak-anaknya belajar. Ada yang bahagia bisa merasakan hangatnya sinar matahari pagi sambil berangkat ke kantor, dan sebagainya.

Saat kita menghargai hal-hal kecil yang membuat bahagia tersebut secara tidak langsung kita memberi diri kita sendiri motivasi untuk hidup dan membuatnya lebih bermakna.

Itulah inti dari Ikigai.

Baca juga: Mindfulness: Pengertian dan Cara-Cara Menerapkannya di Hidup Sehari-hari

Cara Mencari Ikigai

Menggali Konsep Ikigai

Konsep Ikigai intinya ada pada empat aspek yang bertemu di satu titik, yakni passion, mission, vocation, dan profession. Mencapai Ikigai artinya keempatnya seimbang, sehingga ada arah hidup yang jelas untuk kita tuju. Jika hanya satu dua saja yang terpenuhhi, maka itu artinya konsep Ikigai belum sepenuhnya terpenuhi. Efeknya, pasti ada yang membuat limbung dan kehilangan arah.

Mari kita lihat satu per satu elemennya.

1. Passion: Hal yang Disukai

Passion adalah hal-hal yang kita sukai. Dengan melakukan passion, kita merasa bahagia dan bersemangat. Contohnya hobi atau aktivitas apa pun yang menyenangkan. Passion adalah kombinasi dari hal yang kita suka lakukan dan yang bisa dengan baik kita selesaikan.

2. Mission: Kebutuhan Sesama

Mission berfokus pada kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat atau lingkungan. Mission ini bisa jadi tak selalu sejalan dengan minat pribadi, tetapi kalau kita lakukan akan memberi dampak positif terhadap diri kita. Mission adalah kombinasi antara apa yang kita sukai dan apa yang dibutuhkan oleh lingkungan kita.

3. Vocation: Sumber Penghasilan

Vocation mencakup aktivitas yang mampu memberikan pendapatan dengan menggunakan skill yang dimiliki. Dengan adanya pendapatan ini, kita bisa memastikan kebutuhan hidup terpenuhi. Vocation merupakan kombinasi antara apa yang dibutuhkan oleh lingkungan dan motivasi untuk mencari penghidupan.

4. Profession: Keahlian yang Dimiliki

Profession merupakan bidang di mana ada keahlian khusus, yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan, dan menjadi dasar dalam berkarier. Ketika ada hal yang bisa kita lakukan dan dapat memberikan penghasilan material, maka di situlah ada profession.

Nah, Ikigai tercapai ketika passion, mission, vocation, dan profession bertemu di satu titik. Artinya, kita melakukan apa yang kita bisa, apa yang kita suka, apa yang dibutuhkan oleh lingkungan, dan memberikan penghasilan untuk bisa dipakai memenuhi kebutuhan.

Dengan adanya keseimbangan ini, maka setiap hari kita akan bangun dengan motivasi dan mood yang baik. Kita punya harapan untuk menjalani hari, dan ketika selesai pun kita akan merasa puas.

Bagaimana Cara Menyeimbangkannya?

Apakah mungkin keseimbangan itu tercapai? Mungkin sekali. Buktinya, sebagian besar orang Jepang sudah melakukannya, dan terbukti pula angka harapan hidup mereka meninggi. Jika ingin mencoba mencapai hal yang sama, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Identifikasi Minat dan Kesenangan

Buat daftar kegiatan yang paling dinikmati, yang mampu membuat lupa waktu saat melakukannya. Pikirkan apa yang secara konsisten membuat bersemangat atau merasa hidup, seperti hobi atau minat yang sudah lama ditekuni.

Misalnya, ada orang yang suka berinteraksi dengan orang lain. Dia suka belajar, berdiskusi, suka bertukar pikiran. Orang-orang seperti ini biasanya juga akan suka berbagi ilmu dengan orang lain. Mereka punya mindset, dengan berbagi maka akan ada hal lain yang juga mereka terima sebagai “imbalan”-nya.

2. Amati Kebutuhan Sekitar

Lihat masalah atau kebutuhan yang sering muncul di sekitar. Pikirkan, “Apa yang bisa dilakukan untuk membantu atau memperbaiki situasi ini?” Dengan begitu, bisa ditemukan cara sederhana untuk berkontribusi yang mungkin cocok dengan minat atau keahlian.

Misalnya dengan contoh yang sama. Orang yang suka berinteraksi ini menemukan bahwa ada banyak anak-anak di sekitar yang kesulitan belajar, terutama dalam mata pelajaran tertentu. Dalam hal tersebut, dia menemukan peluang untuk berkontribusi membantu anak-anak tersebut.

3. Cari Potensi Penghasilan

Tentukan keterampilan atau kegiatan yang bisa menghasilkan pendapatan. Evaluasi apakah kemampuan atau minat tertentu bisa dikembangkan menjadi pekerjaan atau bisnis yang berkelanjutan, tanpa mengorbankan kepuasan pribadi.

Masih dengan contoh yang sama, karena memiliki kemampuan mengajar atau menguasai mata pelajarannya, maka orang yang bersangkutan bisa mulai dengan menawarkan kelas atau bimbingan belajar kepada anak-anak. Dalam hal ini, lantas muncul potensi untuk memperoleh penghasilan.

Kegiatan ini tak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat tapi juga bisa memberi kepuasan pribadi, terutama jika punya minat dalam pendidikan atau peduli pada perkembangan anak-anak.

4. Tingkatkan Keahlian

Seiring waktu, tingkatkan lagi keahlian yang sudah dikuasai dan yang berhubungan dengan minat. Tak harus selalu dengan pendidikan formal, bisa melalui kursus, tukar pikiran dengan yang lebih ahli, atau bahkan dengan pengalaman.

5. Pantau dan Sesuaikan

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan, minat, dan keadaan bisa berubah. Ikigai adalah perjalanan yang mungkin perlu diperbarui atau disesuaikan sesuai perkembangan diri dan perubahan lingkungan. Rutin mengevaluasi empat elemen akan membantu menjaga keseimbangan hidup yang berkelanjutan.

Melalui langkah-langkah ini, proses menemukan ikigai menjadi lebih terstruktur dan memungkinkan untuk mencapai tujuan hidup yang berarti.

Baca juga: Berkenalan dengan Frugal Living: Gaya Hidup Hemat dan Tetap Bahagia

Konsep ikigai mengajarkan cara menemukan tujuan hidup yang memberi makna dan kebahagiaan. Dengan memahami dan menyatukan passion, mission, profession, dan vocation, keseimbangan hidup bisa tercapai.

Konsep ikigai bukan sekadar teori, melainkan panduan untuk menjalani hidup secara lebih penuh. Menerapkannya dapat membawa pada kepuasan lebih dalam dan hidup yang lebih bermakna.

Exit mobile version