Ksatria dan Srikandi JNE Melakukan Rapid Test Covid-19

Petugas Gugus Tugas Covid-19 JNE dari Departemen HSE saat melakukan rapid test kepada karyawan JNE

Petugas Gugus Tugas Covid-19 JNE dari Departemen HSE saat melakukan rapid test kepada karyawan JNE

Gugus Tugas Covid-19 JNE melalui Departemen HSE melakukan rapid test kepada seluruh karyawan JNE. Rapid test ini dilakukan secara bertahap guna mengetahui kondisi kesehatan para karyawan JNE di masa pandemi Covid-19.

 

Senyum lega terpancar dari wajah Syarif Hidayat. Karyawan dari bagain SCO JNE Tomang 6, Jakarta, ini baru saja selesai menjalani rapid test dengan hasil non reaktif, Rabu (19/8/2020) di ruang meeting lantai 2, JNE Tomang 6. “Lega dan senang setelah mengetahui hasilnya non reaktif, padahal sebelum di rapid test, saya selalu was-was dan ada rasa khawatir takut kena Covid-19, karena setiap saat berhubungan langsung dengan customer, terutama setelah menerima uang dari customer untuk transaksi pengiriman paketnya,” ujar Syarif kepada JNEWS.

Sebagai Ksatria JNE, ia sangat mengapresiasi adanya rapid test yang digelar oleh Satgas Covid-19 JNE melalui Departemen HSE. Karena selain takut tertular Covid-19, ia juga merasa takut menularkannya ke rekan-rekan kerjanya atau orang lain jika memang dirinya reaktif atau positif Covid-19. “Saya akan terus melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti selalu mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak dan tentunya bila akan masuk kantor dicek suhu tubuh,” Syarif menambahkan.

Baca Juga : Ksatria dan Srikandi JNE Melakukan Rapid Test Covid-19

Faqih, Staf HSE yang ikut melakukan rapid test terhadap para karyawan mengungkapkan, hingga hari kedua pelaksanaan, dirinya beserta 15 orang Tim HSE lainnya sudah melakukan rapid test di JNE Tomang 9, Tomang 11, Tomang 45, Hub Sunter untuk bagian operasional malam dan di JNE S. Parman, Slipi, Jakarta Barat. “Selama 2 hari sudah 424 karyawan yang ikut rapid test ini, dan hasilnya semuanya non reaktif, sehat semuanya. Untuk rapid test ini, kami juga bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), sekalian untuk mengecek apakah ada karyawan yang terindikasi memakai narkotika,” ucap Faqih, saat ditemui JNEWS disela-sela waktu rapid test.

Dengan alat berstandar Departemen Kesehatan RI, karyawan yang di rapid test, akan diketahui hasilnya secara akurat dalam waktu antara 3-5 menit, apakah itu non reaktif maupun reaktif terhadap virus Covid-19.

Baca Juga : Rekomendasi Tempat Wisata Buat yang Hobi Mendaki dan Bersepeda

Sebelum dilakukan rapid test dengan cara diambil sampel darahnya para karyawan terlebih dahulu mengisi formulir data diri. “Hasilnya akan muncul salah satu garis dari tiga garis, yaitu garis C (negatif), Igm (fase awal infeksi) dan IGD (fase awal infeksi virus yang aktif). Garis-garis tersebut muncul dalam waktu 3 hingga 5 menit. Sedangkan apabila tidak muncul satu garis pun maka harus dilakukan rapid test ulang, karena bisa jadi alat tidak berfungsi dengan baik,” terang Faqih.

Jika ada karyawan yang hasil rapid test-nya reaktif, maka diharuskan WFH atau isolasi mandiri selama 14 hari, hal tersebut sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dari pemerintah dan juga kebijakan dari manajemen perusahaan JNE. Namun dari hasil rapid test sampai sekarang belum ditemukan yang reaktif. Rapid test ini juga menandakan bahwa JNE sangat peduli dengan kesehatan para karyawannya, sehingga mereka merasa aman dan tetap nyaman bekerja di masa pandemi ini. *

Baca Juga : JNE Merauke Menjadi Pilihan Utama di Ujung Timur Indonesia

Exit mobile version