Kurir Pertama JNE Krayan Melayani di Beranda Negeri

Oleh : Ahmad Syarif Hidayat, Sales & Marketing KCU Tarakan

Okta saat di perbatasan Indonesia - Malaysia

KRAYAN merupakan kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Indonesia. Terletak di bagian barat Kabupaten Nunukan dan berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Krayan merupakan salah satu daerah yang penuh dengan sumber daya alam yang melimpah.

Meskipun berada di wilayah pedalaman Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, bukan berarti Krayan tidak memiliki potensi. Selain memiliki alam yang indah, di sana juga terdapat potensi yang kaya akan sumber daya alam seperti beras dan garam.

Potensi beras dan garam yang ada di Krayan tersebut juga membuat kiriman dari Krayan meningkat. Namun masih belum maksimal karena diakibatkan tak adanya ruang gerak bagi para petani garam dan beras Krayan untuk memasarkan produknya ke luar daerah.

Keterbatasan pengiriman itu yang melatarbelakangi dibukanya kantor cabang JNE Krayan pada 13 Januari 2020 lalu. Oktafianus Bada yang biasa dipanggil Okta, mengawali karirnya di JNE Krayan Bersama dengan pemilik JNE Krayan Herberli Noh. Sejak pertama kali berdiri hingga saat ini (2021), JNE Krayan telah memiliki empat orang pegawai.

“Karena transportasi terbatas, hanya bisa keluar atau masuk Krayan dengan menggunakan pesawat udara. Semenjak saya pergi ke Krayan, barulah ada JNE Krayan”, ujar Okta yang pernah menyelesaikan D3 Teknik Sipil di Polnes Samarinda.

Okta pun menceritakan kondisi di awal berdirinya JNE Krayan, “Jadi waktu itu saya karyawan pertama di JNE Krayan ini. Karena hanya saya sendiri karyawannya, maka semuanya saya kerjakan sendiri. Mulai dari barang inbound sampai barang outbound”.

Antusiasme masyarakat Krayan untuk mengirim barang maupun bahan makanan yang tinggi dikarenakan banyak dari mereka yang meneruskan Pendidikan kuliahnya di luar Krayan. Seperti misalnya di Tarakan, Samarinda, maupun kota lainnya yang berada di pulau Jawa.

“Pada awal buka dulu, JNE Krayan langsung kebanjiran pengirim. Karena merupakan ekspedisi pertama yang melayani pengiriman barang dan bahan makanan. Jadi para orang tua yang punya anak kuliah di luar Krayan banyak yang mengirim lewat sini,” ungkap Okta.

Tidak hanya melayani pengiriman ke luar Krayan dengan jumlah yang besar. Bahkan JNE Krayan juga menerima banyak kiriman dari luar Krayan. Kiriman pesanan tersebut juga dikarenakan banyak masyarakat yang memesan barang lewat marketplace.

Baca juga : Serunya Menggambar Bareng Si Joni di Kandank Jurank Doank

“Masyarakat Krayan kini sudah akrab dengan marketplace seperti Lazada, Tokopedia, Shopee dan lainnya. Jadi kami pun ikut senang karena masyarakat Krayan menjadi lebih maju. Bahkan waktu itu saya sempat dihubungi oleh JNE Jogja yang tidak percaya bahwa JNE sudah ada sampai di Krayan,” jelasnya.

Mata pencaharian orang-orang Krayan biasanya adalah bertani beras dan garam. Beras Krayan Bernama Padi Adan. Memiliki cita rasa yang khas, baunya harum, dan tekstur halus yang hidup di dataran tinggi. Garam Krayan memiliki kandungan yodium yang tinggi. Banyak pengidap penyakit gondok yang terobati karenanya.

“Beras dan garam khas Krayan itu yang juga banyak dikirim lewat JNE Krayan. Hampir seluruh Indonesia sudah pernah menjadi destinasi pengiriman dari Krayan. Bahkan sudah ada juga yang pernah mengirim sampai ke Timika di Papua,” ujar lelaki yang berusia 26 tahun tersebut.

Okta menjelaskan, seringkali membuka pelayanan dari setengah tujuh pagi hingga sampai larut malam. Hal tersebut dikarenakan jarak tempat tinggal customer yang berjauhan dengan lokasi JNE Krayan. Ada pula yang harus membutuhkan waktu dua sampai tiga jam untuk sampai ke kantor JNE Krayan.

“Kadang saya tidak tega juga ketika sudah tutup, tapi masih ada yang datang dari tempat yang jauh untuk mengirim. Maka tetap saya layani. Sebab kasihan juga sudah datang jauh-jauh ke sini,” jelasnya.

Kendala lain yang dihadapi oleh Okta di Krayan adalah jika jadwal pesawatnya terganggu untuk membawa barang dari Krayan ke luar. Terkadang ada masyarakat yang tidak perduli dengan penyebab barangnya lambat terkirim.

“Pernah sampai ada yang gebrak meja. Tapi tetap harus saya layani dengan lapang dada. Karena memang tujuan saya adalah melayani,” tutur Okta.

Okta saat menempuh perjalanan mengantarkan barang ke tujuan

Selain pengiriman keluar terbatas karena hanya bisa menggunakan pesawat, terdapat tantangan lain yang harus dihadapi. Akses jalan untuk pengantaran paket terkadang susah untuk dilalui, medan berlumpur dan licin terkadang dilewati untuk sampai ke alamat penerima. Ditambah lagi jaringan internet yang belum memadai di seluruh Krayan.

“Apalagi di sini jaringan internet belum merata. Jadi tidak bisa bebas pakai jaringan untuk komunikasi ke cabang lain,” ungkapnya.

Okta berharap ke depan JNE Krayan bisa semakin besar dan melayani lebih banyak lagi masyarakat. Sesuai tagline JNE yaitu menghantarkan kebahagiaan atau Connecting Happiness. Selain itu, saya juga berharap agar jaringan di Krayan ini ke depannya juga bisa lebih membaik.

Baca juga : Semarakkan PON XX Papua, JNE Jayapura Gelar Diskon Ongkir

“Karena jaringan internet itu penting bagi kami untuk berkomunikasi dengan cabang JNE lainnya. Minimal jaringannya bisa sama dengan Kota Tarakan lah,” tuturnya.

Ditambahkan Okta, targetnya ke depan juga dapat membuka cabang baru di Krayan. Sehingga akses masyarakat untuk mengirim bisa lebih mudah. Karena Ia mempunyai misi untuk membantu masyarakat di Krayan, tidak mengedepankan kepentingan pribadi semata.

“Saya punya prinsip kalau di Krayan ini harus dinikmati, syukuri, dan dijalani. Dan jangan lupa berbagi kepada sesama.  Itu yang saya pegang selama ini. Karena yang menciptakan kebahagiaan adalah kita sendiri, bukan orang lain,” pungkasnya.*

Exit mobile version