Banyak suka duka yang dialami para kurir (rider) JNE di mana pun mereka bertugas. Seperti pengalaman Budiarto, Best Rider dari JNE Jayapura. Meski berdarah Jawa, Budiarto mengaku para customer-nya yang mayoritas adalah penduduk lokal asli Papua sudah seperti saudara dan perlakuan terhadap dirinya sangat baik.
Demi memberikan pelayanan terbaik kepada para customer di area delivery-nya yang meliputi kawasan Wamena hingga Padang Bulan, Jayapura, rider Budiarto terkadang pulang sampai larut malam. “Saya kadang kurang tenang kalau masih ada paket yang belum terantar, meski misalnya waktu sudah malam”.
“Jadi sebanyak apa pun paket yang saya bawa harus sukses ter-delivery, sehingga customer akan senang dan puas dengan pelayanan JNE,” tambah Budiarto mengawali obrolan dengan JNEWS di awal tahun ini tepatnya pada Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga : So Sweet, Ridwan Kamil Kasih Kado Motor Custom UMKM Buat Bu Cinta
Ksatria yang mulai bergabung di JNE Jayapura, 25 Agustus 2018 itu, mengaku rasa lelah dan capeknya seakan hilang begitu saja bila customer tersenyum bahagia atas paket yang sudah diterimanya. Area delivery Budiarto, selain di kawasan perkotaan juga terdapat di beberapa perkampungan dan perbukitan yang sangat jauh.
Budiarto mengungkapkan bahwa kondisi keamanan terkadang rawan di daerah-daerah area pengantarannya. Oleh karena itu, Ia perlu ekstra hati-hati supaya dirinya beserta paket yang dibawa tetap aman dan selamat sampai ke tujuan.
Baca Juga : Bukukan Hasil Memuaskan di 2020, JNE Semarang Optimis Sambut 2021
Dalam sehari Budiarto yang lahir di Jayapura dari ayah dan ibu asli Jawa Tengah ini, bisa sukses delivery lebih dari 200 paket kiriman. Bahkan terkadang lebih, seperti pada saat peak season Lebaran, Natal dan Tahun Baru.
Seperti rider di kantor – kantor cabang lainnya di Indonesia, banyak suka dan duka yang dialaminya selama menjadi rider. Namun kejadian yang paling diingatnya dan tidak mau terulang lagi, saat dirinya baru sebulan menjadi rider, di mana HP-nya untuk menghubungi customer dijambret orang tak dikenal.
“Itu kejadian yang paling menyedihkan. Tapi saat itu nyali saya bukan ciut, malah sebaliknya menjadi bangkit untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh agar menghasilkan yang terbaik. Saya yakin dibalik kerja keras pasti akan melahirkan kesuksesan,” kenang pria yang mempunyai hobi memancing ini.
Baca Juga : So Sweet, Ridwan Kamil Kasih Kado Motor Custom UMKM Buat Bu Cinta
Meski berdarah Jawa, Budiarto mengaku para customer-nya yang mayoritas adalah penduduk lokal asli Papua sudah seperti saudara dan perlakuan terhadap dirinya sangat baik. Ia meyakini kebaikan mau pun kedekatan dengan customer sebagai balasan atas sikapnya yang selalu ramah, murah senyum serta jujur apabila ada di antara paket ada yang mengalami masalah, seperti terlambat sampai atau yang lain sebagainya.
“Saya selalu berkata jujur dan apa adanya apabila ada paket yang sedikit terlambat sampai. Tentunya dengan bahasa yang sopan santun khas penduduk lokal. Tidak ada bedanya perantau atau penduduk lokal, semuanya adalah saudara,” ucapnya.
Terkait dirinya yang dipilih sebagai kurir terbaik, Budiarto menyatakan rasa senang dan bangganya, karena semangat kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. “Semoga di tahun 2021 JNE semakin jaya dan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada para customer,” pungkas Budiarto yang mengaku betah tinggal di bumi Papua walau kedua orang tuanya berasal dari Pulau Jawa.
“Dedikasi rider Budiarto untuk pekerjaannya sangat tinggi. Dia bisa melakukan delivery tepat waktu meski harus ke pelosok dan ke daerah rawan. Bahkan sampai ke daerah pegunungan yang jauh dari keramaian,” ujar Marini Sari Lestari Koordinator HC JNE Cabang Jayapura. *
Baca Juga : Logistik Digadang Jadi Pengadang Ekspor Produk Manufaktur