JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Mengenal Budaya dan Tradisi Lokal di Labuan Bajo

by Penulis JNEWS
12 February 2024
Labuan Bajo: Tradisi dan Kekayaan Budaya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Labuan Bajo adalah sebuah destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam. Tempat ini merupakan sebuah jendela yang memperlihatkan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang telah terjaga selama berabad-abad.

Dikelilingi oleh perairan yang jernih dan pulau-pulau kecil, kawasan ini tidak hanya dikenal karena Komodo, hewan purba yang menjadi ikonnya, tetapi juga sebagai pusat pertemuan berbagai suku dengan warisan budaya yang unik.

Sejarah dan Suku yang Mendiami Labuan Bajo sehingga Kaya akan Budaya

Labuan Bajo: Tradisi dan Kekayaan Budaya

Labuan Bajo, sebuah wilayah yang terletak di Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, merupakan rumah bagi empat suku yang berbeda-beda. Suku tersebut yaitu Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Mbojo, dan Suku Bugis.

Keberadaan mereka di kawasan ini sudah tercatat sejak zaman sebelum Indonesia merdeka, menandakan kekayaan budaya dan sejarah yang lama terjalin di wilayah ini.

Nama Labuan Bajo sendiri memiliki asal-usul yang unik, menggabungkan kata ‘Labuan’ yang berarti pelabuhan dan ‘Bajo’ yang diambil dari nama Suku Bajo. Wilayah ini dikenal sebagai titik berlabuh kapal, baik kecil maupun besar, yang masuk ke Nusa Tenggara Timur melalui jalur laut.

Suku Bajo, dikenal sebagai suku pesisir yang hidup di atas perahu atau rumah panggung di laut, telah lama menjadikan penangkapan ikan sebagai cara utama untuk bertahan hidup. Kehadiran mereka di daerah ini berkaitan erat dengan masa ketika Kesultanan Gowa memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Pulau Flores.

Suku Bugis, yang juga memiliki keterkaitan dengan Kesultanan Gowa, dan Suku Mbojo, yang terkait dengan Kesultanan Bima, menambah keragaman budaya di Labuan Bajo.

Kesultanan Bima, dengan pengaruhnya yang merentang hingga Pulau Flores, membawa Suku Mbojo ke Bajo, menjadikan bahasa Suku Mbojo salah satu bahasa komunikasi di wilayah tersebut. Di sisi lain, Suku Manggarai merupakan suku asli dari wilayah daratan barat Flores, yang sekarang dikenal sebagai Labuan Bajo.

Keanekaragaman suku ini tidak hanya menjadikan Labuan Bajo kaya akan budaya, tetapi juga sejarah. Masing-masing suku membawa cerita, tradisi, dan cara hidup yang unik, menyatukan mereka dalam tapestri budaya yang melatarbelakangi kehidupan sehari-hari di sini.

Hal ini menjelaskan bagaimana Labuan Bajo, dengan latar belakang budaya dan sejarahnya yang kaya, menjadi salah satu destinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengalami keunikan dan keberagaman Indonesia.

Baca juga: Rute Perjalanan Pulau Komodo: Tip untuk Merencanakan Liburan yang Tak Terlupakan

3 Event Budaya dan Tradisi Unik di Labuan Bajo

Labuan Bajo: Tradisi dan Kekayaan Budaya

Tak hanya alamnya yang spektakuler keindahannya, kekayaan budaya di sini juga sangat luar biasa. Setidaknya ada 3 event dan tradisi unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat lokal yang sangat menarik perhatian.

1. Komodo Culture Festival

Setiap awal bulan November, Desa Komodo menjadi tuan rumah bagi Komodo Culture Festival, sebuah perayaan tahunan yang berfokus pada kekayaan tradisi lokal dan promosi wisata budaya.

Festival ini menampilkan berbagai kegiatan yang menarik, mulai dari pertunjukan seni tradisional, seperti atraksi kolokamba dan drama khas daerah, hingga permainan yang mengedukasi tentang sejarah Pulau Komodo dan satwa legendarisnya.

Menurut laman di Jadesta Kemenparekraf, atraksi kolokamba merupakann sebuah pertunjukan yang memperlihatkan perjuangan orang-orang Pulau Komodo dalam menghadapi perompak yang sering menyerang desa mereka dulu kala.

Selain itu, terdapat upacara ritual yang penuh dengan nilai budaya, dan berbagai lomba menarik yang berhubungan dengan keindahan bahari, termasuk lomba renang antarpulau dan perlombaan perahu motor.

Bagi yang berminat menghadiri, disarankan untuk memesan tiket dengan cepat melalui agen perjalanan resmi yang ditunjuk oleh panitia. Hal ini penting karena jumlah wisatawan yang diperbolehkan berkunjung dibatasi untuk menjaga kelestarian kawasan dan memastikan ketersediaan fasilitas yang memadai.

2. Tradisi Rumusmoso

Di Labuan Bajo, tradisi Rumusmuso merupakan cara unik dalam pembagian tanah ulayat, tanah yang dianggap milik bersama oleh anggota komunitas adat setempat. Proses ini menitikberatkan pada pembagian lahan secara adil, dengan memberikan prioritas kepada pemimpin adat dan keluarga mereka.

Namun, bukan hanya anggota komunitas yang bisa menerima bagian. Warga dari suku lain juga berkesempatan, dengan syarat tertentu. Salah satunya adalah membawa satu ekor ayam jantan dan Kapu Manuk Lele Tuak, minuman arak yang menjadi ciri khas lokal.

Salah satu momen penting dalam proses pembagian ini adalah Ritual Tente. Dalam ritual ini, sebatang kayu akan ditancapkan di titik tengah lahan yang akan dibagi, simbolisasi awal dari proses pembagian. Lahan yang dibagi biasanya lebih luas untuk pemimpin atau tetua adat, dengan luas lahan untuk warga biasa ditentukan berikutnya.

Uniknya, proses pembagian ini menggunakan ‘rumus moso’, yaitu teknik menghitung menggunakan jari tangan yang disesuaikan dengan jumlah penerima dan keturunan mereka. Ini adalah contoh menarik dari bagaimana tradisi dan kearifan lokal dipertahankan dalam pengelolaan sumber daya bersama.

3. Tradisi Kepok

Saat berkunjung ke Manggarai Barat di Flores, Nusa Tenggara Timur, pengalaman unik menanti di pintu masuk Labuan Bajo. Para wisatawan disambut hangat oleh warga lokal yang mengenakan pakaian adat. Mereka sedang menjalankan Tradisi Kepok, sebuah ritual penyambutan dengan membawa ayam jantan berwarna merah dan moke putih, minuman khas setempat.

Upacara ini khusus diselenggarakan untuk menyambut wisatawan yang datang berkunjung dari berbagai penjuru dunia yang datang ke Labuan Bajo. Para tetua adat dan wanita Manggarai Barat akan berpakaian songke dan destar menyambut di Dermaga Loh Liang. Pakaian tradisional ini juga menjadi suvenir yang menarik bagi wisatawan.

Ritual Kepok adalah bentuk penghormatan dan selamat datang yang tulus dari masyarakat Manggarai Barat kepada para tamu yang ingin menjelajahi keindahan Pulau Komodo. Melalui tradisi ini, masyarakat setempat menunjukkan rasa hormat dan kecintaan yang begitu dalam terhadap warisan budaya mereka.

Kehadiran tradisi ini menambah nilai unik bagi pengalaman wisata di Labuan Bajo. Tak hanya panorama alamnya yang memesona tetapi juga karena keramahan dan kehangatan warganya.

Baca juga: 10 Destinasi Wisata Indonesia yang Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO

Demikianlah di Labuan Bajo, keanekaragaman budaya dan tradisi terpampang nyata melalui kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Empat suku utama yang mendiami wilayah ini, yaitu Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Mbojo, dan Suku Bugis, masing-masing membawa warna tersendiri pada kanvas budaya Labuan Bajo.

Dari upacara adat yang kaya akan simbolisme hingga seni kuliner yang memanjakan lidah, setiap aspek kehidupan di sini adalah cerminan dari interaksi harmonis antara manusia dengan alam dan sesama.

Tags: Komodo Culture Festivalnusa tenggara timurpulau florespulau komodosuku BajoTradisi Kepoktradisi Labuan BajoTradisi Rumusmosoupacara adat
Share228Tweet143
Next Post
Tebing Koja: Keindahan Tersembunyi di Balik Batu Karst

Tebing Koja: Keindahan Tersembunyi di Balik Batu Karst

TERKINI

Petirtaan Jolotundo: Mata Air Terbaik di Dunia

Petirtaan Jolotundo: Mata Air Terbaik di Dunia Setelah Air Zamzam

15 November 2025
Tempat Wisata Indoor Terbaik di Indonesia

15 Tempat Wisata Indoor Terbaik di Indonesia yang Cocok untuk Keluarga

14 November 2025
Makan Enak Tanpa Takut Gula

Makan Enak Tanpa Takut Gula: Cara Nikmati Hidup Sehat di Hari Diabetes Sedunia

14 November 2025
Ide Jualan Makanan Tahan Lama Modal Kecil

17 Ide Jualan Makanan Tahan Lama yang Praktis dan Modal Kecil

14 November 2025
Aplikasi Gratis yang Bikin Hidup Lebih Mudah

9 Aplikasi Gratis yang Bikin Hidup Lebih Mudah

14 November 2025
perjalanan 35 tahun jne

Perjalanan 35 Tahun JNE (1): Sepucuk Surat dari Tanah Jawa

14 November 2025

POPULER

Hutan Taiga yang Menjadi Sabuk Hijau Bumi

Mengenal Hutan Taiga, Sabuk Hijau Dingin Penyangga Bumi

by Penulis JNEWS
17 October 2025

Oleh-Oleh Khas Pekalongan Paling Dicari

Dari Batik hingga Kudapan, Inilah Oleh-Oleh Khas Pekalongan yang Paling Dicari

by Penulis JNEWS
21 October 2025

Arung Jeram Aman untuk Pemula

Tip Arung Jeram yang Aman untuk Pemula

by Penulis JNEWS
27 October 2025

Cabe Terpedas di Dunia sampai Jutaan SHU

10 Cabe Terpedas di Dunia, Pedasnya Bikin Nangis

by Penulis JNEWS
29 October 2025

Candi Gebang: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Wisata

Menguak Sejarah Candi Gebang, Peninggalan Hindu Abad ke-9

by Penulis JNEWS
22 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal