JNEWS – Rasa cinta tanah air bisa diwujudkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyanyikan lagu nasional di berbagai kesempatan. Biasanya, lagu ini dinyanyikan saat upacara maupun peringatan hari besar kebangsaan.
Lagu-lagu tersebut diciptakan puluhan tahun lalu di masa perjuangan melawan penjajah. Isi liriknya sarat akan makna yang mencerminkan kecintaan terhadap Indonesia, semangat perjuangan meraih kemerdekaan dan juga kebersamaan.
Lagu wajib nasional liriknya tidak panjang sehingga mudah diingat. Itulah mengapa sejak usia sekolah, anak-anak telah dikenalkan berbagai lagu tersebut untuk memberikan manfaat positif seperti mengenal sejarah perjuangan bangsa.
Berikut ini deretan lagu nasional yang kerap dinyanyikan beserta sejarah di baliknya untuk menambah wawasan kebangsaan.
5 Lagu Nasional Indonesia yang Sering Dinyanyikan dan Kisah di Baliknya
1. Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya ditulis oleh Wage Rudolf Soepratman, seorang tokoh pergerakan nasional Indonesia di tahun 1924. Lagu ini pertama kali dinyanyikan di depan umum pada Kongres Pemuda II di Batavia tanggal 28 Oktober 1924 yang disambut dengan meriah oleh peserta kongres.
Menurut Historia, sejarah penciptaan lagu ini dimulai ketika Soepratman melihat pengumuman di majalah Timboel terbitan Solo yang isinya mengajak para komponis Indonesia membuat lagu kebangsaan. Namun, ketika membaca artikel berjudul “Manakah komponis Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan yang dapat membangkitkan semangat rakyat?” Di situlah, beliau tergerak untuk menciptakannya.
Suatu malam di tahun 1926, Soepratman mulai menuliskan not-not lagu. Berbekal biola, beliau pun mulai memainkan lagu yang diciptakannya itu. Lantas, lagu tersebut diberi judul Indonesia Raya. Untuk mengabadikan lagu ciptaannya, di tahun 1924 W.R. Soepratman menghubungi tiga perusahaan rekaman di Batavia dan yang menerimanya adalah perusahaan milik Yo Kim Tjan.
Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po, sebuah surat kabar Tionghoa. Lirik dari lagu ini berjumlah 3 stanza. Namun, yang sering dinyanyikan hanya satu stanza saja.
Baca juga: Museum Nasional Indonesia: Sejarah, Profil, dan Panduan Wisatanya
2. Garuda Pancasila
Lagu Garuda Pancasila diciptakan oleh Prohar Sudharnoto, seorang komponis kebanggaan Indonesia. Sebelum menjadi komponis yang terkenal, beliau berprofesi sebagai penyiar program musik di RRI. Kemudian di tahun 1952, Sudharnoto diangkat menjadi kepala seksi musik RRI.
Lagu ini diciptakannya tepat enam tahun setelah Garuda ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia. Di awal penciptaan, lagu ini diberi judul Mars Pancasila. Tapi, kemudian diubah menjadi Garuda Pancasila karena sesuai dengan lambang Pancasila yaitu burung Garuda.
Sudharnoto membuat lagu ini sebagai gambaran Pancasila ke dalam bentuk lagu. Tujuannya agar menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengobarkan semangat persatuan. Tak hanya itu saja, lagu ini membawa pesan mendalam bahwa Pancasila adalah simbol, ideologi serta dasar kehidupan yang mesti dijalani masyarakat Indonesia untuk terciptanya negara adil, makmur dan sejahtera.
3. Bagimu Negeri
Lirik lagu Bagimu Negeri sangat pendek, empat baris saja tapi memiliki makna nasionalisme dan patriotisme. Lagu ini kerap dikumandangkan di tiap peringatan hari-hari nasional dan sering dinyanyikan oleh suporter olahraga.
Lagu ini diciptakan oleh Raden Kusbini yang lahir di Mojokerto tahun 1910. Beliau berprofesi sebagai musisi dan pencipta lagu. Dalam perjalanan kariernya, beliau termasuk orang dekat Presiden Soekarno yang menggeluti musik keroncong.
Bagimu Negeri diciptakan oleh Raden Kusbini pada masa pendudukan Jepang tahun 1942. Di masa itu, Bung Karno memiliki gagasan untuk membuat lagu nasional yang mengusung nuansa patriotisme. Tujuannya agar mengurangi pengaruh pemerintah militer Jepang yang masif dalam menanamkan ideologinya.
Di awal penciptaan, lirik terakhir lagu ini oleh Kusbini disisipkan frasa “Indonesia Raya” agar lebih memantik jiwa nasionalisme rakyat Indonesia di masa itu. Setelah melalui proses diskusi, Kusbini setuju mengganti frasa tersebut menjadi negeri.
Lagu Bagimu Negeri pertama kali diperdengarkan di radio milik Jepang yakni Hoso Kanri Kyoku. Setelah melalui proses yang panjang, pada tahun 1960 lagu Bagimu Negeri ditetapkan sebagai lagu nasional oleh Bung Karno.
4. Tanah Airku
Tanah Airku adalah salah satu lagu nasional yang menjadi favorit masyarakat Indonesia. Bahkan, lagu ini kerap digunakan sebagai backsound video di media sosial.
Lagu ini diciptakan oleh Sarijah Bintang Sudibyo, atau biasa dikenal dengan Ibu Sud, pada tahun 1927. Awal penciptaan lagu ini terinspirasi dari para pahlawan yang menimba ilmu di luar negeri seperti Jerman dan Belanda.
Melalui lagu ini, Ibu Sud berharap agar seluruh masyarakat yang lahir dan hidup di Indonesia selalu mencintai dan membanggakan tanah kelahirannya. Makna dari lirik lagu ini pun begitu dalam, yakni:
- Sejauh mana pun orang Indonesia pergi, mereka tidak akan melupakan kampung halamannya yakni Indonesia.
- Rasa bangga dan cinta terhadap tanah air.
- Nilai-nilai kebangsaan.
Adapun penyanyi pertama yang menyanyikan lagu ini dengan versi lain yaitu Rita Effendi, salah satu penyanyi terkenal Indonesia di era 1990-an.
5. Indonesia Pusaka
Lagu Indonesia Pusaka tidak pernah absen dinyanyikan setiap perayaan 17 Agustus. Bahkan lagu ini, kerap dijadikan backsound iklan hingga dinyanyikan di acara internasional.
Di sana tempat lahir beta
Dibuai, dibesarkan Bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata
Lirik lagu ini memang sangat menyentuh rasa jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Untaian kata di lagu Indonesia Pusaka begitu indah dan memiliki makna jiwa seorang rakyat yang sangat mencintai tanah air Indonesia.
Indonesia Pusaka diciptakan pada tahun 1949 yang dilahirkan dari tangan seorang komponis legendaris tanah air yaitu Ismail Marzuki. Beliau dikenal sebagai komponis yang mahir menciptakan lagu bertemakan perjuangan. Beberapa lagu perjuangan yang diciptakan oleh beliau adalah Gugur Bunga, Halo Halo Bandung, Rayuan Pulau Kelapa, Sepasang Mata Bola.
Berkat kontribusi Ismail Marzuki melalui lagu-lagu perjuangan, nama beliau diabadikan sebagai nama pusat kesenian di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki. Oleh pemerintah, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya Ismail Marzuki ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 5 November 2004.
Baca juga: Melacak Jejak Sejarah Budaya dengan Liburan di Jakarta
Walaupun sekarang ini Indonesia telah merdeka, tetapi menyanyikan lagu nasional di atas merupakan bentuk tindakan cinta tanah air. Dengan semangat yang diungkapkan dalam larik lagu, diharapkan generasi muda bisa memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan menjaga tanah air Indonesia.