Laju JNE di Pulau Garam

Karyawan jne sampang, madura

Para karyawan JNE Cabang Sampang, Madura, Jawa Timur.

JNEWS – JNE Cabang Sampang, Pulau Madura, terus bertumbuh bersama potensi lokalnya yang melimpah yaitu komoditi garam. Bahkan ke depannya kiriman garam ini diproyeksi akan mendongkrak peningkatan revenue.

Sampang merupakan sebuah kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur yang beribukota di Kecamatan Sampang. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan laut Jawa di utara, selat Madura di selatan, Kabupaten Bangkalan di barat dan Kabupaten Pamekasan di timur.

Lokasinya yang dikelilingi lautan dengan air yang berkadar garam tinggi, membuat Sampang menjadi penghasil garam terbesar di Jawa Timur, dengan total produksi per tahun mencapai ratusan ribu ton. Garam ini dihasilkan dari lahan-lahan tambak garam yang luasnya mencapai ribuan hektar. Dengan hasil produksi garam yang banyak maka tak heran apabila garam menjadi salah satu sektor penopang perekonomian masyarakat Sampang.

Menurut Kepala Cabang JNE Sampang, Prasetiyatno, Sampang memiliki potensi produksi garam yang sangat melimpah dan berkualitas terbaik. “Sampang memiliki potensi alam khususnya di komoditi garam. Ini juga menjadi berkah tersendiri bagi JNE Sampang karena kami terus menjalin kerjasama dengan para pengusaha pembuat garam,” ujar Prasetiyatno, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (21/5/2025).

Baca juga: JNE Pariaman Fokus pada Peningkatan Kiriman Makanan

Untuk kiriman paket garam, menurut Ksatria asli kelahiran Pulau Madura ini, sebenarnya sudah berjalan namun untuk paket kiriman ritel, seperti warga Sampang yang berjualan online maupun mereka yang mengirim garam untuk sanak saudaranya di luar kota.

“Kami bersama tim sedang menggarap kiriman garam yang volumenya lebih besar. Dan itu sudah menjadi target ke depannya guna meningkatkan volume kiriman di JNE Sampang,” terang Prasetiyatno.

Selain komoditas garam, sektor UMKM yang para pelakunya cukup aktif dengan produk unggulannya khas lokal, juga menjadi potensi cukup besar bagi JNE. Adapun produknya berupa makanan seperti abon yang terbuat dari ikan dan petis.

“Di sini, JNE berkomitmen untuk lebih dekat dengan UMKM serta sudah melakukan komunikasi intens dengan komunitas yang ada di Sampang yang mulai adaptif akan digital marketing terutama yang berhubungan dengan UMKM yang dikelola langsung oleh dinas pemerintahan setempat,” jelasnya.

Sementara terkait kiriman outbound di Sampang, tambah Prasetiyatno, sekarang ini lebih didominasi kiriman Reguler dan JTR (JNE Trucking) dengan tujuan Surabaya dan Jakarta dan sekitarnya. “Kalau untuk kiriman inbound yang masuk ke Sampang lebih didominasi paket-paket JTR. Untuk mempertahankan posisi market leader di tengah persaingan yang ketat, seluruh tim JNE Sampang selalu bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga para pelanggan merasa puas,” beber Prasetiyatno.

JNE Sampang sendiri mulai beroperasi sejak pertengahan 2012 yang saat itu dikelola 10 karyawan. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya JNE di Sampang, saat ini karyawannya sudah 44 orang.

Baca juga: Layanan Roket JNE Kian Moncer di Kota Kupang

Sedangkan area operasional mencakup seluruh wilayah Kabupaten Sampang yang terdiri dari 14 kecamatan, termasuk Pulau Mandangin yang proses pengantaran paket ke sana menggunakan kapal laut. “Untuk titik penjualan ada 4 agen aktif dan ke depannya akan kami tambah 3 titik lagi di Juni 2024, yaitu di Kecamatan Karang Penang, Omben dan Kecamatan Robatal. Ini untuk memperkuat penetrasi jaringan JNE di Sampang,” pungkas Prasetiyatno. *

Exit mobile version