Laju Kencang Pertumbuhan JNE di Kota Satelit Depok

Pimpinan Cabang JNE Depok, Eries Nugroho

Sebagai penyangga Ibu Kota Jakarta, geliat perekonomian dan pertambahan penduduk di Kota Depok, Jawa Barat, terus mengalami pertumbuhan cukup pesat. Dalam satu dekade terakhir banyak berdiri mal, apartemen, hotel dan pusat-pusat perdagangan serta beragam perumahan di Kota Satelit tersebut. Di kawasan selatan Jakarta ini juga terdapat kampus besar seperti Universitas Indonesia dan Gunadarma.

Tentu saja, pertumbuhan perekonomian dan pertambahan penduduk berimbas pada laju kencang bisnis Kantor Cabang Utama JNE Depok. Berikut penuturan Branch Manager JNE Depok, Eries Nugroho kepada JNEWS, Rabu (22/7/2020) tentang perkembangan JNE Depok yang berdiri sejak Mei 2004 silam. Sebagai tambahan, kala didirikan tahun 2004 JNE Depok baru memiliki 8 karyawan, namun saat ini sudah memiliki 840 karyawan.

 Baca Juga : JNE Cikarang, Terus Berlari Untuk Menjadi Market Leader di Kawasan Industri

Meliputi wilayah mana saja dan berapa jumlah agen penjualan JNE Depok?

JNE Depok meliputi 11 kecamatan. Adapun titik penjualan sebanyak 113 titik, yang terdiri dari 101 agen dan 12 kantor perwakilan. Sementara kantor operasional ada 2, dimana inbound dan outbund terpisah.

 

Saat ini berapa jumlah shipment-nya?

Secara rata-rata kami menangani puluhan ribu barang perhari. Jumlah barang yang dikirim keluar dari Depok atau outbound selisihnya sekitar 5-6% di atas jumlah barang yang masuk untuk dikirim wilayah Depok atau inbound.

Baca Juga : Sepak Terjang JNE Pekanbaru di Bumi Lancang Kuning

Jenis barang apa saja yang paling banyak dikirim oleh masyarakat Depok?

Kiriman masih didominasi barang-barang e-commerce, seperti fashion, kosmetik, elektronik, makanan dan lain sebagainya. Masyarakat Depok banyak menjadi pedagang online, di mana mereka menjadi reseller dengan merek dagang sendiri. Selain di pemukiman perumahan, customer juga banyak yang berasal dari kos-kosan mahasiswa. Para mahasiswa tersebut menjadi pelanggan e-commerce atau juga menerima kiriman oleh-oleh dari daerah asalnya.

 

Bagaimana dengan masa pendemi Covid-19, seberapa jauh pengaruhnya?

Di masa pandemi, tidak ada penurunan bagi JNE Depok, malah sebaliknya kiriman terus meningkat. Masyarakat Depok belakangan ini tidak hanya belanja untuk life style tetapi juga belanja untuk kebutuhan sehari-hari, seperti sembako dan lain sebagainya. Titik balik mulai meningkat kiriman setelah Lebaran kemarin.

Baca Juga : Rekomendasi Tempat Trekking di Bogor yang Seru

Apa potensi ke depan yang akan terus dimaksimalkan?

Melihat potensi yang ada, kami akan optimalkan program kiriman same day delivery dan diperluas hingga ke Jabodetabek, namun untuk saat ini lebih diutamkan untuk kiriman intercity. Customer yang mengirim sebelum jam 12 siang dengan layanan YES, maka akan di-delivery pada hari itu juga. Kami juga akan meningkatkan kualitas agen dengan kembali melakukan review agar semua agen bisa memenuhi target revenue yang sudah ditentukan. Selain itu COD juga akan lebih dimaksimalkan serta akan menggarap bisnis e-fulfillment.

 

Bagaimana dengan kondisi persaingan?

Persaingan sangat sengit. Kompetitor banyak yang jor-joran dengan menurunkan tarif dan lain sebagainya. Tetapi bersyukur JNE masih menjadi pilihan utama masyarakat Depok, hal itu selain kualitas pelayanan yang bagus, juga karena komplain dari customer cepat direspon. Bila ada klaim langsung ditangani bahkan diganti, sehingga dari awal sales hingga after sales, JNE Depok dianggap oleh para customer paling responsif terhadap persoalan yang ada. *

Baca juga : Biasa Kirim Via JNE, Olahan Belimbing Depok Bisa Dipesan di Pesona JNE

Exit mobile version