Laksanakan Perjalanan Religi Setelah 12 Tahun Bekerja di JNE

Putu Sartika bersama keluarga saat melakukan perjalanan religi keliling 8 pura suci di Bali

Di JNE keberagaman dalam beragama sangat dijunjung tinggi dan dihormati. Karyawan yang sudah mengabdi di perusahaan selama 12 tahun mendapat hadiah pergi ke tanah suci yang menjadi keyakinan dalam agama yang dipeluknya.

Bagi karyawan muslim, maka akan diberangkatkan Umrah, dan Yerussalem bagi karyawan beragama nasrani. Begitu juga bagi penganut Hindu, bisa melakukan perjalanan spiritual ke India atau lokasi yang diinginkannya.

Sejak awal didirikannya perusahaan, keberagaman tersebut sudah ada dan toleransi antar agama terjaga dengan baik sampai sekarang. Salah satunya diungkapkan oleh I Putu Sartika penerima penghargaan One of The Most Loyal Employees yang telah bekerja sejak pertama kali JNE didirikan yaitu pada tahun 1990.

Baca juga : Penghargaan “One of The Most Loyal Employees” untuk Karyawan JNE yang Setia

“Saya berasal dari Bali, beragama Hindu. Sejak bergabung di JNE, di mana karyawannya waktu itu masih 8 orang termasuk saya, walau saya beragama Hindu, tetapi karyawan lain yang beragama Islam begitu menghormati keyakinan saya,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Putu, dirinya merupakan karyawan pertama non Muslim yang mengikuti program perjalanan religi. “Bila karyawan Muslim mendapat program Umrah, maka yang beragama Hindu seperti saya waktu itu diberi pilihan untuk melakukan perjalanan spiritual ke India. Namun saya memilih untuk melakukan perjalanan religi dengan mengunjungi 8 pura suci di Pulau Dewata Bali, tidak ke India,” ungkap Putu.

“Saya mengikuti perjalanan religi waktu itu tahun 2011. Saya ajak isteri dan anak-anak saya mengunjungi 8 pura suci di Bali. Di sana melakukan ibadah dan berdoa untuk kemajuan JNE. Saya juga memberikan donasi dari JNE berupa jam dingding ke pura-pura suci yang saya kunjungi,” kenang Putu kepada JNEWS, Kamis (14/1/2021).

Baca juga : 2021 Harus Makin Banyak Tebarkan Kebaikan

Putu mengungkapkan, selama seminggu perjalanan religi di Bali, dirinya mengungjungi 8  pura yakni Pura Pulaki, Pura Ponjok Batu, Pura Besakih, Pura Dalem Puri, Pura Goa Lawah, Pura Sileyukti, Pura Lempuyang dan Pura Batur.

Meski pemeluk agama minoritas di JNE, namun Putu merasa bangga bahkan saat itu terharu hingga meneteskan air mata, karena perusahaan memperlakukan sama terhadap semua agama, dengan mendapat kesempatan untuk melakukan perjalanan religi yang semua biayanya ditanggung oleh perusahaan.

Baca juga : JNE Jayapura Rayakan Natal Bersama Karyawan dan Anak Yatim

“Itulah, kenapa sejak awal saya bekerja di JNE sejak 1990 langsung merasa nyaman dan betah. Saat itu pendiri JNE almarhum Bapak H. Soeprapto mengajari kebinekaan dan mendorong semua karyawan yang berbeda agama untuk taat kepada agamanya masing-masing,” ujar Ksatria yang pernah beberapa kali meraih penghargaan pin emas, sebagai karyawan terlama mengabdi di JNE ini.

“Di agama  Hindu, juga diajarkan untuk menyayangi sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak pelajaran dan peningkatan praktek keagamaan usai menjalankan perjalanan religi dengan mengunjungi 8 pura suci di Bali,” pungkas Putu.

Baca juga : JNE Distribusikan 100 Ton Bantuan Covid ke seluruh Indonesia Selama Tahun 2020

Exit mobile version