JNEWS – Belakangan ini, istilah lazy girl jobs mulai sering muncul di media sosial. Banyak yang penasaran, ada juga yang langsung salah paham.
Sekilas memang terdengar seperti ajakan malas-malasan. Namun, sebenarnya, hal ini lebih pada upaya generasi muda untuk “memprotes” pola kerja yang selama ini dianggap ideal.
Seperti biasa, selalu ada yang mendukung, ada juga yang mencibir, pro dan kontra. Tapi di balik istilahnya yang mencolok, ada cerita menarik soal kenapa konsep ini bisa begitu relevan saat ini. Dan, kenapa makin banyak yang mulai melirik jalur kerja seperti ini.
Apa Itu Lazy Girl Jobs?
Istilah lazy girl jobs pertama kali ramai dibicarakan di media sosial, terutama TikTok. Ungkapan ini muncul sebagai reaksi dari banyak perempuan muda yang mulai jenuh dengan budaya kerja yang terlalu menuntut. Mereka ingin tetap punya penghasilan, tapi tanpa harus mengorbankan kesehatan mental atau waktu pribadi.
Kalau dilihat sekilas, kata lazy memang terkesan negatif. Seolah-olah yang memilih pekerjaan ini adalah orang malas. Padahal bukan itu maksudnya.
Kata lazy di sini lebih ke bentuk sindiran balik untuk sistem kerja yang dianggap terlalu menekan. Jadi, bukan berarti tidak mau kerja, tapi lebih memilih pekerjaan yang ringan, santai, dan tetap cukup menghasilkan.
Fenomena ini muncul di tengah tren hustle culture yang pernah begitu diglorifikasi. Banyak orang dulu merasa harus kerja keras tanpa henti demi sukses. Tapi makin ke sini, banyak yang mulai sadar kalau itu justru bikin burnout. Dari sinilah lahir pemikiran baru: kerja secukupnya, tapi bisa hidup senyaman mungkin.
Lazy girl jobs pun jadi simbol perubahan cara pandang terhadap pekerjaan. Fokusnya bukan lagi sekadar naik jabatan atau gaji tinggi, tapi lebih ke keseimbangan hidup. Orang yang memilih jalan ini biasanya ingin tetap produktif, tapi tidak mau hidupnya cuma diisi kerja terus.
Baca juga: Mengenal Fenomena Manusia Tikus: Protes Sunyi Gen Z di Tiongkok
Contoh Lazy Girl Jobs yang Kini Populer
Pekerjaan yang masuk kategori lazy girl jobs biasanya punya ciri khas tertentu. Beban kerjanya ringan, stresnya minim, jam kerjanya fleksibel, dan bisa dikerjakan dari rumah. Gajinya mungkin tidak fantastis, tapi cukup buat hidup nyaman tanpa harus kerja lembur tiap hari.
Berikut beberapa contoh pekerjaan yang sering disebut sebagai lazy girl jobs.
1. Admin media sosial
Tugas utamanya adalah mengelola akun media sosial milik brand atau bisnis. Mulai dari menjadwalkan postingan, membalas komentar, sampai memantau notifikasi. Biasanya sudah ada panduan gaya bahasa dari klien, jadi tinggal menyesuaikan. Cocok buat yang telaten dan nyaman kerja di balik layar.
2. Customer service online
Pekerjaan ini fokusnya menjawab pertanyaan atau keluhan pelanggan lewat chat atau email. Banyak perusahaan yang menyediakan template jawaban, jadi tak perlu mikir terlalu panjang. Selama bisa merespons dengan sopan dan cepat, kerjaan bisa selesai lancar. Jadwalnya kadang shift, tapi tetap bisa dilakukan dari rumah.
3. Data entry
Pekerjaan ini butuh ketelitian, bukan kreativitas. Tugasnya memasukkan data dari satu file ke sistem atau spreadsheet. Prosesnya berulang, tapi tenang dan tidak bikin stres. Selama fokus dan rapi, hasil kerjanya pasti bagus.
4. Virtual assistant
Kerjaannya mirip sekretaris, tapi versi online. Bantu atur jadwal, kirim email, atau bikin laporan ringan buat klien. Tugas bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan klien. Yang penting rapi, sigap, dan bisa komunikasi dengan jelas.
5. Content moderator
Tugas utamanya menyaring konten di media sosial atau platform digital. Misalnya, meninjau komentar, gambar, atau video agar sesuai aturan. Pekerjaan ini berulang dan cukup tenang, tapi butuh konsentrasi. Biasanya ada panduan jelas tentang konten mana yang boleh dan mana yang harus ditolak.
6. Copywriter freelance
Menulis konten pendek seperti caption, iklan, atau artikel ringan. Kerjanya fleksibel, bisa memilih klien, dan atur waktu sendiri. Selama bisa nulis dengan gaya yang sesuai, pekerjaan ini cukup menyenangkan. Cocok buat yang suka menulis tapi tidak mau terikat jam kerja kantoran.
7. Transkriptor
Pekerjaan ini butuh telinga tajam dan jari cepat. Tugasnya mendengarkan rekaman lalu mengetik ulang isi percakapannya. Biasanya untuk wawancara, podcast, atau video. Cocok buat yang betah duduk lama dan kerja dalam suasana yang tenang.
Pekerjaan-pekerjaan ini bukan berarti tidak butuh kemampuan. Tapi dibanding kerja kantoran yang penuh tekanan dan target, profesi ini terasa lebih santai dan terukur. Cocok buat yang ingin tetap produktif tanpa merasa kelelahan terus-menerus.
Lazy Girl Jobs: Kerja Fleksibel Tapi Tetap Optimal
Biarpun namanya lazy girl jobs, bukan berarti kerjanya bisa asal-asalan. Supaya tetap optimal dan profesional, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar hasil kerja tetap maksimal tanpa bikin stres.
1. Tetapkan Jam Kerja yang Konsisten
Walau fleksibel, tetap penting punya rutinitas. Tentukan jam kerja tetap setiap hari agar tak terbiasa menunda-nunda. Kalau terbiasa kerja di waktu yang sama, otak juga lebih siap fokus. Ini juga bantu menjaga ritme kerja tetap stabil.
2. Atur Ruang Kerja yang Nyaman
Bekerja dari rumah bisa bikin tergoda rebahan. Biar tetap produktif, siapkan sudut kerja yang rapi dan nyaman. Tak perlu mewah, asal cukup terang dan bebas distraksi. Ruang kerja yang enak bikin fokus lebih mudah.
3. Buat To-Do List Harian
Tiap hari, tulis daftar tugas yang harus diselesaikan. Ini bantu menjaga arah kerja dan bikin hari terasa lebih terstruktur. Mulai dari tugas kecil sampai yang agak berat, urutkan dari yang paling penting. Rasanya juga puas banget tiap centang satu tugas selesai.
4. Gunakan Alat Bantu Kerja Digital
Pakai aplikasi seperti Trello, Notion, atau Google Calendar buat nyusun jadwal dan tugas. Alat ini bantu biar semua pekerjaan nggak numpuk atau terlupa. Selain itu, bikin kerja jadi lebih rapi. Bahkan pekerjaan ringan pun butuh manajemen yang rapi.
5. Jangan Ambil Terlalu Banyak Proyek Sekaligus
Godaan kerja fleksibel kadang bikin pengin ambil banyak job. Tapi kalau kebanyakan, malah bikin burn out. Ambil secukupnya, yang masih bisa ditangani dengan tenang. Prioritaskan kualitas daripada kuantitas.
6. Sisihkan Waktu untuk Istirahat
Kerja dari rumah bukan berarti bisa kerja terus tanpa jeda. Istirahat itu penting buat jaga fokus dan semangat. Cukup rehat 10–15 menit tiap 1–2 jam bisa bikin otak segar lagi. Jangan sampai kelelahan diam-diam numpuk.
7. Jaga Komunikasi dengan Klien
Walau kerja santai, tetap harus profesional. Balas pesan tepat waktu, sampaikan update kerja, dan terbuka soal kendala. Klien yang merasa dihargai biasanya akan lebih percaya dan loyal. Komunikasi yang baik bikin kerja sama lebih lancar.
Baca juga: Kena PHK dan Bingung Harus Apa? Ini 8 Hal Penting yang Perlu Segera Dilakukan
Kalau bisa jalani semua poin ini, kerjaan tetap santai tapi hasilnya tetap maksimal. Jadi lazy girl jobs bukan berarti malas, tapi cerdas memilih cara kerja yang lebih ramah buat hidup.
Lazy girl jobs mungkin terdengar kontroversial, tapi sebenarnya membuka ruang baru untuk cara kerja yang lebih manusiawi. Istilah ini bukan tentang malas, tapi tentang memilih jalan yang lebih tenang, seimbang, dan tetap produktif.
Di tengah tekanan kerja yang makin tinggi seperti sekarang, rasanya memang wajar kalau banyak orang mencari cara agar tetap bisa hidup layak tanpa terus-menerus kelelahan. Selama tanggung jawab tetap dijalankan, gaya kerja seperti ini sah-sah saja untuk dipilih.