JNEWS – Sebagaimana lazimnya orang Muslim kebanyakan di Hari Raya Idul Fitri, Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto mengisi momen Lebaran dengan kumpul-kumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga besarnya. Yang menarik, ada satu kebiasaan yang tak pernah putus ditunaikan oleh M. Feriadi dan keluarga besar saat berlebaran, yakni momen berbagi sedekah Lebaran di Yayasan Yatuna. Kebiasaan ini dirintis oleh H. Soeprapto Soeparno dan terus dilanjutkan oleh anak-anak dan cucu-cucunya.
Kumandang takbir sayup-sayup terdengar bersahutan di langit Jakarta. Sekitar 200 orang binaan Yayasan Tuna Netra dan Anak Yatim (Yatuna) yang berada di Kampung Makassar, Kramat Jati, Jakarta Timur sudah berdatangan. Mereka mengumandangkan takbir bersama. Mereka adalah anak-anak yatim, tuna netra serta janda miskin dan para manula (jompo).
Setelah kegiatan takbir dan doa bersama untuk pendiri JNE dan TIKI (alm) H. Soeprapto Soeparno, mereka menerima santunan Lebaran dari keluarga besar H. Soeprapto yang malam itu datang berkumpul.
Keesokan harinya, saat Hari Raya Idul Fitri tiba, Masjid Jami H. Soeprapto Soeparno dipadati masyarakat yang ingin melaksanakan Salat id. Menjelang siang, ribuan orang datang ke Yatuna untuk ikut open house Lebaran yang diadakan oleh Komisaris JNE, Hj. Nuraini Soeprapto beserta anak-anak berikut cucu-cucunya.
Aneka hidangan khas Lebaran seperti ketupat dan sayur godok plus rendang dihidangkan. Satu per satu tamu yang datang berbaris antri untuk bersalaman dengan Hj. Nuraini Soeprapto dan keluarganya. Mereka juga mendapat angpau Lebaran.
“Untuk Lebaran tahun ini, malam takbiran kita mengundang dan mengumpulkan sekitar 200 orang khusus binaan Yatuna. Kalau open house di hari Lebaran yang datang lebih banyak sekitar 1.000-an orang. Selain binaan Yatuna, juga warga sekitar dan juga ada sebagian karyawan dari TIKI dan JNE,” ungkap Salim, pengurus Yatuna yang sudah 15 tahun menjadi pengurus Yatuna.
Baca juga: Tunda Mudik Demi Panggilan Tugas di Hari Lebaran
Sementara itu, Presiden Direktur JNE M. Feriadi mengungkapkan kegiatan santunan di malam takbir maupun saat open house di hari pertama Lebaran adalah kegiatan rutin yang sudah lama dilakukan. “Ini tradisi Bapak Soeprapto yang sudah berlangsung sejak tahun 80-an. Kami anak-anaknya bertekad menjalankan dan meneruskan tradisi ini, sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan semacam ini juga agar ibunda kami, Ibu Hj. Nuraini tidak merasa kesepian dan seakan merasakan kehadiran Bapak,” ungkapnya.
Bila hari pertama diisi kegiatan open house di Yatuna, maka hari kedua Lebaran diadakan open house di kediaman Hj. Nuraini Soeprapto yang ada di Pantai Mutiara atau biasa disebut rumah pantai yang ada di kawasan Pluit, Jakarta Barat. Selain keluarga besar H. Soeprapto, hadir juga sebagian karyawan JNE dan TIKI untuk berlebaran dengan Hj. Nuraini Soeprapto dan keluarganya. *