Selain Kudus yang menjadi kota kretek, Jember juga dikenal sebagai kota tembakau yang kualitasnya telah diakui di kancah dunia. Dari kota ini pun dikenal satu penghasil cerutu terbaik dunia.
Bahkan secara kwalitas, ceruta asal Jember lebih baik dari Kuba yang berada di Amerika Selatan. Salah satu produsennya adalah Golden Djawa yang merupakan anak perusahaan PTPN X.
Golden Djawa sudah berhasil membawa ceruta asal Jember ini hingga ke pasar Eropa. Pemilihan bahan baku sampai proses produksi yang dilakukan secara handmade adalah kunci produk Golden Djawa menjadi cerutu kelas premium kualitas ekspor.
BACA JUGA : Kemenkop UKM Dukung Perluasan Produk Tembakau Gayo
Rizal selaku penanggung jawab PTPN X pada produk gula dan tembakau mengungkapkan proses pembuatan cerutu ini mengalami proses panjang.
“Prosesnya mengalami tahapan seperti bayi, jadi mulai dari penanaman, pemetikan, sampai ke pengolahan, diproses kemudian diracik, seluruh prosesnya dilakukan secara handmade jadi memang benar-benar menghasilkan produk kualitas premium,” kata Rizal.
Bukan hanya berhasil menciptakan produk kelas ekspor, Golden Djawa juga memberdayakan ekonomi rakyat melalui Koperasi Produsen Kertanegara yang saat ini memiliki 10.000 anggota dengan 6.000 anggota koperasi yang turut terlibat langsung dalam proses produksi.
“Setidaknya ada 6.000 anggota koperasi yang terlibat untuk membuat 1 buah cerutu. Keterlibatan Koperasi Produsen Kertanegara pada proses produksi diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rizal.
Melalui ajang Future SMEs Village sebagai side event dari Presidensi G20 Indonesia, cerutu buatan Golden Djawa ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para delegasi anggota G20 dengan menampilkan produk-produk premium buatan dalam negeri.
Golden Djawa memiliki harapan besar pada ajang G20 ini agar branding “proudly premium product from Indonesia” semakin mendunia. Selain keinginan agar Indonesia dikenal memliki produk cerutu kelas premium yang bisa dibanggakan di level internasional.
“Kita harus memperkenalkan kepada perwakilan negara G20 bahwa kita punya cigar yang bisa mewakili cigar diplomasi atau cigar lifestyle, yang selama ini identik ke Amerika Latin dan Eropa,” katanya.