Liburan Anti Resesi: Ekonomi Berputar, Bantu UMKM dan Pengusaha Kecil Bertahan

Baru saja keluar dari pandemi, sudah diributkan dengan prediksi resesi. Jika rumah saja, yang punya uang bisa stres, yang tidak punya uang tidak bisa makan.  Punya uang tapi sedikit mengakibatkan tambah stres karena untuk liburan ke kota sebelah saja merasa sayang uang. Salah satu solusi yang menarik untuk dilakukan adalah liburan anti resesi, yaitu yang punya uang memilih liburan hemat, sedangkan yang tidak punya uang mendapat keuntungan dari orang yang berlibur tersebut. Roda ekonomi pun berputar.

Roda ekonomi berputar jika ada penjual dan pembeli, produsen dan konsumen, atau penyedia jasa dan pelanggan. Jika semua berhemat dan roda ekonomi tidak berputar, lambat laun dampaknya akan dirasakan semua pihak, tidak hanya UMKM dan pengusaha kecil. Namun, menghamburkan uang untuk liburan juga bukan tindakan bijaksana.

Baca juga: Berkenalan dengan Frugal Living: Gaya Hidup Hemat dan Tetap Bahagia

Beberapa Ide Liburan Anti Resesi yang Menarik untuk Dicoba

1. Berkunjung ke Tempat Wisata Dekat Rumah

Sering kali warga setempat justru belum pernah berkunjung ke tempat wisata yang sedang viral di kotanya sendiri. Malahan, justru wisatawan dari seluruh penjuru Indonesia tahu tempat wisata yang mblusuk, sedangkan warga setempat malah belum pernah mendengar namanya.

Begitulah kekuatan media sosial. Dengan berkurangnya wisatawan dari luar daerah akibat berhemat, saatnya bagi warga setempat untuk menggantikan jumlah pengunjung yang hilang.

Gencarnya promosi ekonomi kreatif membuat penggiat wisata memunculkan banyak ide menarik seperti desa wisata, trekking, berkemah, petik buah, dan sebagainya. Semua kreativitas tersebut melibatkan warga setempat dari penjual makanan, penjual kerajinan, pemandu, hingga tukang parkir. Bahkan pengunjung tidak perlu membawa apa-apa jika ingin kemah karena peralatan sudah disediakan warga. Sekali datang ke lokasi untuk liburan anti resesi, pengunjung bisa healing sekaligus membantu kehidupan warga satu desa.

2. Berkunjung ke Event di Dalam Kota

Penampil dan produsen tingkat rumah tangga merupakan pihak yang langsung terkena imbas jika ada larangan orang berkumpul, misalnya ketika pandemi dan musim kampanye pemilu. Penampil akan kesulitan mendapat izin pertunjukan karena ancaman penularan penyakit atau bahaya tawuran. Sementara produsen kerajinan, makanan, mebel dan sejenisnya akan kesulitan mencari pameran untuk promosi dan mengambil keuntungan banyak dalam sehari selain berjualan rutin secara online.

Liburan anti resesi dengan mendatangi event atau acara yang sedang digelar di dalam kota akan membantu usaha mereka yang mayoritas UMKM. Bertanyalah kepada para penjaga stan agar mendapatkan informasi menarik dari stan-stan tersebut sehingga tidak membosankan bagi anak-anak. Akan lebih baik lagi jika membeli beberapa produk yang dipamerkan. Mengunggah acara tersebut di media sosial, baik membeli maupun tidak, akan sangat membantu promosi mereka.

Untuk pertunjukan, pilihlah yang ramah anak jika hendak datang bersama keluarga. Perhatikan keamanan dan kesehatan anak jika berada di ruang terbuka, hujan, kelebihan kapasitas, dan sistem suara yang terlalu keras.

Baca juga: Liburan Overbudget? Pelancong Wajib Hindari 7 Kesalahan Ini

3. Staycation Hemat

Hotel merupakan usaha yang lama sekali pulih secara perhitungan laba dan rugi setelah pandemi. Meski tingkat hunian sudah normal kembali, hotel masih berusaha menutup 2 tahun pendapatan kosong karena pandemi bersamaan dengan biaya operasional sekarang. Ini dikarenakan hotel merupakan usaha yang sangat padat karya. Sekali menginap, tamu bisa membantu penghasilan banyak sekali kepala keluarga.

Staycation artinya berlibur dengan menetap di suatu tempat, yaitu penginapan, hotel atau resorts. Itu berarti tamu akan berada di dalam hotel seharian. Untuk liburan anti resesi, carilah hotel yang memiliki fasilitas lengkap supaya tidak bosan, seperti kolam renang, gym, play ground, kafe, dan sebagainya. Jika bisa cuti, pilihlah hari kerja, karena tingkat hunian hotel rendah sehingga rate akan jauh lebih murah.

4. Wisata Kuliner Keliling Kota

Liburan anti resesi dengan melakukan wisata kuliner dengan berkeliling kota itu sangat mengasyikkan lo! Wisata kuliner bisa dilakukan dengan membawa kendaraan sendiri maupun kendaraan umum. Di kota-kota besar sudah tersedia bus-bus yang nyaman ber-AC. Tak perlu berebut kuliner legendaris atau tren baru yang viral. Mencoba kuliner di mana kendaraan atau bus perkotaan berhenti akan menjadi petualangan tersendiri.

Yang wajib diperhatikan adalah kebersihan warung, kios atau restoran tersebut. Hindari tempat makan yang banyak lalat dan tidak segera membersihkan bekas makan pengunjung sebelumnya. Lesehan itu memang asik, tapi hindarilah lesehan yang terlalu dekat dengan jalan umum. Makan lesehan di trotoar selain terpapar debu dari kendaraan yang lewat, juga mengganggu pejalan kaki.

5. Bikin Acara di Rumah

Bagaimana membuat acara di rumah bisa membantu UMKM? Caranya dengan membeli kebutuhan acara ke tetangga yang memiliki usaha. Contohnya membuat kemah-kemahan di teras rumah. Tenda bisa dibeli dari tetangga atau marketplace. Sekarang banyak tenda lucu yang bisa dilipat dengan kemasan dan mudah dipasang di halaman, bahkan di dalam rumah.

Acara lain yang bisa dibuat di rumah adalah mengundang saudara atau teman dekat untuk masak atau makan bersama. Bertemu orang yang dekat di hati akan membuat bahagia. Segala rasa kangen dan unek-unek bisa ditumpahkan. Sayur, buah telur dan sebagainya bisa dibeli di warung tetangga. Jika mau santai karena liburan, bisa memesan makanan dan jajanan ke tetangga juga atau ke teman-teman lain yang sedang merintis usaha kuliner. Ini juga termasuk memesan kopi dari kafe yang sekarang banyak saingan.

Tak lupa, tuan rumah bisa menyiapkan suvenir kerajinan untuk dibawa pulang tamu. Kerajinan yang unik banyak tersedia di perajin skala rumah tangga. Biasanya mereka juga menerima pesanan khusus agar tiap tamu yang menerima merasa spesial.

Baca juga: Ide Liburan Akhir Tahun yang Sederhana, Tapi Menyenangkan

Resesi mungkin terjadi seperti yang diprediksikan, meskipun Indonesia juga sudah dibilang aman. Meski demikian, tak ada salahnya untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dan finansial. Dengan liburan anti resesi, wisatawan atau konsumen dan pengusaha kecil bisa saling membantu. Memutar roda ekonomi akan membuat masyarakat sama-sama mampu bertahan jika resesi benar-benar terjadi.

Exit mobile version