Lima Tips Buat yang Berani Berinvestasi

Ilustrasi Investasi

 

Banyak cara untuk menyimpang uang, ada yang rajin menabung, ada pula yang justru memilih untuk investasi dalam segala hal. Nah, model yang satu ini paling menarik untuk digeluti karena nilainya dipastikan bisa bertambah.

Investasi di masa pandemi bukan menjadi hal yang tak bisa dilakukan, justru sebaliknya, sangat memungkinkan. Kondisi ekonomi yang belum pulih bisa menjadi celah bagi yang pintar melihat peluang.

Namun demikian, dalam berinvestasi tetap ada cara-caranya bila ingin cuan, atau minimal tak terlalu rugi. Mengutip Cermati.com, ada beberapa tips yang bisa diterapkan bila ingin berinvestasi, tujuannya agar uang bisa berkembang, bukan justru sebaliknya.

BACA JUGA : Honda Monkey Bersolek, Makin Mantap Buat Investasi

1. Hindari Emosional

Menahan emosi, atau labih tepatnya mengendalikan, sangat penting bagi yang ingin berinvestasi. Tujuannya agar tidak gegabah atau salah langkah, yang nantinya berujung pada penyesala, intinya dibutuhkan analisa dan logika.

Perhitungan yang kuat sangat menjadi acuan, apalagi yang bermain saham. Jadi, saat akan berinvestasi baiknya pahami dulu instrumennya agar bisa mengetahui risiko dan mengelolanya.

2. Akui Kesalahan

Bersifat jantan tak selamanya dibambarkan berani, tapi mengakui kesalahan juga hal yang sama. Terlebih dalam berinvestasi, hal terebut penting dilakukan, dan tak perlu ragu atau takut untuk mengakuinya.

Karena dari kesalahan, bisa belajar banyak hal baru hingga akhirnya bisa mengerti dan paham, bahkan menghindari untuk membuat keselahan serupa dalam berinvestasi. Dunia investasi hampir sama dengan bisnis, ada untuk dan rugi, dan menjadi risiko paling utama.

3. Tren Pasar dan Ekonomi

Bagi pemain investasi juga perlu memantengi perkembangan ekonomi serta tren di pasaran, karena bila tidak, maka peluang cuan akan lewat. Contoh dalam bermain saham yang pergerakannya sangat cepat, bila sampai lewat, hilang momen untuk untung.

4. Serakah VS Takut

Dalam investasi, biasanya orang akan memiliki sifat takut dan serakah. Walah serakah punya stigma negatif, namun dalam dunia investasi justu sifat ini lebih diperlukan dari takut.

BACA JUGA : 5 Kunci Sukses Membangun Bisnis ala Founder Dapur Solo

 

Ingat, ketika lebih memilih takut, maka akan cenderung ragu-ragu, padahal bisa saja apa yang ditakuti menjadi untung dalam berinvestasi. Jangan berhenti di zona nyaman bila ingin cuan lebih.

5. Buang Negatif

Saat awal akan berinvestasi, harus berani membuang jauh-jauh pikiran negatif. Contoh terkait asumsi kondisi buruk akan bertambah buruk, dan lainnya, karena bila hal itu dikedepankan, akan sulit untuk berkembang.

Kondisi itu juga secara tak langsung menimbulkan ketakutan yang akhirnya berujung pada membuat keputusan yang justru menjadi jebakan batman.

Exit mobile version