Logistik di Pulau Terluar, Cerita JNE dari Kepulauan Sangihe

Para Ksatria dan Srikandi JNE Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Mindanao, Philipina.

Tahuna merupakan ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Kepulauan Sangihe berada di bibir Samudera Pasifik, di antara pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao, Philipina. Di Tahuna sudah lama berdiri kantor JNE di bawah operasional JNE Cabang Utama Manado.

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 32 tahun lebih, JNE memiliki jaringan titik layanan yang tersebar merata di seluruh pelosok Tanah Air. Tidak terkecuali di pulau-pulau terpencil yang dengan setia tetap melayani masyarakat yang akan mengirim atau menerima paket.

Salah satu titik pelayanan JNE di pulau terluar dan berbatasan langsung dengan Mindanao Philipina, adalah JNE Cabang Tahuna, yang beralamat di Jl. Bolivard Tidore Bawah, Kecamatan Tahuna Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Menurut pimpinan JNE Tahuna, Abdul Kader Soleman, perjalanan dari Manado ke Tahuna menggunakan kapal laut membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Sedangkan ke Mindanao, Philipina sekitar 6 jam, sehingga kepulauan Sangihe berada di tengah-tengah.

Sebagai kepulauan terluar tidak setiap hari ada proses pengapalan paket, baik itu inbound (paket yang datang dari luar) maupun outbund (paket ke luar). Meski harus mengarungi lautan Sangihe namun paket dijamin aman dan tetap dalam keadaan baik.

“Saat ini kiriman paket yang paling mendominasi berupa dokumen dari beberapa kantor pemerintahan dan swasta, seperti dari bank, perusahaan finance dan yang lainnya. Ada juga paket kiriman berupa kuliner, di antaranya kue khas Sangihe, seperti kue Halua Kanari, Bangket, Bagea dan olahan sagu lainnya yang dikirim sebagai oleh-oleh dan juga makanan yang dikirim ke keluarga yang tinggal di luar Pulau Sangihe,” ujar Abdul Kader, saat berbincang dengan JNEWS, Senin (20/2/2023).

Pimpinan JNE Tahuna, Abdul Kader Soleman (duduk tengah).

Guna mendongkrak kenaikan kiriman di 2023, JNE Tahuna terus meningkatkan kerjasama dengan kantor instansi pemerintahan dan swasta. Selain itu juga akan bekerjasama dengan para pelaku UMKM, seperti pembuat oleh-oleh khas Sangihe dan penjual pakaian dengan program-program yang menarik dan menguntungkan customer. Segala potensi yang ada akan terus dimaksimalkan.

Alhamdulillah, kami merasa bersyukur dan senang menjalankan bisnis JNE di Tahuna ini. Bagi kami, tagline Connecting Happiness yang dimilki oleh JNE sangat berarti dalam kehidupan untuk saling berbagi kebahagiaan,” ucap Ksatria yang hobi tenis lapangan ini.

“Semoga JNE terus berkembang maju ke seluruh pelosok-pelosok Nusantara, kami di sini akan bekerja keras agar JNE tetap menjadi pilihan masyarakat Tahuna. Salam dari kami, para Ksatria dan Srikandi yang berada di perbatasan dengan negara Philipina,” ungkap Abdul Kader.

Menilik sejarahnya, JNE Cabang Tahuna sudah berdiri sejak 2014 silam. Saat itu hanya dikelola oleh seorang karyawan. Namun, kini sudah mulai berkembang dengan mempekerjakan 12 karyawan. Kiriman baik inbound maupun outbound dari waktu ke waktu semakin meningkat dan brand JNE sudah dikenal luas di Tahuna. *

Baca juga: Regional Sulampapua Fokus Perluas Jaringan JNE di Indonesia Timur

Exit mobile version