Saat ini pemerintah Indonesia tengah gencar memulihkan perekonomian di Indonesia. Berkaitan dengan masalah perekonomian di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan jika transportasi darat menjadi sektor penting dalam memberikan kontribusi ekonomi nasional.
“Dari studi LPPM FE UI kenaikan stok jalan sebesar 1 persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 8,8 persen. Karenanya sangat penting kami membangun infrastruktur jalan baik dalam bentuk investasi pemerintah maupun swasta dalam proyek KPBU,” ujarnya.
Baca Juga: Penting! Kenali 3 Jenis Kemasan Barang Berikut Ini
Menurutnya konektivitas jalan juga menjadi komponen penting untuk mendorong transformasi ekonomi di sektor manufaktur dan jasa. Dengan begitu, anggaran pembangunan jalan pun setiap tahunnya bisa terus meningkat.
Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp4,98 triliun untuk proyek pembangunan jalan nasional sepanjang 369 kilometer di tahun 2020. Selain itu, ada juga pembangunan jalan yang akan dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga sepanjang 369,11 kilometer dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,98 triliun.
Pemerintah, lanjut Luhut, memiliki komitmen kuat membangun infrastruktur transportasi darat dan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi seluruh wilayah Indonesia. “Seperti jalan tol Sulawesi sampai Bali, sampai pengembangan jaringan kereta api di Kalimantan, Sulawesi dan Bali,” pungkasnya.
Baca Juga: Penataan Ekosistem Logistik Nasional Perlu Kolaborasi Antar Pelaku
Bukan Cuma Darat, Tapi Juga Udara
Jika Luhut berpendapat bahwa infrastruktur darat bisa kerek pertumbuhan ekonomi, berbeda dengan pendapat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sebelumnya Budi Karya berpendapat jika sektor transportasi memiliki peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya sektor transportasi sangat vital sebagai konektivitas di wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dinilai sangat membutuhkan transportasi angkutan udara untuk menyambungkan wilayah satu dengan lainnya.
Dalam hal ini, Budi Karya menyebut bahwa transportasi udara menjadi solusi penting. “Transportasi angkutan udara juga menjadi solusi untuk menghubungkan masyarakat, yang berada di daerah yang terisolasi,” ujar Budi Karya dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.
Selain sebagai sarana untuk menghubungkan masyarakat, transportasi udara juga bisa menggerakkan ekonomi nasional dan memperlancar tingkat produktivitas di berbagai wilayah. “Karena dengan transportasi udara, akses ke wilayah menjadi lebih mudah. Wilayah yang tidak bisa terjangkau oleh transportasi lain, dengan angkutan udara jadi bisa terjangkau,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Budi Karya menegaskan jika transportasi udara harus tetap berjalan dan tidak boleh berhenti melayani, walau sedang dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Sebab, menurut Budi Karya, transportasi udara bukan cuma dipakai untuk menggerakkan masyarakat, tapi juga dipakai untuk mengirim logistik, alat kesehatan, dan lainnya.
Saat ini menurut Budi Karya, pemerintah terus mengkaji berbagai upaya agar transportasi udara ini tetap berjalan dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Kita harus mengedepankan aspek kesehatan di dalam transportasi udara di tengah pandemi ini, agar angkutan udara ini bisa berjalan dan ekonomi nasional tetap terus bergerak,” ucap Budi Karya.
Baca Juga: Mampukah Eksosistem Logistik Nasional Tekan Biaya Logistik?