Marak Lagi, Waspadai Teknik Penipuan Jual Nama Bank ! 

Ilustrasi pencurian data online/ dok.northcountrysavings.bank

Penipuan  Bank – Kondisi pandemi membuat pergerakan ekonomi melambat, bahkan dampaknya hingga membuat sebagian sektor usaha tutup yang berujung tingginya angka pengangguran.

Efek domino dari hal tersebut, bisa jadi membuat maraknya kembali modus tipu-menipu yang mengatasnamakan Bank. Walau tak baru lagi, tapi cara ini masih ampuh mengelabui korban karena membawa nama besar dari suatu Bank tertentu.

Modus penipuan ini biasanya dilakukan oknum dengan menggaku merupakan pegawai dari Bank tertentu. Fokus utamanya untuk meminta data dari korbannya guna keperluan membobol rekening atau menjualnya secara ilegal.

BACA JUGA : Tambah Keamanan, Matercard Jajal Kartu Biometrik Sidik Jari

ancaman serangan siber

Nah untuk itu, sudah seharusnya Anda bersikap ekstra waspada agar tak masuk dalam jebakan penipuan yang pastinya akan sangat merugikan sekali.

Paling utama untuk menghindarinya, sudah tentu dengan mengenal lebih dulu beberapa teknik yang banyak digunakan. Melansir dari beragam sumber, ternyata ada banyak juga modusnya.

– Impresonation

Sesuai namanya, teknik peniupuan ini dilakukan dengan cara meniru. Modus seperti ini bukan hal baru di kejahatan dunia maya yang mana oknumnya berlaga atau berpura-pura layaknya orang Bank dengan iming-iming ingin menawarkan beragam hal.

Ujung-ujungnya adalah untuk meminta data pribadi Anda. Bahkan saking seriusnya, adapula yang sampai meniru membuat situs remis dari Bank tersebut.

– Smishing

Aksi penipuan ini dilakukan dengan mengrim pesan ke ponsel via SMS. Biasanya pesan yang disebar ke korban langsung dengan sebuah link atau tautan yang bisa di klik oleh korban. Saat sudah terklik, akan diarahkan ke sebuah informasi palsu.

Ilustrasi pencurian data online/ dok. www.freepik.com

Cara seperti ini biasanya dilakukan dengan iming-iming, memberitahukan transaksi mencurigakan dari rekening, terpilih sebagai pemenang, dana banyak lagi tipu muslihatnya.

– Phising

Metode yang satu ini dilakukan via email, ponsle, atau SMS. Hampir sama dengan di atas, namun bedanya oknum akan berpura-pura sebagai sebuah lembaga yang sah, baik dari pihak Bank dan lain sebaginya.

_ Voice Phising

Cara ini juga dikenal dengan sebutan Vishing. Tekniiknya sudah pasti dilakukan via sambungan ponsel. Saat terjadi kontak antara oknum dengan target, oknum akan langsung memberikan efek yang membuat korban terlena untuk menyerahkan segala data pribadinya.

Karena itu, akan sangat penting buat Anda selalu melakukan pembaruan data ke pihak Bank. Mulia dengan rutin mengganti PIN, sampai menambah beberapa pengaman ganda khususnya yang suka melakukan transaksi via online.

Exit mobile version