Marak Produk Kesehatan Palsu, Tokopedia Tempuh Jalur Hukum

Oximeter

 

Miris, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, banyan oknum yang memanfatkan kondisi dengan memasarkan produk kesehatan palsu melalui jalur e-commerce. Mulai dari obat-obatan, vitamin, bahkan sampai alat pengukur saturasi oksigen alias oximeter abal-abal.

Hal ini pun membuat sebagai platform toko online mengambil langkah tegas sebagai penanganan. Salah satunya Tokopedia yang akan memberantas peredaran produk kesehatan palsu via platform-nya.

VP of Legel Tokopedia Trisula Dewantara mengatakan, pihaknya tak hanya akan mengambil langkah tegas seperti menutup toko pedagang tersebut, tapi juga bakal diproses secara hukum yang berlaku.

BACA JUGA : JNE Ingatkan Masyarakat soal Modus Resi Palsu

“Kami terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memproses penjual-penjualan seperti ini,” ujarnya.

Menurut dia, Tokopedia konsisten untuk melakukan kolaborasi dengan BPOM dalam melakukan pengawasan terkait produk-produk yang menyangkut kesehatan. Hal ini termasuk dalam peredaran, pengiriman, promosi sampai iklan penjualan makanan dengan insenti.

Tujuan dari hal itu semua tak sekadar memberantas saja, namun juga melindungi masyarakat yang merupakan konsumen Tokopedia. Lebih lanjut dia juga mengimbau agar pembeli lebih mempelajari secara detail mengenai review sebelm bertransaksi.

BACA JUGA : Tips Isolasi Mandiri ala Dokter Reisa

Sementara yang terkait dengan produk kesehatan, ada baiknya pengujung Tokopedia langsung mengunjungi kanal Tokopedia Peduli Sehat guna mendapat produk yang sudah terkurasi dengan baik sebelumnya.

“Jangan klik tombol ‘Selesai’ jika produk yang diperoleh tidak sesuai atau terindikasi palsu. Segera laporkan transaksi tersebut dengan klik ‘Komplain’ dan sertakan bukti seperti foto atau video ketika barang diterima. Tim kami akan membantu menindaklanjutinya sesuai prosedur,” ucapnya.

Seperti diketahui, akhir-akhirnya banyak sekali produk kesehatan palsu berseliweran di toko online yang ada di Indonesia dan menjadi sebuah modus kejahatan yang cukup disayangkan di tengah kondisi tingginya kasus Covid-19.

Penipuan seperti ini tentu sangat kejam, karena sama saja mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain yang benar-benar membutuhkan pertolongan, baik dari obat-obatan, vitamin, oximeter, sampai dengan ragam peralatan kesehatan lainnya.

 

 

Exit mobile version