Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno diresmikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman pada Rabu (9/6) lalu. Masjid ini dibangun tahun 1979 oleh Soeparto Soeparno, pendiri JNE.
Peresmian masjid diawali dengan pengguntingan pita oleh istri almarhum, Hj. Nuraini Soeprapto. Didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Melati Erzaldi.
Dalam sambutannya, Erzaldi mengaku masjid Jami’ Soeprapto Soeparno memiliki peran besar dalam kehidupannya. Mengaku mengenal sosok pendiri JNE yang dikenal inspiratif tersebut, Erzaldi menganggap masjid ini mempengaruhi pembentukan karakter dirinya. Karena, saat kecil dirinya sering mengaji setelah jamaah salat maghrib di masjid ini.
“Saya berharap selain masjid ini dapat menjadi pusat ibadah bagi umat, semoga juga dapat diberdayakan sebagai penggerak ekonomi umat melalui program-program yang kreatif sehingga dapat menimbulkan pergerakan ekonomi bagi umat,” kata Erzaldi.
BACA JUGA : Travoy, Aplikasi Pintar Jalan Tol Pantau Kondisi, Pesan Derek Online, sampai Wisata
Strategis dan mampu menampung 1.000 jamaah
Kokoh berdiri di atas tanah seluas 1.405 m2, masjid ini mampu menampung hingga 1.000 jamaah. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Beluluk, Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung.
Memiliki lokasi strategis, menuju Bandar Udara Depati Amir-Pangkalpinang, masjid ini dikenal juga sebagai Masjid Bandara. Pertama kali masjid ini direnovasi pada Oktober 2018. Menjadikan tampilan masjid ini megah dan modern. Didominasi warna putih dengan menara kokoh di sisi kanan masjid, membuat Jami’ Soeprapto Soeparno masjid unik yang ada di Bangka Belitung.
Sosok Soeprapto Soeparno dikenal sebagai sosok bersahaja dan senang berbagi kepada sesama. Lahir di Bangka, 7 Oktober 1937, membuat beliau sangat peduli dengan warga Bangka tempat ia dilahirkan. Ia membangun dan mewakafkan Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno ini agar warga sekitar dapat berkumpul dan beribadah di masjid.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, anak kedua dari Soeprapto Soeparno, turut juga hadir. Hubungan kekeluargaan yang erat antara keluarga besar pendiri JNE dengan keluarga besar Gubernur Erzaldi membuat pertemuan dalam acara peresmian masjid ini menjadi haru dan rasa kekeluargaan.
“Bangka Belitung ini merupakan rumah bagi keluarga besar pendiri JNE. Keberadaan masjid ini tentunya sudah menjadi semangat yang sudah sejak dahulu diinginkan oleh almarhum bapak saya. Dahulu bapak saya berfikir bagaimana caranya supaya warga disini punya tempat ibadah, punya tempat yang dapat mempersatukan semua warga disini,” jelas Feriadi.
BACA JUGA : 5 Makanan Khas Nusantara Ini Dibuat dari Sisa Makanan Lho
Filosofi masjid
Masjid Jami Soeprapto Soeparno memiliki nilai filosofi yang tinggi. Menggaet Raul Renanda Amrul, arsitek dari masjid ini, mengaitkan perubahan lama menuju regenerasi yang baru.
Bangunan menara yang ada di sisi sebelah kanan masjid, menjadi simbolisasi meninggikan orang tua. Sedangkan menara setengah lingkaran memiliki makna anak-anak atau generasi baru untuk melindungi orang tuanya. Pada kubah masjid terinspirasi dari bentuk kubusnya Ka’bah.
Jadi kubahnya adalah kubah Ka’bah yang terinspirasi dari tiang-tiang masjid di Cordoba. Untuk interior kubah yang melingkar, terdapat kaligrafi sesuai pesan dari pendiri JNE yaitu surat Al-Maun dan Al-Baqarah 261.
Moment penandatanganan prasasti oleh Gubenur Erzaldi disaksikan seluruh keluarga besar pendiri JNE dan juga jamaah yang hadir. Selanjutnya acara ditutup dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang hadir dari wilayah Kecamatan Pangakalan Baru.
Semoga keberadaan masjid ini dapat pula menjadi amal jariyah bagi Almarhum Bapak Soeprapto Soeparno dan menjadi inspirasi untuk kita semua. Serta Masjid-masjid dengan arsitektur unik ini menyiratkan bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah tapi juga sebagai pusat peradaban.
BACA JUGA : Tempat-tempat ini Sangat Asik Buat Ngabuburit di Jogja