JNEWS – Masjid Sheikh Zayed yang diresmikan pada bulan November 2022 berhasil menyedot perhatian warga Solo dan umat muslim Indonesia. Masjid ini adalah replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, tidak mengherankan arsitektur bangunannya begitu megah dan elegan.
Pembangunan masjid ini termasuk cepat. Sejak dibangun pada tahun 2021, berselang satu tahun berikutnya sudah diresmikan walaupun belum bisa dimasuki oleh masyarakat. Setelah dibuka untuk masyarakat umum, tingkat kunjungannya melonjak drastis.
Kunjungan harian di masjid ini mencapai 15.000-20.000 pengunjung. Di tahun 2023, Masjid Sheikh Zayed memiliki jumlah pengunjung terbesar dibandingkan destinasi wisata Solo lainnya. Dikutip dari data BPS Kota Solo, pengunjung di masjid ini sepanjang tahun 2023 sebanyak 3.023.000 pengunjung.
Masjid Sheikh Zayed, Primadona Destinasi Wisata Religi Kota Solo
Berdirinya masjid megah ini merupakan hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo. Hadiah ini merupakan bentuk persahabatan erat yang terjalin antara keduanya. Dalam pembangunannya, UEA memberikan sumbangan besar baik dari segi materi hingga tenaga ahli.
Seperti yang diungkapkan di atas bahwa masjid ini adalah replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, jadi bentuknya sama persis hanya saja ukurannya berbeda.
Masjid kebanggaan warga Solo ini memiliki daya pikat yang berbeda dari masjid lainnya. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Masjid Terbesar di Kota Solo
Letak masjid ini terbilang strategis yakni di jantung Kota Solo. Untuk luas lahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mencapai 26.581 meter persegi, sedangkan luasan bangunan masjid mencapai 7.814 meter persegi. Dengan ukuran tersebut, masjid ini diklaim sebagai masjid terluas di Kota Solo dan Jawa Tengah.
Masjid ini dibangun dua tingkat, dan mampu menampung 10.000 jemaah. Angka ini terbagi menjadi 4.000 jemaah di bangunan inti, 7.000 jemaah di selasar untuk sekali salat.
2. Sentuhan Aristektur Timur Tengah dan Khas Kota Solo
Daya pikat utama masjid ini adalah adanya 82 kubah yang bergaya Maroko dengan pelataran dari batu pualam putih dan marmer Italia. Walaupun marmernya diimpor dari Italia, tetapi motifnya menggunakan motif batik kawung.
Selain marmer dengan motif batik khas Solo, sentuhan nuansa lokal pun terasa di karpet batik yang tebal di ruang salat utama. Selain itu, motif kawung juga digunakan di beberapa pintu dan pilar masjid.
Total ada 133 pintu dan dilengkapi dengan 4 menara dan 1 kubah utama. Warna utama masjid ini putih dan emas, sehingga tampak begitu megah dan elegan. Menariknya di malam hari, masjid ini berwarna biru, terlihat begitu syahdu dan memukau.
3. Fasilitas Lengkap
Fasilitas yang ada di masjid ini patut diacungi jempol. Untuk memudahkan jemaah berwudu, tersedia dua area yakni indoor di lantai bawah yang jumlahnya banyak sekaligus dilengkapi dengan toilet serta wastafel. Lalu ada bagian outdoor, ini untuk jemaah laki-laki.
Tersedia fasilitas modern seperti sistem tata suara yang canggih, lift, pendingin udara yang nyaman. Tidak perlu khawatir untuk kawan difabel, ibu hamil, dan anak-anak karena ada lift khusus yang memudahkan aksesibilitas mengambil air wudu. Bagi ibu menyusui, ada ruangan nursing room.
Di area masuk, tersedia juga loker untuk tempat penitipan barang. Jadi, pengunjung yang membawa banyak barang atau sandalnya khawatir tertukar, bisa menitipkan di tempat ini. Namun, di loker ini tidak ada penjaga, sebaiknya pengunjung membawa sendiri tas atau plastik supaya tidak tertukar.
Untuk area parkir tersebar di beberapa titik. Di area dalam masjid, jumlahnya cukup terbatas, jadi pengunjung bisa parkir di titik-titik yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.
Petugas keamanan baik di area perempuan dan laki-laki pun sangat ramah serta sigap membantu pengunjung yang bertanya.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga kerap mengadakan berbagai kegiatan keagamaan serta pertemuan. Ada ruang VIP yang bisa digunakan, dan perpustakaan untuk melakukan berbagai kegiatan seperti bedah buku.
Panduan Mengunjungi Masjid Sheikh Zayed Solo
Berkunjung atau ingin mengadakan kegiatan di masjid ini, ada sejumlah peraturan yang perlu tahu dan dipahami.
1. Pahami Aturan Memasuki Masjid Sheikh Zayed Solo
Seperti tempat ibadah pada umumnya, ada sejumlah aturan yang harus dipahami oleh pengunjung masjid ini.
- Wajib mengenakan pakaian sopan menutupi aurat baik laki-laki dan perempuan. Bagi perempuan, wajib mengenakan penutup kepala, baik hijab atau kerudung. Hal ini berlaku juga untuk pengunjung non Islam.
- Dilarang membuka jendela di dalam masjid baik di lantai bawah maupun lantai atas. Suhu di dalam masjid sudah diatur.
- Pastikan kaki kering sebelum masuk masjid.
- Dilarang corat-coret di area masjid.
- Tidak boleh menginjak tanaman dan rumput.
- Dilarang merokok, makan, minum di area masjid.
- Tidak boleh bawa tikar.
- Dilarang bermain di kolam karena air kolam mengandung kaporit tinggi untuk penyejuk.
- Dilarang rebahan dan tidur di masjid.
- Dilarang membawa hewan peliharaan.
- Dilarang membuang sampah sembarangan.
2. Kunjungi di Waktu Terbaik
Kunjungan ke Masjid Sheikh Zayed selalu ramai setiap hari. Kenaikan terjadi tiap akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu. Di hari biasa jumlah pengunjung berkisar 15.000, tapi di akhir pekan melonjak dari 35.000 hingga 40.000 orang.
Bagaimana dengan jam berkunjung?
Masjid ini buka mulai dari pukul 05.00-21.00 WIB. Namun, ada jam tertentu di mana pengunjungnya membludak yakni di waktu memasuki salat zuhur hingga selepas magrib. Ringkasnya, jam ramai dari pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Oleh karena itu, bagi yang ingin wisata religi ke sini, sebaiknya hindari akhir pekan dan jam ramai agar tidak berdesak-desakan untuk masuk, antre wudu, ataupun toilet.
3. Waktu Sterilisasi Area Masjid
Masjid Sheikh Zayed Solo memiliki waktu sterilisasi, yakni masjid dikosongkan, tidak boleh ada pengunjung. Waktunya dimulai sekitar pukul 22.00 WIB. Pihak masjid akan mengingatkan pengunjung untuk meninggalkan area masjid di waktu tersebut.
Di waktu sterilisasi, pihak masjid akan melakukan pembersihan di seluruh area baik dalam dan luar.
4. Lokasi Toilet serta Tempat Wudu Area Perempuan dan Laki-laki Berjauhan
Area masjid yang cukup besar membuat pengunjung kerap bingung untuk tahu di mana letak tempat wudu dan toilet. Mudahnya, memasuki area masjid, tempat wudu serta toilet perempuan ada di sisi utara atau sebelah kanan pintu masuk. Sedangkan untuk laki-laki di bagian selatan atau sisi kiri.
Untuk toilet dan tempat wudu menjadi satu di lantai bawah masjid. Pengunjung bisa menggunakan anak tangga menuju ke bawah. Namun, khusus kawan difabel, ibu hamil, lansia, anak-anak bisa menggunakan lift.
5. Tersedia Shuttle Bus
Melihat lonjakan pengunjung yang terjadi setiap hari, Pemerintah Kota Solo menyediakan shuttle bus untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin mengunjungi masjid ini. Shuttle bus ini ada di Terminal Tirtonadi.
Untuk jam operasionalnya, setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Bus yang tersedia bisa menampung 30 penumpang. Tarif dari shuttle bus ini Rp6.000 pulang-pergi.
Daya tarik Masjid Sheikh Zayed semakin bertambah ketika memasuki bulan Ramadan. Pihak masjid menyediakan ribuan takjil dan rangkaian kegiatan keagamaan. Kehadiran masjid ini pun berdampak positif bagi UMKM dan sektor perhotelan. Bagi yang akan berkunjung, pastikan mematuhi serangkaian panduan di atas untuk kenyamanan bersama.