JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

10 Tradisi Maulud Nabi di Indonesia yang Kaya Makna

by Penulis JNEWS
12 September 2024
10 Tradisi Maulud Nabi di Indonesia yang Kaya Makna
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Maulud Nabi atau Maulid Nabi merupakan hari lahir Nabi Muhammad saw, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal 570 Masehi. Islam diperkenalkan kepada masyarakat di Indonesia melalui berbagai media, antara lain melalui kesenian, perdagangan, asimilasi, perkawinan, dan sebagainya. Karena itu, cara merayakan hari-hari besar agama Islam di tiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

Pemerintah Indonesia menetapkan Maulud Nabi sebagai Hari Libur Nasional. Dikutip dari laman Kementerian Agama, peringatan Maulud Nabi dianjurkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Swt atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Peringatan ini juga merupakan tanda cinta umat sebagai balasan atas cinta Nabi yang jauh lebih besar kepada umat-Nya.

10 Tradisi Maulud Nabi di Indonesia

Indonesia dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar kedua di dunia setelah Pakistan dan tersebar di wilayah yang sangat luas memiliki banyak sekali tradisi peringatan Maulud Nabi.

Berikut adalah 10 tradisi Maulud Nabi  di Indonesia, dari barat hingga timur.

1. Kenduri Molod di Banda Aceh

Ditilik dari durasi penyelenggaaan dan jumlah penyelenggara, boleh dibilang peringatan Maulud Nabi di Aceh, khususnya Kota Banda Aceh, merupakan yang paling meriah di seluruh dunia. Maulid Nabi diperingati dalam kurun waktu 3 bulan berturut-turut, yang terbagi menjadi molod awal, tengah, dan akhir. Acara peringatan diisi dengan kenduri.

Bisa dibayangkan betapa meriahnya suasana jika setiap hari ada yang menyelenggarakan kenduri besar-besaran. Kenduri dapat dilakukan oleh instansi pemerintah, swasta, komunitas hingga individu.

Baca juga: Pasar Malam: Sejarah, Tradisi, dan Contohnya

2. Malamang di Padang Pariaman

Sumatra Barat memiliki beberapa tradisi peringatan Maulud Nabi. Salah satu tradisi yang terkenal adalah Malamang di kalangan suku Minangkabau, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman. Malamang adalah tradisi memasak lemang yang dilakukan pada hari pertama dari tiga hari peringatan Maulid Nabi.

Sama seperti tradisi Molod di Aceh, Malamang juga bisa berlangsung hingga 3 bulan. Bedanya, Malamang diselenggarakan oleh dusun atau korong dengan tanggal yang tidak boleh sama dengan dusun lain. Tradisi ini berasal dari perjuangan Syekh Burhanuddin ketika memperkenalkan makanan halal.

3. Maulidan ala Betawi di Jakarta

Suku asli di wilayah DKI, yaitu Betawi, masih menjalankan tradisi memperingati Maulud Nabi yang meriah. Masyarakat diundang menggunakan suara petasan, yang dahulu digunakan untuk menolak bala. Acara diawali dengan pembacaan tawasul, diikuti pembacaan Kitab Barzanji atau Safarul Anam secara bergantian tiap bab. Acara diakhiri dengan makan bersama. Menu yang dihidangkan umumnya nasi kebuli. Namun masyarakat Betawi Kebagusan masih menyediakan nasi berkat untuk dibawa pulang warga.

4. Panjang Mulud di Banten

Tradisi Panjang Mulud di Provinsi Banten diselanggarakan di Kabupaten Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672). Masyarakat Banten menganggap Maulid Nabi sebagai hari raya ketiga selain Idulfitri dan Iduladha.

Panjang berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya dekorasi. Tema dekorasi bebas, misalnya pesawat atau masjid. Panjang tersebut diisi dengan uang, baju, mukena, sarung, dan sejenisnya. Nantinya Panjang akan diarak keliling kampung. Setelah itu, isi Panjang akan dihitung dan dibagikan dengan adil.

5. Baayun Maulud di Banjarmasin

Tradisi ini berasal dari ritual Baayun Anak yang diselenggarakan oleh suku Banjar. Setelah Islam masuk, tradisi ini dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Nabi Muhammad saw sehingga namanya menjadi Baayun Mulud. Pada tradisi unik ini, anak-anak usia 0-5 tahun akan diayun dalam buaian diiringi Asyrakal. Tujuannya untuk mendapatkan keberkahan dari Rasulullah.

Acara ini dilaksanakan di masjid-masjid. Para orang tua yang anak-anaknya diayun bertindak sebagai penyedia perlengkapan. Setelah diayun, anak-anak akan mengikuti acara tepung tawar dengan diiringi Selawat Badar. Sepanjang acara berkumandang syair Maulid Al Habsy, Maulid Ad Diba’i atau Maulid Al Barzanji.

10 Tradisi Maulud Nabi di Indonesia yang Kaya Makna
Sumber: Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

6. Garebeg Maulud Yogyakarta dan Grebeg Maulud Surakarta

Kedua acara ini hampir sama lantaran Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta berasal dari Kerajaan Mataram Islam yang dipecah berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755. Keduanya diawali dengan penggunaan gamelan (Miyos Gongso) dan diikuti perebutan gunungan setelah didoakan.

Acara ini menjadi atraksi wisata yang sangat populer. Dahulu Garebeg atau Grebeg disertai dengan Pasar Malam Sekaten. Namun penyelenggaraan Pasar Malam Sekaten di Yogyakarta kini sudah tidak diadakan lagi, hanya tinggal upacaranya dan garebeg gunungan saja.

7. Mulot Aghung di Madura

Maulud Nabi di Madura diperingati selama sebulan penuh dengan pembacaan selawat Nabi, antara lain Diba’i, Barzanji, Simthud Durar, dan sebagainya. Acara tersebut dilaksanakan secara bergantian dari rumah ke rumah. Puncak peringatan atau Mulot Aghung diselenggarakan di masjid-masjid pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Acara diakhiri dengan berebut buah-buahan, uang, dan wangi-wangian yang dihidangkan karena masyarakat percaya bahwa semua yang telah didoakan mengandung keberkahan. Karena banyaknya anak-anak yang ikut berebut, peringatan ini sering disebut juga sebagai Lebaran anak-anak.

8. Maudu Lompoa di Takalar

Perayaan Maulid Nabi paling meriah di Sulawesi Selatan adalah Maudu Lompoa di Kabupaten Takalar. Tradisi yang dilakukan adalah prosesi julung-julung di Sungai Cikoang. Julung-julung tersebut dicat dengan warna-warna terang dan dihias, lalu diisi dengan bahan makanan pokok dan perlengkapan pribadi sehari-hari, dari baju hingga pasta gigi.

Sementara aneka sesaji diletakkan di bakul-bakul besar dari anyaman daun lontar yang disebut baku maudu. Di akhir acara, isi-isi julung-julung akan dibagikan kepada peserta prosesi.

9. Mulud Care Sasak di Lombok

Salah satu tradisi yang dilakukan pada rangkaian acara peringatan ini adalah ngurisan, yaitu mencukur rambut bayi-bayi yang berusia di bawah 6 bulan di masjid-masjid. Seluruh undangan harus memegang kepala atau mencukur bayi-bayi tersebut. Acara diakhiri dengan tradisi roah maulud atau makan bersama, yang diikuti oleh sanak-saudara, fakir miskin, bahkan masyarakat nonmuslim di sekitar lokasi penyelenggaraan.

 

10 Tradisi Maulud Nabi di Indonesia yang Kaya Makna
Sumber X.com/@Ubaidiku

10. Cokaiba di Halmahera Tengah

Cokaiba adalah tradisi yang dipelopori oleh tiga bersaudara, yaitu Kapita Mobon (Maba), Sangaji Patani (Patani), dan Kapita Lau Weda (Weda). Maba, Patani, dan Weda dikenal sebagai suku Gamrange yang tergabung dalam Fogogoru. Awalnya mereka membuat tradisi sendiri-sendiri, kemudian disatukan menjadi Cokaiba (Topeng Setan).

Tradisi diawali dengan pembacaan Safaral Anam pada tanggal 10 Rabiul Awal dan diakhiri dengan pembacaan riwayat Nabi Muhammad saw pada tanggal 12 Rabiul Awal. Uniknya, selama tiga hari tersebut ada tradisi memukul orang menggunakan cokaiba pada siang hari. Si pemukul mengenakan topeng agar tidak dikenali.

Baca juga: Rebo Wekasan: Sejarah, Tradisi, dan Mitos yang Menyelimutinya

Kesepuluh tradisi Maulud Nabi di Indonesia di atas menunjukkan bahwa Islam dapat seiring dan sejalan dengan budaya setempat. Nabi Muhammad sendiri ketika menyebarkan Islam di Arab tidak selalu melalui perang, melainkan juga dengan cara tahmil, yaitu Islam menyempurnakan tradisi dan budaya yang sudah ada secara turun temurun dalam masyarakat Arab.

Tags: Maulid Nabi Muhammad SAWperingatan Maulud Nabitradisi Maulud Nabi
Share191Tweet119
Next Post
Di Balik Layar Pembuatan Wayang Kulit, Seni dan Kerajinan yang Memukau

Di Balik Layar Pembuatan Wayang Kulit, Seni dan Kerajinan yang Memukau

TERKINI

Jenis AI dan Contohnya dalam Hidup Sehari-hari

Jenis-Jenis AI dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-Hari

3 November 2025
Contoh Passive Income untuk Penghasilan Tambahan

7 Contoh Passive Income yang Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan

31 October 2025
Visa Schengen: Pengertian dan Cara Pengajuannya

Visa Schengen: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengajukannya

31 October 2025

Pintar Membangun Brand di Media Sosial bareng JNE di Cilegon

31 October 2025
jakarta muslim fashion week 2025

Kemendag akan Menggelar Jakarta Muslim Fashion Week

31 October 2025
diskon kiriman indonesia international pet expo 2025

Jadi Mitra Resmi, JNE Layani Pengiriman di Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2025

30 October 2025

POPULER

Oleh-Oleh Khas Bromo, Cocok Dibawa Pulang

Bawa Pulang Bromo: Ragam Buah Tangan Khas dari Tanah Tengger

by Penulis JNEWS
23 October 2025

Piramida Giza Mesir Kuno: Sejarah, Arsitektur, Aktivitas

Piramida Giza: Warisan Peradaban Mesir Kuno yang Abadi

by Penulis JNEWS
17 October 2025

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Warisan Budaya Minang yang Megah

by Penulis JNEWS
20 October 2025

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral di Jakarta

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral, Ikon Persaudaraan Umat Beragama

by Penulis JNEWS
24 October 2025

Terowongan Terpanjang di Dunia untuk Jalan Raya dan Rel

15 Terowongan Terpanjang di Dunia, Ada yang Puluhan Kilometer

by Penulis JNEWS
12 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal