Melongok Pesantren Ramadan Express JNE Medan

Selama 2 hari puluhan karyawan JNE Medan mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan Express 1446 H.

JNEWS – Setiap bulan Ramadan, JNE Cabang Utama Medan, Sumatera Utara menggelar kegiatan ‘Pesantren Ramadan Express’ bagi para karyawan muslim yang ingin mendalami materi keagamaan yang disampaikan oleh para ustaz pilihan yang berasal dari Kota Medan. Mulai dari pembelajaran fikih ibadah hingga fardu kifayah cara pemulasaran jenazah.

Sekitar 50 karyawan JNE Medan tampak penuh antusias mengikuti program Pesantren Ramadan Express bertempat di Masjid Al Isra H. Soeprapto Soeparno, selama dua hari, yakni Sabtu-Minggu (22-23 Maret 2025).

Para peserta mendapat berbagai materi tentang fikih ibadah yang dibawakan oleh Ustaz Abu Azka dan Ustaz Agusnan. Kemudian materi mengenai muamalah atau tata cara berinteraksi sosial oleh Ustaz Aibnu Jarot Al-Jauhari dan materi seputar akhir zaman oleh KH. Fadhli Sudiro dan terakhir materi fardu kifayah oleh Ustaz Rajali Taat.

Menurut ketua panitia kegiatan, Busri, Pesantren Express Ramadan tahun ini merupakan angkatan ke 5 dan digelar di setiap pekan terakhir bulan Ramadan. “Alhamdulillah, jumlah santrinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Materi semuanya yang berkaitan langsung dengan kehidupan dan sangat penting, seperti fardu kifayah pemulasaran jenazah agar para peserta memahami tata cara menangani jenazah dari memandikan, mengkafani sampai cara menguburkannya. Ilmu ini sangat berguna bagi kehidupan bersosial di masyarakat,” terangnya saat berbincang dengan JNEWS, Senin (24/3/2025).

Para peserta diajari praktik pemulasaran jenazah.

Selama dua hari, lanjut Ksatria yang juga menjabat sebagai Ketua BKM Masjid Al Isra H. Soeprapto Soeparno ini, para peserta tinggal dan menginap di masjid dengan jadwal kegiatan keagamaan yang padat.

Baca juga: Siangnya Kerja di JNE, di Rumah Jadi Imam Tarawih dan Pengajar Kitab Kuning

“Hari pertama mereka mengikuti berbagai materi, kemudian buka puasa bersama, salat tarawih, tadarus Al Quran dan bangun tengah malam untuk melaksanakan salat tahajud yang dilanjutkan dengan sahur sebelum keesokan harinya kembali mengikuti materi. Kegiatannya seperti di pesantren pada umumnya,” ucap karyawan di bagian HC JNE Medan ini.

Pada awalnya ada beberapa peserta yang menganggap rangkaian kegiatan cukup berat, kurang tidur dan lain sebagainya, namun setelah ikut mereka ingin kembali mengikuti tahun depan karena materinya dianggap sangat penting sebagai bekal memperdalam ilmu agama Islam.

“Ada beberapa alumni yang sebelumnya takut untuk ikut pemulasaran jenazah. Akan tetapi setelah ikut Pesantren Ramadan Express ini dengan semangat keagamaan, mereka menjadi berani dan siap terjun membantu saat misalnya tetangga di lingkungan rumahnya ada yang meninggal. Dari tahun ke tahun pesertanya terus bertambah,” tandas Busri. *

Exit mobile version