Memandang Kabah dari Dekat, Cerita-cerita Karyawan dari Mekah

Rombongan karyawan JNE yang sedang melaksanakan ibadah umrah tahun 2025

JNEWS – Sebanyak 79 Ksatria dan Srikandi JNE yang berangkat pertama di tahun 2025, saat ini sedang menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci Mekah. Menjadi tamunya Allah SWT, yang selalu menjadi impian setiap Muslim di seluruh dunia, selalu mendatangkan cerita atau kisah tersendiri bagi mereka yang menjalankannya. JNEWS merangkum cerita dan pengalaman karyawan JNE yang pernah menjalankan ibadah umrah.

Meski penerbangan dari Jakarta-Dubai kemudian ke Madinah memakan waktu belasan jam, namun karena niat yang kuat untuk bisa berumrah perjalanan tersebut serasa menjadi ringan. Saat dalam penerbangan para peserta tak henti melantunkan kalimat tasbih, talbiyah, salat wajib hingga salat sunah lainnya. Mereka juga seakan sudah tidak sabar ingin segera menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekah – Madinah.

Seperti yang diutarakan oleh Rian, Ksatria dari JNE Cabang Karawang, Jawa Barat. Dirinya merasa bersyukur dan bahagia karena akhirnya bisa umrah dan melihat Kabah secara langsung dan nyata di depan matanya sendiri.

“Saat pesawat pertama kali mendarat di Madinah, saya langsung meneteskan air mata bahagia bercampur haru. Umrah yang selama ini hanya dalam mimpi sudah menjadi kenyataan. Saat itu niat saya hanya untuk beribadah menjadi semakin kuat,” ujarnya, saat berbagi kisah kepada JNEWS melalui sambungan telepon, Senin (3/2/2025).

Baca juga: JNE Salurkan Donasi bagi Korban Tanah Longsor di Pekalongan

Setelah berada di Madinah, ia sempat melaksanakan salat di Masjid Quba, sebuah masjid yang pertama dibangun oleh Rasul SAW ketika sampai di Madinah. Dan kemudian mengunjungi Jabal Uhud, yang menjadi lokasi makam para syuhada yang syahid saat perang Uhud.

“Bagi saya Tanah Madinah betapa agung dan sucinya, apalagi saat di Masjid Quba, saya terbayang bagaimana bekerja kerasnya Rasul SAW dan para sahabat dulu saat membangun masjid tersebut. Begitu juga Jabal Uhud yang menjadi lokasi pertempuran para syuhada dalam mempertahankan agama Islam,” ucapnya.

Rian, peserta umrah dari JNE Cabang Utama Karawang, Jawa Barat.

Air mata haru bercampur bahagia kembali menetes pada hari keempat, saat dirinya tiba di Mekah, terutama saat di Masjidil Haram dan di depan Kabah. “Saat itu saya langsung teringat akan dosa-dosa yang pernah saya kerjakan. Saya pun langsung bersujud meminta ampunan di depan Kabah. Saya juga tidak lupa berdoa untuk diri sendiri, keluarga dan tentunya JNE, perusahaan yang saya cintai,” beber Rian.

Dengan kuasanya Allah SWT, saat di Roudhoh, Rian mengalami kejadian yang di luar nalar, di mana sebelumnya sempat pesimis bisa beribadah di tempat mustajab, yakni antara mimbar dan makam Nabi SAW. “Hal ini karena ketika salat pertama saya berada di barisan paling belakang. Namun tiba-tiba dirinya ada yang membimbing, yakni seorang kakek-kakek berwajah Arab dengan sorban menuntunnya sampai bisa salat di antara mimbar dan makam Nabi tersebut,” ungkapnya.

“Di situ sampai saya menangis tersedu-sedu, ternyata Allah izinkan saya bisa berdoa di tempat mustajab. Sampai sekarang saya belum sempat berterima kasih ke kakek-kakek tersebut, karena seperti menghilang begitu saja,” tambah Rian.

Baca juga: JNE Lepas Rombongan Pertama Umrah Karyawan di Tahun 2025

“Terima kasih JNE yang telah memberangkatkan umrah. Mekah dan Madinah membuat saya akan senantiasa rindu untuk kembali. Semoga program umrah ini terus ada sehingga karyawan lain bisa merasakannya seperti saya,” pungkasnya. *

Exit mobile version