JNEWS, Agustus 2023 – Warisan budaya Indonesia berupa hasil seni, kuliner dan kriya atau kerajinan tangan turut menyumbang potensi bisnis yang besar kepada sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Salah satu pesona Indonesia yang berhasil dipasarkan di dalam negeri maupun mancanegara adalah wastra atau kain Nusantara khas Indonesia. Wastra kini menjadi sebuah produk yang memberikan peluang usaha baru di kalangan anak muda.
Sejalan dengan tumbuhnya ekonomi kreatif di Indonesia, JNE menggelar program “Ngajak Online 2023” di Kota Palembang pada Rabu lalu (23/8/2023). Program yang telah diselenggarakan sejak tahun 2017 ini digelar untuk memberikan edukasi mengenai strategi penjualan dan kiat bisnis di era digital agar potensi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) meningkat.
Salah satu kisah sukses pelakunya adalah Ki Agus Muhammad Aditia, yang juga diundang sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman di acara Ngajak Online kota Palembang. Melalui brand Songket PaSH, entrepreneur muda lulusan ilmu komputer dari Universitas Sriwijaya Palembang ini berhasil memasarkan produk songket ke kalangan milenial.
Aditia mulai menekuni bisnis kain songkat ini sejak tahun 2017 lantaran melihat peluang dan potensi di Palembang dan sekitarnya yang cukup besar untuk menyerap produk yang berbasis ekonomi kreatif kreatif.
Baca juga: Di Kota Nyiur Melambai, JNE Bantu Perluas Pasar Produk Kuliner UMKM Lokal
“Saat ini 90 persen penjualan Songket PaSH berasal dari online. Sejak pandemi Covid 2019, kami berusaha untuk terus dapat dijangkau oleh para pembeli dari manapun. Kami juga mendaftarkan diri ke berbagai marketplace, melakukan iklan di media sosial, sampai ke pengelola search engine optimization (SEO), dan hingga saat ini kami terus mencoba hal-hal baru untuk terus melakukan perkembangan dengan digitalisasi,” ujar Aditia.
Brand Songket PaSH yang awalnya dikenal sebagai penjual souvenir ini telah melebarkan pasarnya dengan menggarap kain dan aksesoris. Siasat ini ditempuh karena adanya penurunan omset, dan kini fokus utama bisnisnya ditekankan pada pengembangan kain songket dan koleksi dompet.
Pria kelahiran tahun 1993 ini telah mengimplementasikan strategi pemasaran yang basisnya digital sejak tahun 2018, tepat saat sebelum pandemi melanda melalui pemanfaatan iklan di facebook dan Instagram. “Dalam proses ini, iklan yang berhasil viral dibantu dengan peningkatan iklan yang kuat telah merespons pelanggan dengan cepat. Membuat brand ini semakin meningkat melalui penggunaan sistem iklan dan kerja sama dengan berbagai platform e-commernce,” terang entrepreneur yang sempat menjuarai Kompetisi Wirausaha Muda Berprestasi gelaran Kementerian Pemuda dan Olahraga ini.
Selaku entrepreneur, Aditia ikut bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA) sejak tahun 2018, yang menurut pengakuannya bermanfaat karena menjadi tempat belajar sekaligus berjejaring dengan pelaku bisnis yang lain.
Baca juga: Cerita Karyawan JNE Bogor yang Ikut Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara