Upaya Memutus Mata Rantai Praktik Rentenir di UMKM

BUMN

Jauh selain masalah digitalisasi, ada banyak halangan lain yang dihadapi para pelaku UMKM. Salah satunya terkait masalah pelik yang kerap dihadapai pelaku usaha, yakni rentenir.

Karena itu, pembentukan ekosistem yang baik dan terkoordinasi sangat diperlukan guna memutus mata rantai rentenir. Hal yang harus diperhatikan dalam membentuk ekosistem layanan UMKM ini adalah jaminan adanya pemenuhan kebutuhan keuangan yang cepat, mudah, dan murah.

Berdasarkan data yang dihimpun BRI, dari Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 57 juta. Dari jumlah itu, baru 15 juta pelaku UMKM yang mendapat layanan keuangan formal (bank, tekfin, perusahaan gadai) dan sisanya, 30 juta pelaku UMKM masih mendapat layanan keuangan dari rentenir atau mengandalkan bantuan kerabatnya.

BACA JUGA : Trik UMKM Bikin Pinjaman Modal Cepat Cair

Untuk membantu pelaku usaha kecil yang belum terlayani tersebut, maka ekosistem UMKM harus dibentuk agar dapat melayani yang belum terlayani tersebut, dan berujung pada semakin luasnya peluang usaha mikro dan kecil untuk segera naik kelas dan berkembang.

Modal usaha

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, kecepatan dan kemudahan proses kredit adalah yang dibutuhkan UMKM, apabila ada orang pinjam Rp5 juta saja kemudian mendapatkan bunga 5-10 persen tidak terlalu penting (bagi mereka). Yang terpenting bagi mereka adalah cepat (proses kreditnya).

“Untuk menggerakan ini semua, kita bangun ekosistem UMKM yang bisa menyasar 18 juta (pelaku UMKM unbankable), lalu memindahkan (pelaku UMKM pengguna jasa) rentenir ke lembaga pembiayaan formal. Dengan cara kerja cepat dan mudah-lah transformasi yang dilakukan oleh BRI,” ujar Sunarso.

Menurut dia, upaya mendorong UMKM agar terus berkembang dan bertahan hidup di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan mengandalkan sinergi atau kerjasama antarpihak.

Sunarso menjelaskan ada tiga jenis penyaluran stimulus dari pemerintah selama ini, yakni government spending, government investment dan government guarantee, sebenarnya sudah cukup membantu menggerakkan perekonomian nasional dan pelaku UMKM.

BACA JUGA : Biar Cozy, Begini Bikin Kantor di Dalam Rumah saat WFH

Akan tetapi, harus disadari ada 4 faktor yang harus dipenuhi demi menjamin lancarnya penyaluran berbagai stimulus itu. Pertama, sumber dana harus terjamin. Kedua, data penerima wajib terjamin. Ketiga, sistem penyaluran yang kredibel. Terakhir, sumber daya manusia untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Hal paling penting adalah memulihkan (perekonomian) jangan bergantung (stimulus) terus menerus. Perlu dilakukan orkestrasi dari berbagai faktor untuk mendorong pertumbuhan kredit sehingga bisa mendorong pertumbuhan GDP atau ekonomi,” tutup Sunarso.

Exit mobile version