Cara Memulai Bisnis yang Benar bagi UMKM

ilustrasi gambar cara kirim paket jumbo

Tak bisa dipungkiri, sektor UMKM menjadi ladang subur untuk usaha. Meski pada kenyataannya di tengah pandemi Covid-19 cukup sulit, namun dengan ragam bantuan yang ada, apalagi mampu beradaptasi masih ke ranah digital, maka kesempatan untuk berusaha makin terbuka lebar.

Namun demikian, memulai usaha UMKM bukan hal yang mudah, apalagi bila dimulai benar-benar dari nol alias dari bawah. Ada banyak hal yang harus bisa dipelajari dan kuasai, termasuk soal tata cara atau siasat agar produk yang dipasarkan bisa memiliki jalan yang relatif mulus.

Paling utama adalah membuat produk yang dipasarkan ini diketahui oleh pasar, dalam hal ini tentu masyarakat yang bertindak sebagai konsumen. Untuk itu, UMKM perlu mempelajari bebera triknya.

BACA JUGA : Buat UMKM, Gini Caranya Dapetin Sertifikat Halal

CEO Garis Temu Giorrando Grissandy pada kesempatan beberapa waktu lalu sudah menjelaskan cara agai UMKM bisa memulai langkah bisnisnya dengan nyaman, paling tidak ketika akan memulai memasarkan produk.

Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, bahkan dilakukan sebelum memulai langkah pemasaran. Ketiga hal tersebut dianggap sesuatu yang mendasar tapi pantang untuk diabaikan.

Pertama, mengenal produk yang akan dipasarkan. Nah, ini haram hukumnya bila pelaku UMKM memasarkan produk yang dijual tapi tak mengetaui atau minim ilmu soal apa yang akan dipasarkan. Ujung-ujungnya justru akan dianggap remeh.

“Kita harus tahu produk apa yang kita punya, kita dituntut bukan cuma tahu saja, tapi juga wajib kenal dengan produk yang kita punya,” katanya.

Hal ini penting dilakukan agar penjualan bisa menguasai detail dari produk yang dipasarkan. Dengan demikian, pelaku UMKM juga bisa menentukan jalur atau cara apa yang paling efketif untuk bisa digunakan mengembankan produknya.

Lanjut berikutnya, yakni segmentasi pasar atau asiknya disebut siapa konsumen yang akan dijadikan target dari produk yang akan dipasarkan. Lagi- lagi kelihatan sepele, tapi penting diketahui, setiap produk pasti memiliki referensi bagi kategori masyarakat, artinya tidak semua masyarakat membutuhkan produk Anda.

Karena itu, agar efektif dan tepat sasaran, wajib tahu dulu siapa segmennya. Karena menurut Giorrando ada banyak pengusaha yang ternyata tak tahu siapa pasarnya, kondisi tersebut malah membuat produk yang dipasarkan jadi sia-sia.

BACA JUGA : Tetap Aman Berkendara saat Puasa, Perhatikan 5 Hal Ini

Guna memantau target, ha paling gampang dilakukan adalah dengan melakukan riset lebih dulu. Kondisi tersebut dibarengi juga untuk mengetahui tren apa yang sedang berkembang, sehingga produk yang ingin dijual bisa masuk dengan mudah.

Terakhir komunikasi. Ingat setiap penjual, harus bisa menjadi representasi atau gambaran dari produk yang dijual, termasuk juga bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, akan mudah untuk membentuk pola komunikasi yang efektif.

Pola komunikasi yang dimaksud tak hanya verbal, tapi juga bisa ditempuh melalui akses digital layaknya e-commercer, sosual media, dan lain halnya. Karena itu, jangan sepelekan hal ini bila Anda tak ingin rugi lantaran produk tak laris.

Exit mobile version