Di media sosial Instagram, follower itu penting bagi akun Instagram bisnis. Follower merupakan sumber cuan dan tempat untuk mendapatkan perhatian. Instagram bisnis tidak harus menjual barang, tapi juga bisa menjadi jasa promosi dan penyebar informasi penting lainnya. Tanpa jumlah follower yang memadai, manfaat Instagram bisnis tidak maksimal.
Dikutip dari DataIndonesia.id, per April 2023, jumlah pengguna Instagram mencapai 109,33 juta pengguna. Berapa jumlah follower Anda? Jika masih berada di kisaran ribuan, atau bahkan ratusan, berarti jumlah follower masih bisa didongkrak. Banyak cara yang tersebar di internet untuk menambah follower. Sebaiknya semua dicoba asal tidak melanggar aturan komunitas Instagram. Coba juga langkah di bawah ini, yang mungkin belum pernah dilakukan.
7 Langkah Cara Menambah Instagram Follower
Membeli instagram follower merupakan cara yang paling mudah dan murah. Namun cara ini berisiko terkena penalti dari Instagram. Jika ingin mendapatkan follower dari akun asli dan permanen, maka cara yang dilakukan harus kerja cerdas dan konsisten. Tidak ada cara mudah. Bahkan para selebgram juga harus menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya untuk membuat konten yang kelihatannya seperti joget-joget saja.
Berikut beberapa langkah cara menambah Instagram follower yang mungkin belum pernah dicoba.
1. Sematkan Lokasi di Story
Banyak yang mengatakan bahwa story lebih berfungsi untuk mempererat hubungan dengan follower ketimbang mengundang follower baru. Padahal follower baru bisa terundang melalui lokasi yang disematkan di story.
Banyak orang yang mencari sesuatu atau seseorang menggunakan lokasi. Beberapa ada yang nyasar di akun orang lain. Jika mereka tertarik, mereka akan melangkah lebih jauh menjadi Instagram follower. Pemilik akun bisa mendeteksi non follower yang melihat story melalui lokasi yang disematkan tersebut.
Baca juga: Tips Membuat Desain Feed Instagram yang Menarik Calon Pembeli untuk Bisnis Kecil dan Rumahan
2. Jadilah Ahli
Jadilah ahli di bidang apa pun yang disukai. Tak perlu membatasi diri pada bidang yang akademis atau yang serius. Misalnya ahli dalam pembuatan seblak, ahli menirukan gaya orang, ahli bahasa kucing, ahli mengoperasikan Excel, ahli edit reels, dan sebagainya.
Menjadi ahli bukan berarti harus flexing sudah bisa beli apa dari keahlian tersebut. Yang penting unggah terus keahlian itu dengan berbagai sudut pandang baru atau ide baru terkait keahlian yang dimiliki.
Mengikuti tren adalah salah satu cara ampuh agar tidak kehabisan ide. Misalnya sedang tren kucing orange, maka sebagai ahli bahasa kucing, tunjukkan beberapa contoh cara kucing orange berkomunikasi.
3. Harus Niat
Apa pun yang akan diunggah, harus benar-benar niat. Jangan hanya mengejar jumlah konten. Niat ini tidak harus berhubungan dengan pengeluaran yang besar, misalnya untuk membeli kamera atau peralatan lighting. Niat artinya benar-benar menyiapkan konten secara detail.
Misalnya membuat konten meniru gaya orang lain menggunakan perlengkapan yang ada di rumah, seperti gayung, sarung, kemoceng, wajan dan sebagainya. Meniru tidak harus mirip, tapi bisa juga dengan melebih-lebihkan ciri khas yang menonjol dari seseorang yang ditiru tersebut menggunakan peralatan yang ada.
4. Ikuti Tren Instagram
Tren di Instagram bisa berbentuk tantangan, filter, atau template. Para artis yang Instagram follower-nya sudah jutaan saja masih mengikuti tren demi terus-menerus eksis. Mengikuti tren ini juga tidak asal-asalan tapi harus niat seperti cara sebelumnya.
Misalnya sedang tren membuat reels ala Wes Anderson, sang sutradara Amerika yang terkenal dengan teknik simetri yang memberi kesan harmoni. Dia menggunakan warna palet tertentu yang terkesan vintage. Tren ini bisa didikuti dengan mengikuti gaya Wes Anderson, tapi isi konten disesuaikan dengan tema utama akun Instagram.
5. Konsisten Bukan Berarti Banyak Konten
Konsisten artinya mengunggah konten yang dibuat dengan niat tinggi secara rutin. Mengejar jumlah dengan konten asal jadi akan membuat feed berantakan. Perlakukan setiap konten yang akan diunggah laksana barang berharga atau tanaman yang dijaga dengan hati-hati agar tumbuh.
Calon follower bisa merasakan mana konten yang asal-asalan dan mana konten yang diniatkan meski dengan skrip dan peralatan sederhana. Jangan jadikan feed seperti keranjang serba guna untuk tempat melempar segala barang yang belum jelas fungsinya.
6. Jam Ramai Instagram Tidak Selalu Sama
Tahukah bahwa live pukul 04.00 bisa banyak view? Banyak orang yang membagikan tip tentang jam ramai Instagram itu jam berapa saja. Tip itu mungkin benar karena beberapa pihak memang melakukan riset tentang waktu yang tepat untuk posting. Namun tip tersebut tidak wajib diikuti. Kenali kebiasaan dan kebutuhan calon follower masing-masing melalui insight yang disediakan Instagram.
Contohnya dokter yang live di pukul 04.00 pagi tersebut memiliki Instagram follower yang sangat banyak dari kalangan ibu-ibu. Apa pun yang dijualnya laris hingga mempekerjakan beberapa puluh karyawan. Dia bahkan juga live pada jam 23.00. Di Indonesia, ibu-ibu sangat sibuk di jam-jam setelah subuh hingga larut ketika semua orang sudah tidur. Ibu adalah orang yang pertama kali bangun dan terakhir tidur. Pada saat itulah para ibu baru sempat membuka Instagram.
Baca juga: Cara Bikin Instagram Reels yang Mirip TikTok
7. Sebarkan Sejauh Mungkin
Jika punya akun Instagram, dunia harus tahu. Jadi, sebarkan nama akun tersebut hingga keluar dari aplikasi Instagram. Misalnya melalui status WhatsApp, grup WhatsApp, Facebook, Twitter, blog, TikTok, dan YouTube. Tiap sehabis mengunggah konten baru, jangan lupa menyebarkannya ke semua platform media sosial.
Jika ada isu yang sedang viral, bongkar konten-konten lama yang memiliki hubungan dengan isu tersebut, baik berhubungan langsung ataupun tak langsung. Sebar ulang konten tersebut dengan narasi yang menghubungkan dengan isu viral tersebut.
Demikianlah 7 langkah cara menambah Instagram follower yang mungkin belum dicoba. Tip tersebut harus dicoba agar akun Instagram bisnis berkembang.