Mengajar di pedalaman Manokwari, Papua, tentu sangat berbeda dengan mengajar di daerah perkotaan. Banyak tantangan dan keterbatasan yang dihadapi. Namun bagi seorang guru bernama Safei Ricardo, hal tersebut dijalani dengan penuh semangat karena ingin mengabdi untuk dunia pendidikan dan membuat anak-anak di pedalaman Manokwari pintar dan cerdas. Ia bangga dan terharu saat menerima kiriman buku-buku gratis dari JNE dan penulis Kang Maman. Selain buku-buku bacaan umum, juga dikirim kitab Al Quran untuk anak-anak Muslim dan Alkitab Injil bagi mereka yang Kristiani.
Sejak 2015, Safei Ricardo telah mengabdikan dirinya untuk mengajar di pedalaman Manokwari, atau tepatnya di Sekolah Dasar (SD) Inpres 23 Mupi, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Selain mengajar di SD Inpres 23, ayah dua anak ini, juga setiap harinya membuka taman bacaan di rumahnya serta memberikan pelayanan perpustakaan keliling menggunakan motor ke kampung-kampung pedalaman.
“Saya perantau yang diberi penugasan oleh pemerintah pusat melalui program Guru Garis Depan (GGD). Motivasi saya selain pengabdian adalah mencari tantangan lain di dunia pendidikan sebagai guru, yakni mengajar di sekolah pedalaman. Anak-anak di pedalaman juga harus pintar dan cerdas seperti anak-anak lainnya yang tinggal di kota-kota,” ujar Safei, saat berbincang dengan JNEWS, Senin (21/3/2022).
Mengajar di daerah pedalaman Manokwari, menurut pria yang hobi berkebun ini, tentu banyak tantangannya, terutama minimnya fasilitas belajar mengajar. Selain itu juga risiko terkena malaria karena merupakan daerah endemik nyamuk pembawa malaria yang bila tidak ditangani dengan cepat dan benar bisa mengakibatkan kematian.
“Untuk sukanya, saya merasa senang dan bahagia karena kehadiran saya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Anak-anak di pedalaman juga mempunyai semangat dan antusias yang sama dengan anak-anak lainnya di perkotaan, mereka ingin pintar dan bersekolah tinggi,” ungkapnya.
Terkait kiriman buku gratis dari JNE yang sebelumnya dikumpulkan oleh penulis Kang Maman, hal itu sangat membantu untuk kegiatan proses belajar mengajar terutama Calistung (Baca tulis dan berhitung). “Sangat membantu karena sekolah di pedalaman tidak mempunyai perpustakaan dan buku-buku bacaan umum sangat minim,” terang Safei.
“Bagi Saya JNE dan Kang Maman, ibarat oase di tengah padang tandus. Saya terharu dan bangga sudah 3 kali mendapat kiriman buku dari JNE. Buku-buku tersebut sangat bermanfaat karena sering dibaca anak-anak ketika saya bawa ke dalam kelas,” ujar Safei.
“Harapan saya, semoga JNE dengan program CSR-nya bisa terus memberikan sumbangan buku-buku yang sangat diperlukan oleh murid-murid di sini demi mempercepat kemampuan Calistung anak-anak di pedalaman maupun menambah wawasan dan kecerdasan mereka, agar anak-anak itu juga dapat menapaki jalan terang di dunia pendidikan demi masa depan mereka lebih baik,” tutup Safei. *