Hu-Ha! Hu-Ha! Hu-Ha!
Pekikan itu berkali-kali terlontar dari sekitar 100 awak petugas security JNE yang terlihat bersemangat mengikuti training sehari bertema “Pelayanan Prima dengan Budaya Ikhlas” yang dibawakan dengan interaktif dan menarik oleh Dr. A.G. Purwanto Edi, MM Senin lalu (24/10/2023) di Ballroom JNE, Tomang Raya 11.
Selaku trainer, Dr. Purwanto, yang juga menjabat Sekjen Asosiasi Service Quality Indonesia ini, memperkenalkan pekikan itu untuk membakar semangat, membangun energi positif dan antusiasme para peserta agar lebih mudah meresapkan materi-materi pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan etos dan mental bekerja para petugas security yang semakin profesional, handal dan berorientasi pada pelayanan pelanggan.
Menurut Purwanto, saat ini kita hidup di era 5.0 atau smart society. Artinya, masyarakat saat ini sangat cerdas untuk memviralkan sesuatu, misalnya layanan pelanggan yang tidak bagus, secara cepat melalui jaringan. Karena itu semua perusahaan dituntut harus terus berbenah dan berubah, termasuk petugas security yang pekerjaan sehari-harinya banyak berinteraksi langsung dengan pelanggan. “Petugas security harus menjadi pemberi energi layanan yang hebat. Menjadi satpam yang melayani, yang berorientasi untuk membahagiakan pelanggan,” jelas Purwanto.
Baca juga:Cek Paket JNE sebelum Pengiriman: Ceklis agar Kiriman Aman
Kuncinya, lanjut Purwanto, terletak pada I-K-H-L-A-S, yaitu security harus punya integritas (komit dan bertanggungjawab pada pekerjaannya), punya kompetensi (terampil dalam pekerjaannya), humble atau bersahaja dan rendah hati, loyalitas yang tinggi, attitude yang baik, dan sinergi dengan lingkungan sekitar.
Saat memberikan sambutan, Quality Assurance, Governance, Compliance Group Head JNE Samsul Djamaludian mengungkapkan bahwa petugas security punya kontribusi yang sama pentingnya seperti bagian-bagian lain untuk memberikan value kepada perusahaan. Tanpa keamanan, banyak kegiatan perusahaan tidak akan berjalan lancar. “Selain memberikan rasa aman kepada perusahaan, ikut mengamankan aset perusahaan, dan yang terpenting, harus memastikan barang-barang (paket) milik pelanggan terjaga keamanannya,” terangnya.
Di akhir acara pelatihan Kepala Departemen HSE & Security Heny Sulistiyawati menandaskan bahwa training ini rencananya akan dilakukan secara berkala dan setiap tiga bulan sekali akan dievaluasi agar lebih baik. “Training ini difasilitasi baik untuk mereka (security) yang (status kepegawaiannya) organik maupun nonorganik. Sesuai amanat Pak Feri (Presdir JNE M. Feriadi), training kami harapkan bisa mencetak tim security yang pelayanannya pada pelanggan benar-benar maksimal dan handal,” pungkasnya.
Baca juga: Perjalanan Shendy Maulana, dari OB Kini Jadi Kepala Cabang JNE Palembang