JNEWS – Gunung Gede menjadi salah satu gunung favorit bagi para pencinta alam untuk melakukan kegiatan pendakian. Terletak di tiga wilayah kabupaten yakni Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi, gunung ini berada di dalam ruang lingkup Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Keberadaan gunung yang sering disebut Gunung Gede Pangrango ini dianggap sebagai satu kesatuan. Perlu diketahui walaupun berada di ruang lingkup TNGGP, Gunung Gede dan Pangrango adalah dua gunung yang berbeda tapi letaknya berdampingan.
Pesona alam Gunung Gede tidak perlu diragukan lagi. Diselimuti oleh hutan pegunungan, gunung ini terlihat bak permadani hijau di kaki langit. Menariknya lagi, hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya akan jenis flora di Indonesia.
Gunung Gede: Jalur Pendakian Favorit Pemula
Gunung Gede merupakan salah satu gunung yang ramah bagi pendaki pemula. Dengan ketinggian pucak sekitar 2.958 mdpl, di 1000 meter pertama, pendaki akan merasakan suhu udara tidak terlalu dingin.
Di kawasan awal ini, jalur pendakian didominasi oleh pohon-pohon besar seperti pohon Rasamala. Memasuki bagian tengah sebelum mencapai puncak, pepohonan besar semakin sedikit.
Pada ketinggian 2.000 mdpl, pohon yang tumbuh memiliki batang panjang hingga mencapai 20 meter, ciri lainnya adalah ukuran daun lebih kecil tapi akarnya besar dan kuat. Sementara di puncak, gunung ini dihiasi vegetasi tumbuhan dengan ukuran lebih kecil dan daun berwarna cerah seperti edelweis dan cantigi yang banyak terlihat di sepanjang alun-alun Surya Kencana.
Bagi para pendaki, alun-alun Surya Kencana menjadi kawasan favorit. Karena di kawasan inilah pendaki akan mendirikan tenda dan bermalam sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak.
Tak hanya itu saja, alun-alun Surya Kencana memiliki padang edelweis dan diapit oleh dua gunung. Di kawasan ini juga mengalir sumber air yang sangat dibutuhkan oleh para pendaki. Pesona inilah yang membuat pendaki betah untuk tinggal sejenak. Beristirahat sambil menikmati hamparan edelweis yang indah dan udara gunung sejuk memberikan pengalaman mendaki yang berbeda dan tidak terlupakan.
Adapun waktu tempuh dari alun-alun Surya Kencana untuk tiba di puncak kurang lebih 30 menit. Tiba di puncak Gunung Gede, pendaki akan disambut hamparan hijau hutan pegunungan dipadu putihnya awan, membentuk lukisan alam yang menakjubkan.
Pesona puncak Gunung Gede tak sekadar itu saja, ada juga lingkaran kawah dengan semburan uap belerang masih aktif. Di sudut lain, akan terlihat megahnya Gunung Pangrango. Apabila cuaca tidak bersahabat, Gunung Pangrango tidak bisa terlihat karena tertutup kabut.
Baca juga: 5 Gunung Populer di Indonesia untuk Pendaki Gunung Pemula
Panduan Mendaki Gunung Gede untuk Pemula
Dengan keindahan alam yang menakjubkan, Gunung Gede menjadi salah satu gunung yang selalu diincar oleh pendaki pemula. Namun, sebelum melakukan pendakian ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Selain itu mempelajari panduan juga penting agar pendakian berjalan dengan lancar. Berikut ulasannya.
1. Persiapan Kondisi Fisik
Syarat utama untuk bisa mendaki adalah calon pendaki harus dalam kondisi fit. Lalu tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya seperti asma, darah tinggi, penyakit jantung, atau penyakit lainnya yang butuh pengawasan dokter.
Apabila tidak memiliki masalah kesehatan tersebut, calon pendaki harus rutin berolahraga untuk menjaga kondisi fisik. Selain itu, jaga pola makan sehat untuk mendukung kesehatan.
2. Persiapan Peralatan
Selain persiapan fisik, peralatan pun harus diperhatikan dengan baik. Bawalah peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan medan yang akan dilalui.
Peralatan yang penting untuk dibawa yaitu tenda hiking, tas gunung, matras tidur, sleeping bag, jaket windbreaker, sarung tangan, kaus kaki, pakaian khusus pendakian, jas hujan, lampu, topi, alat navigasi, gunting, pisau, senter, peralatan masak dan logistik, obat-obatan pribadi, dan trash bag untuk menampung sampah.
3. Daftar Naik Gunung
Untuk bisa mendaki Gunung Gede, calon pendaki harus memiliki SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). Berikut ini cara daftar yang dikutip dari website Booking Gunung Gede Pangrango.
- Lakukan pendaftaran via website resmi https://booking.gedepangrango.org untuk mendapatkan izin pendakian resmi.
- Pendaftaran menggunakan NIK sebagai ID pendaki dan upload KTP atau kartu keluarga bagi yang belum memiliki.
- Lakukan pembayaran.
- Unduh dan cetak bukti pendaftaran.
Sebelum mendaftar ada syarat utama yang harus diperhatikan oleh calon pendaki yaitu:
- Usia pendaki minimal 5 tahun dan pendaki usia kurang dari 17 tahun wajib melampirkan surat izin orang tua/wali yang ditandatangani di atas materai dan fotokopi identitas orang tua/wali.
- Jumlah pendaki dalam 1 kelompok minimal 3 orang.
- Wanita yang sedang mengalami menstruasi atau hamil disarankan untuk tidak melakukan pendakian.
Apabila tidak memenuhi syarat, calon pendaki tidak diperkenankan untuk mendaftar.
4. Biaya
Biaya tiket pendakian per orang sudah termasuk asuransi yaitu:
- WNI (hari kerja) Rp72.000
- WNI (hari libur) Rp92.000
- Pelajar WNI (hari kerja) Rp52.000 (dengan identitas pelajar/mahasiswa minimal 5 orang)
- Pelajar WNI (hari libur) Rp62.000 (dengan identitas pelajar/mahasiswa minimal 5 orang)
- WNA (hari kerja) Rp435.000
- WNA (hari libur) Rp435.000
5. Rute Pendakian
Ada tiga rute atau pintu masuk-keluar pendakian yang resmi dan bisa digunakan, yaitu.
Pintu Cibodas
Jalur Cibodas merupakan trek favorit para pendaki. Di jalur ini akan melewati jalur setapak berbatu hingga hutan tropis. Estimasi waktu pendakian kurang lebih 7-10 jam untuk tiba di puncak Gunung Gede.
Rute pendakian via Cibodas ini dimulai dari pos pendaftaran, kemudian menuju Tarentong, Telaga Biru, Rawa Panyangcangan, Rawa Denok, Rawa Denok 2, Batu Kukus 1, Batu Kukus 2, Batu Kukus 3, Pondok Pemandangan, Air Panas, Kandang Batu, Panca Weuleuh, Kandang Badak, dan Puncak.
Tiba di puncak, pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan empat kawah yang masih aktif, yaitu Kawah Baru, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon.
Pintu Gunung Putri
Untuk jalur Gunung Putri adalah trek paling pendek dibandingkan lainnya. Jalur ini direkomendasikan bagi pendaki yang akan menuju alun-alun Surya Kencana. Untuk tiba di sana, ada beberapa pos yang mesti dilewati. Mulai dari Pos Jaga Gunung, Pos Baru, Pos Bayangan Tanah Merah, Pos 1 Informasi Lama, Pos 2 Legok Leunca, Pos 3 Buntut Lutung, Pos 4 Simpang Maleber, Pos 5 Alun-alun Suryakencana Timur, Alun-alun Suryakencana Barat, dan summit point.
Perlu diperhatikan oleh para pendaki, jalur Gunung Putri mempunyai medan lebih terjal dan trek curam. Apalagi ketika masuk kawasan hutan tropis, pendaki akan melalui medan cukup sulit di area sekitar Lawang Seketang dan Tanah Merah. Untuk pendaki pemula, rute ini harus didampingi oleh pendaki berpengalaman. Adapun waktu tempuh jalur ini untuk tiba di puncak sekitar 6-8 jam.
Pintu Selabintana
Masuk melalui jalur Selabintana adalah trek terpanjang menuju puncak. Pendaki mesti menyusuri hutan, sungai dan medan menantang lainnya. Bagi yang akan melewati jalur ini harus hati-hati karena akan menemukan pacet, sejenis hewan lintah yang menghisap darah dari tubuh. Estimasi waktu tempuh sekitar 8-12 jam.
Apabila sudah memilih salah satu rute di atas, pendaki wajib untuk lapor terlebih dulu baik sebelum masuk maupun keluar.
Untuk lapor pada pintu masuk pendakian pada jam:
- Hari kerja 07:30-14:00 WIB
- Hari libur 07:00-16:00 WIB
Lapor pada pintu Keluar pendakian pada jam:
- Hari kerja 10:00-16:00 WIB
- Hari libur 10:00-18:00 WIB
Baca juga: 9 Destinasi Wisata Pegunungan Terindah di Indonesia
6. Aturan Mendaki
Setiap melakukan pendakian, ada aturan untuk pendaki yang wajib ditaati untuk keamanan dan kenyamanan. Aturan umumnya adalah tidak boleh membuang sembarangan, hindari berteriak, bicara kasar selama di gunung dan memetik bunga yang tumbuh di sepanjang jalur pendakian.
Untuk sekarang ini, pendakian Gunung Gede Pangrango sedang ditutup hingga 31 Maret 2025. Penutupan ini dilakukan untuk memulihkan ekosistem di gunung, baik di jalur pendakian maupun puncak serta adanya potensi cuaca ekstrem di akhir dan awal tahun.
Walaupun kawasan Gunung Gede sedang ditutup, panduan di atas bisa dijadikan bahan latihan menyiapkan kondisi fisik, membeli peralatan dan dokumen yang dibutuhkan. Jadi, ketika kawasan gunung sudah dibuka kembali, calon pendaki sudah siap untuk menaklukkan gunung ini.