JNEWS – Transformasi digital bagi pelaku UMKM menjadi salah satu pilar utama untuk mendorong mereka go digital dan go export secara end-to-end langsung ke buyer luar negeri dan membentuk ekosistem usaha yang berkelanjutan.
Langkah ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha UMKM menembus pasar global dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas produknya. Untuk mendorong UMKM go digital diperlukan kesadaran dalam membangun dan mengelola eksistensi UMKM di media sosial, mengoptimalkan pemanfaatan platform e-commerce berorientasi global dan menggunakan kanal pembayaran digital.
Terobosan ini jika diiringi upaya UMKM dalam memahami preferensi konsumen dan kondisi pasar global, melakukan perencanaan produksi dan manajemen rantai pasokan untuk memenuhi permintaan pasar dengan berkelanjutan akan mendorong UMKM masuk ke pasar global.
Guna memperkuat aspek pemasaran, UMKM harus membangun brand yang kuat dengan menonjolkan kualitas, keunikan dan nilai tambah produk untuk menciptakan positioning di kancah global. Demikian mengemuka pada Talk Over Coffee yang mengangkat tema SMEs Go Digital: Bring Indonesia SMEs to The World di Jakarta beberapa waktu lalu.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan BI secara konsisten melakukan langkah – langkah untuk mendorong UMKM Go Digital dan Go Export, dengan beberapa hal yang terus diupayakan. Di antaranya akses promosi ke pasar global melalui berbagai kegiatan promosi perdagangan domestik dan internasional.
“Selain itu juga literasi digital yang merupakan kunci bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi dengan efektif, sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko fraud,” ungkap Juda Agung.
Baca juga: Instagram Ads: Panduan Iklan Berbiaya Rendah untuk UMKM
Menurut data BI, salah satu sektor UMKM yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah UMKM produk fesyen. Di sisi global, permintaan atas sustainable goods termasuk produk sustainable fashion mengalami kenaikan signifikan sebesar 71% dalam kurun waktu 5 tahun sejak 2016-2020 sebelum adanya pandemi Covid 19. Dengan berlalunya pandemi, diperkirakan sektor fashion akan kembali terus tumbuh.
Untuk menangkap potensi pasar global yang besar tersebut, UMKM harus mengikuti tren global terkini serta meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat menjangkau pasar sustainable fashion yang ramah lingkungan. Hasil asesmen BI di 2023, terdapat 30% UMKM yang sudah terklasifikasi ke dalam UMKM Hijau sehingga transformasi UMKM menuju keberlanjutan lingkungan dan mengadopsi digitalisasi dalam produksi, pemasaran, maupun aspek sosial ekonominya perlu dioptimalkan.
Wujud nyata capaian positif UMKM Go Digital dan Go Export ditandai dengan penandatanganan kesepakatan business matching ekspor UMKM dari berbagai daerah dengan pembeli dari pasar global.
Melalui kegiatan ini Bank Indonesia mendorong kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk semakin membuka jalan bagi UMKM memperluas jangkauan pemasaran produknya. *