JNEWS – Pringsewu merupakan ibukota dari Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, yang berjarak sekitar 37 kilometer dari Kota Bandar Lampung. Didorong oleh sektor perdagangan, industri, jasa dan sektor UMKM, Pringsewu menjelma menjadi salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.
Sektor UMKM yang menjadi penopang perekonomian masyarakat di Pringsewu terus tumbuh. Bahkan menurut data pemerintah daerah setempat, saat ini ada ribuan UMKM aktif di Pringsewu yang memasarkan berbagai produk khasnya dengan memanfaatkan internet sebagai media penjualan.
Hal ini berimbas pada semakin meningkatnya volume kiriman di JNE Cabang Pringsewu. Seperti keterangan pimpinan JNE Pringsewu, Eka Fitriani, di Pringsewu banyak pelaku UMKM dengan produknya yang sangat khas dan permintaannya terus naik, seperti kain tapis yang dibuat secara disulam untuk peci, rok tapis sulam dan lain sebagainya.
“UMKM di Pringsewu juga mempunyai produk berupa makanan, yang di antaranya kripik pisang dan kripik singkong dengan bahan baku yang melimpah di sini. Mereka sudah berjualan secara online sehingga ikut mendongkrak kenaikan kiriman JNE Pringsewu,” ujar Eka, saat berbincang dengan JNEWS, Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Tumbuh Bareng-bareng UMKM Lokal, Geliat JNE di Kota Santri
Selain itu, guna meningkatkan volume paket kiriman, tambah Eka, pihaknya akan memaksimalkan potensi lain termasuk produk kecantikan yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk masyarakat dari luar Kota Pringsewu.
Di luar itu, wilayah Pringsewu juga merupakan daerah pertanian, yang menyumbang pada pertumbuhan kiriman di Pringsewu. “Sekarang ini ada beberapa toko perlengkapan pertanian di sini yang menjual dan membeli hasil pertanian secara online, di mana pengirimannya menggunakan JNE sehingga cukup ikut mendongkrak kiriman di JNE Pringsewu,” jelas Eka.
“Meski persaingan juga semakin ketat, namun kami optimis JNE akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat di Pringsewu. Tentunya didukung oleh kerja keras seluruh tim untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Dan kami optimis peningkatan target di tahun ini akan bisa kami penuhi, apalagi selepas pandemi geliat perekonomian di Pringsewu sudah mulai kembali pulih seperti sediakala. Bahkan pelaku UMKM mulai bertambah dan mereka sudah pada melek digital berjualan via online,” pungkas Eka.
Menengok sejarahnya, JNE Pringsewu berdiri pada tahun 2013 yang awalnya hanya dikelola oleh seorang karyawan. Seiring berjalannya waktu, kini JNE Pringsewu sudah mempekerjakan 25 karyawan dengan didukung sebanyak 15 titik penjualan atau agen. Adapun area operasional mencakup Kabupaten Pringsewu yang terdiri dari 9 kecamatan. *
Baca juga: 10 Oleh-Oleh Khas Lampung dari Keripik Pisang hingga Brownis