Menengok Rumah Sakit Apung Terbesar di Indonesia

Penampakan KRI dr. Soeharso dari udara.

JNEWS – Indonesia memiliki tiga kapal Bantu Rumah Sakit (BRS), yang merupakan bagian dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI AL (Angkatan Laut). Ketiga kapal rumah sakit apung tersebut yakni KRI dr. Soeharso, KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Kapal rumah sakit sendiri dirancang yang fungsi utamanya sebagai fasilitas perawatan medis terapung atau rumah sakit, di mana di banyak negara dioperasikan oleh  angkatan laut yang dimaksudkan untuk digunakan di dalam atau di dekat zona perang maupun tempat terjadinya bencana alam.

Dalam hal ini, Indoensia mempunyai tiga kapal rumah sakit yang sering dioperasikan untuk memberikan pertolongan medis kapada masyarakat, seperti saat gelombang tsunami hebat melanda Aceh tahun 2004, perawatan medis saat wabah pandemi Covid-19 hingga dioperasikan dalam latihan perang dan lain sebagainya. Berikut tiga kapal rumah sakit Indonesia yang di antaranya pernah JNEWS naiki:

KRI dr. Soeharso

KRI dr Soeharso-990 diluncurkan pada 2003. Rumah sakit apung yang memiliki panjang 122 meter, lebar 22 meter dan draft 6,7 meter serta bobot kapal seberat 11.394 ton ini sudah malang melintang dalam berbagai misi kemanusiaan. Saat pandemi Covid-19 silam kapal ini membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah, khususnya di Semarang Raya.

Sebelumnya kapa ini sudah mengelilingi Indonesia, baik untuk latihan TNI AL maupun difungsikan sebagai rumah sakit saat bencana alam seperti pada tsunami Aceh 2004 dan gempa Palu 2018. Sebagai kapal jenis bantu rumah sakit, di KRI dr. Soeharso tersedia ruang UGD, ICU, post operasi (RR), ruang bedah, poliklinik dan ruang penunjang klinik serta ruang perawatan.

KRI dr. Soeharso juga dilengkapi helipad dan hanggar untuk menampung helikopter. Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, kapal mampu menampung 400 pasukan dan 3.000 penumpang.

JNEWS saat menjajal naik kapal KRI dr. Soeharso dalam sebuah misi pelayaran.

KRI dr. Wahidin Sudirohusodo

Kapal rumah sakit Indonesia ini diluncurkan tahun 2021. Mempunyai nomor lambung 991, panjang 124 meter dan lebar 21,8 meter dengan bobot 7.290 ton. Kapal ini merupakan hasil karya anak bangsa PT PAL Indonesia di Surabaya.

Kapal ini memiliki kemampuan berlayar hingga 30 hari penuh dengan jangkauan 10.000 mil laut. Kemampuan kapasitas angkut total personel 643 orang, termasuk 159 pasien. Mobilitas untuk misi evakuasi medis juga ditunjang dengan kemampuan mengangkut helikopter medis, ambulans boat dan landing craft vehicle personnel (LCVP).

KRI dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan kapal perang yang juga memiliki fungsi menjalankan tugas kemanusiaan. KRI ini dioperasikan sebagai kapal bantu Rumah Sakit Type C untuk melayani kesehatan warga di wilayah pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat

Kapal rumah sakit ini diluncurkan tahun 2022. Nama Radjiman Wedyodiningrat, diberikan atas dasar pertimbangan seorang dokter yang mendapat gelar Pahlawan Nasional dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat mempunyai nomor lambung 992, dengan panjang kurang lebih sekitar 122 meter dan lebar 22 meter. Dengan bobot berat 11.394 ton, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan 18 knot. Kapal ini, selain untuk mendukung operasi laut, juga untuk pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Kapasitas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat mampu membawa 163 ABK, pilot dan kru helikopter 18 orang, tamu VVIP, puluhan staf medis dan ratusan pasien maupun sukarelawan. Kapal ini juga mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material 3 unit helikopter.

Pada Kamis (18/1/2024) lalu kapal ini diberangkatkan untuk melaksanakan pelayaran visit ke Mesir dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina, khususnya di wilayah Gaza yang tengah dilanda peperangan. *

Baca juga: 8 Kapal Ferry Terbaik di Indonesia: Rute, Fasilitas, dan Daya Tarik

Exit mobile version