Mengenal Lebih Jauh Program Expressbility JNE Surabaya

JNE Surabaya menggagas ide expressbility untuk memberi kesempatan kepada pekerja disabilitas

M. Mizan Zulmi, Learning Development Staff JNE Surabaya dan 2 karyawan penyandang disabilitas yang bekerja di JNE Surabaya.

JNEWS – JNE Cabang Utama Surabaya, Jawa Timur menggagas program “Expressbility”, yaitu perekrutan dan pengembangan SDM penyandang disabilitas untuk bisa bekerja dan berkarya memberikan yang terbaik kepada perusahaan. Kini tercatat sudah ada dua karyawan disabilitas yang bekerja di bagian kurir antar (delivery).

Para penyandang disabilitas bila diberi kesempatan bekerja, seperti pada umumnya orang normal lainnya, mereka bisa menunjukkan skill dan semangat tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Adapun program Expressbility mulai digagas sejak Agustus 2023 dan dimulai pada Oktober 2023, ditandai dengan merekrut 2 karyawan disabilitas pada bagian kurir delivery.

“Program ini digagas oleh Departemen Human Capital JNE Surabaya, di mana kolaborasi bagian Learning Development Staff dan Talent Acquisition Staff,” ujar M. Mizan Zulmi, selaku Learning Development Staff JNE Surabaya saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (23/4/2024).

Adapun tujuan dari program ini antara lain adalah memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas di dunia kerja seperti yang lainnya, mengingat tingkat keterserapan penyandang disabilitas di dunia kerja saat ini belum tinggi.

“Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan keberagaman dan kesetaraan di lingkungan kerja yang akan berdampak pada motivasi kerja karyawan. Selain itu, kami juga berusaha memenuhi mandat UU No. 8 Tahun 2016 tentang penyerapan tenaga kerja penyandang disabilitas,” jelas M. Mizan.

Baca juga: Ajak Content Creator Berkreasi, JNE Sediakan Hadiah Total Ratusan Juta Rupiah!

Perekrutan penyandang disabilitas dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan job posting pada beberapa platfrom termasuk mengikuti job fair. Selain itu bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja dan Dinas Tenaga Kerja yang memiliki informasi terkait penyandang disabilitas yang telah terlatih dan memiliki kompetensi tertentu.

“Perkerutannya sendiri dilakukan tentunya harus mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas sesuai dengan jenis disabilitasnya. Misalnya mereka yang harus memakai kursi roda, tongkat atau alat bantu dengar dan lain sebagainya,” terang Mizan.

Kemudian kriteria rekrutmen penyandang disabilitas untuk satu jabatan disesuaikan dengan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Selain ditempatkan pada bagian operasional, penyandang disabilitas juga ditempatkan pada bagian backoffice/administasi jika memang ada kebutuhan.

“Saat ini karyawan disabilitas yang bekerja di JNE Surabaya adalah Sirilius Siko dan M. Zamroni. Keduanya bekerja pada bagian operasional, tepatnya pada bagian kurir delivery. Sampai saat ini kami masih membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas lainnya yang memenuhi kriteria dan kompetensi untuk bergabung di JNE Surabaya. Harapan kami, langkah ini juga bisa ditiru oleh kantor cabang JNE lainnya sehingga bisa memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk menggapai masa depan yang lebih cerah dengan mereka bisa mandiri dan bekerja mencari nafkah,” tandas jelas M. Mizan.  *

Baca juga: Jejak Karya Sosial H. Soeprapto Soeparno di Yatuna

Exit mobile version