Mengenal Perjalanan Teknologi Seluler dari 1G ke 5G

perjalanan teknologi seluler 5G

Perjalanan Teknologi Seluler 1G ke 5G – Sebagai makhluk sosial, komunikasi selalu akan menjadi kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia. Hal ini lah yang juga menjadi salah satu pendorong terciptanya teknologi komunikasi yang kemudian berkembang hingga bisa kita nikmati sekarang ini.

Beberapa dari kamu mungkin sudah tahu bahwa sekarang ini teknologi jaringan seluler telah sampai pada generasi ke-5 atau yang dikenal dengan nama 5G. Teknologi jaringan ini pun disebut-sebut mampu menghantarkan kecepatan data 100 kali lebih cepat dari generasi sebelumnya, yakni 4G.

Beberapa negara di luar, termasuk di Indonesia sendiri pun saat ini sudah beberapa kali melakukan uji coba jaringan 5G. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di akhir tahun kemarin menegaskan bahwa Indonesia akan siap mengadopsi teknologi 5G pada 2021.

Itu dia sekilas informasi mengenai 5G di Indonesia sejauh ini. Melalui artikel ini kami akan ajak kamu untuk mengenal perjalanan teknologi jaringan seluler mulai dari 1G, 2G, 3G, 4G, sampai 5G. Oh iya, sebelum kita membahas perjalanan teknologi 1G sampai 5G, ada baiknya mengetahui apa itu kepanjangan huruf G pada 1G, 2G, dan seterunya.

Huruf G merujuk pada kata “Generation” atau generasi. Masing-masing generasi ini memiliki standar jaringan tertentu yang disesuaikan dengan standar jaringan telepon dan sistem telepon seluler pada saat itu.

Baca Juga: Google Hadirkan 6 Update di Aplikasi Android

1G

Sesuai namanya, 1G merupakan generasi pertama pada teknologi telepon seluler. Teknologi jaringan ini pertama kali diluncurkan oleh Nippon Telegraph dan Telephone pada 1979 silam. Baru kemudian di tahun 1984, teknologi 1G menyelimuti seluruh wilayah Jepang dan menjadikannya sebagai negara pertama yang memiliki jaringan 1G secara nasional.

Secara teknis, 1G beroperasi dengan menggunakan sistem analog yang umumnya dikenal dengan AMPS (Advanced Mobile Phone Service), di mana hanya memiliki kecepatan maksimum 2,4 Kbps. 1G hanya dapat dipakai untuk melakukan panggilan telepon, itu pun dengan kualitas yang buruk, boros baterai, dan tidak terenkripsi. Sehingga, percakapan pun dapat disadap dengan menggunakan pemindai radio.

2G

Teknologi seluler generasi ke dua ini bisa dibilang menjadi awal kelahiran teknologi digital. Bila pada 1G menggunakan jaringan analog, maka di 2G sudah menggunakan jaringan digital. 2G pertama kali diluncurkan secara komersial di Finlandia oleh Radiolinja pada 1991 dengan mengimplementasikan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications) dan CDMA (Code Division Multiple Access).

Kehadiran 2G pada saat itu menyuguhkan pengalaman baru dalam berkomunikasi. Apabila 1G hanya dapat melakukan panggilan telepon, maka di 2G terdapat beberapa fitur baru, di antaranya pengiriman pesan teks SMS, pesan bergambar atau MMS, dan suara panggilan yang lebih jernih. Bahkan, dalam perkembangannya 2G pun kemudian berevolusi menjadi 2,5G dengan GPRS dan 2,75G dengan EDGE, dimana kecepatan maksimal mencapai 384 Kbps.

3G

Teknologi penerus 2G ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2001 oleh operator asal Jepang NTT DoCoMo. 3G hadir sebagai sebuah solusi akan kebutuhan internet yang meningkat pada masa itu dengan menggunakan standar UMTS (Universal Mobile Telecommunications System). Teknologi ini sanggup menghantarkan kecepatan data yang lebih cepat dari generasi sebelumnya dengan kecepatan mencapai 2 Mbps.

Dengan hadirnya 3G, masayrakat di seluruh dunia sudah dapat menikmati berbagai macam layanan internet, seperti browsing, pengiriman email, streaming video dan musik, berbagi data, hingga teleconference. Era 3G juga menjadi era kelahiran smartphone dengan dua nama besar pada saat itu, yakni Blackberry dan Apple.

Baca Juga: Beberapa Alternatif WhatsApp Buat yang Mau ‘Hijrah’

4G

Kebutuhan akan layanan internet dengan menggunakan teknologi seluler 3G dinilai tidak cukup. Maka dari itu, guna membuat penggunaan layanan internet semakin nyaman, lahirlah teknologi 4G. Teknologi ini pertama kali diluncurkan secara komersial di Norwegia pada tahun 2009 yang menggunakan standar LTE (Long Term Evolution).

Era 4G bisa dibilang sebagai lahirnya industri konten kreatif. Dengan kecepatan minimum 12,5 Mbps hingga 200 Mbps, 4G menawarkan kemampuan untuk streaming video dengan kualitas HD, game online tanpa lag, dan waktu upload dan download yang lebih singkat. Tak hanya itu, 4G pun membuat proses komunikasi jadi lebih lancar dengan video conference, serta memunculkan lebih banyak startup digital.

5G

Ketika berbicara mengenai teknologi seluler 5G, tidak ada yang tahu pasti siapa yang menciptakannya. Meski demikian, sejumlah perusahaan dengan ekosistem mobile saat ini berkontribusi dan berupaya agar 5G dapat dinikmati oleh masyarakat di dunia. 5G saat ini sudah diluncurkan secara komersil di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China, Turki, dan beberapa negara di Eropa.

Sebagaimana halnya teknologi jaringan penerus, sudah pasti 5G memiliki kemampuan yang lebih canggih dari 4G dalam menghantarkan kecepatan data. Meski demikian, belum ada angka pasti mengenai berapa kecepatan standar yang diberikan oleh 5G, mengingat beberapa pengujian memiliki hasil yang berbeda. Namun, sebagai gambaran 5G disebut memiliki kecepatan 10 Gbps – 20 Gbps, sehingga penggunaannya dapat dimanfaatka untuk kebutuhan Internet of Things (IoT), Augmented Reality (AR), termasuk kebutuhan industri.

Baca Juga: Masih Pakai 3G? Berikut Sejumlah Manfaat Layanan 4G

Exit mobile version