Jelang Lebaran atau memasuki bulan Ramadhan 2021, diproyeksi bakal ada peningkatan belanja dari Indonesia. Hal ini menjadi suatu hal yang lumrah meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
Bedanya hanya memang saat ini belanja lewat jalur digital atau online, lebih digemari. Kondisi ini tentu karena dampak kekhwatiran masyarakat untuk ke luar rumah atau melakukan metode belanja konvensional.
Berdasarkan ADA, setidakhanya terdapat tiga kelompok konsumen yang paling menonjol jelang libur Lebaran tahun ini. Ketiganya mulai dari Home Electronic Lovers, Health and Beuty Lovers, serta Domestic Travelers.
Dalam keterangan resminya, Country Director Marketing Service ADA in Indonesia Faradi Bachri mengatkan, melakukan segmentasi konsumen berdasarkan prilakunya sangat penting dilakukan. Hal tersebut lantara konsumen makin pintar dan nyaman untuk berbelanja menggunkan jalur digital.
BACA JUGA : Trik Caption Menarik Pikat Pelanggan Via Instagram
“Dengan memahami perubahan perilaku konsumen dari offline ke online, brand diharapkan mampu membuat rencana dan strategi yang relevan ketika memanfaatkan momen Ramadan,” kata Faradi.
Nah, lantaran itu pula hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan pelaku usaha atau UMKM agar bisa mengenali konsumen dan lebih dekat. Karena dengan demikian, pelaku bisnis bisa mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen.
ADA memberikan beberapa tips bagi UMKM atau pelaku bisnis untuk bisa mengoptimalkan pemasaran jelang Ramadhan 2021. Menurut Faradi, setidaknya ada beberapa bentuk komunikasi yang bida diterapkan.
– Optimalisasi teknologi marketing
Pengalaman digital sangat dibutuhkan, karenanya tiap merek perlu membangin pengalaman digital yang nyaman bagi konsumennya. Konsumen pada umumnya bakal memperioritaskan interface yang sederhana, mudah digunakan, dan diharapkan dapat pengalaman yang cepat dan andal.
Hal ini tentu perlu dikurasi oleh pelaku usaha atau UMKM. Karena dengan demikian, maka pola pemasaran bisa tetap sasaran. Melalui Marketing Technology (MarTech), brand atau merek bisa memetakan consumer journey pada platform digital.
– Peningkatan volume media inventory
Seiring dengan prediksi tingkat pembelian atau belanja yang naik di masa Ramadhan, maka sudah seharusnya UMKM dan pelaku usaha menyediakan stok yang dipasarkan, termasuk mempersiapkan volume media inventory pada platform yang tepat.
BACA JUGA : Kisah Syarah Bakery, dari Garasi Rumah sampai Toko Roti Ternama
Karena dengan demikian, maka jalinan komunikasi dengan konsumen akan lebih memiliki efektif lantaran tepat sasaran. ADA sendiri merekomendasikan beberapa jurus, layaknya kampanye pemasaran pesan teks, sampai kepintaran buatan alias artificial intelligence. Tak lupa iklan baris data dan konten di media juga tetap menjadi hal yang menarik dilakukan.
– Nuansa Lebara Online
Mengikuti era yang serba digital dan online, penting juga UMKM atau pelaku usaha menciptakan nuansa Ramadha sesuai tema, namun secara digital pastinya. Hal ini cukup berguna untuk interaksi dengan konsumen.
Selain itu, memanfaatkan fitur yang disediakan e-commerce juga bisa dilakukan untuk memberikan pengalaman belanja berbeda. Seperti memberikan wadah konsumen saling bertukar bingkisan, vocher, atau parsel.
“New Normal Ramadhan dapat menjadi peluang bisnis. Brand dapat mengakomodir penggunaan platform online yang semakin berkembang pesat, mengoptimalkan kanal-kanal digital, serta secara aktif memanfaatkan fitur-fitur e-commerce yang ada,” kata Faradi.