Baik di kantor pusat Jakarta maupun di semua kantor cabang yang ada di seluruh Indonesia, JNE mempekerjakan ribuan perempuan. Dan, perusahaan sangat peduli pada kesehatan para Srikandi yang mencari nafkah di JNE, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental mereka karena beban sebagai ibu rumah tangga sekaligus pekerja kantoran. Salah satunya dengan terus mendukung program pemerintah Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif (GP2SP) di lingkungan kerja.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja perempuan menghadapi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kesehatan baik kesehatan fisik maupun mental. Padahal perannya sangat besar sebagai salah satu penggerak roda perekonomian dan sekaligus pencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dalam kesempatan ini, JNE melalui Departemen HSE & Security menggandeng Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, dengan mengadakan seminar yang kedua kalinya pada Selasa (31/5/2022). Seminar kesehatan tersebut diikuti sekitar 50 peserta. Sebelumnya kerjasama dan seminar pernah juga dilakukan pada November 2021 lalu.
Salah satu tujuan dari seminar ini antara lain untuk meningkatkan kesehatan pekerja perempuan di lokasi kerja. Topik yang diangkat adalah terkait menjadi pribadi yang tangguh dan mampu merawat diri agar sejahtera secara psikologis.
Seminar yang diselenggarakan, merupakan rangkaian kegiatan pembentukan masyarakat sehat atau biasa dikenal dengan GERMAS (Gerakan Masyarakan Sehat). Karena dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat akan menghasilkan masyarakat yang sejahtera.
Materi pertama mengupas isu kesehatan jiwa atau mental. Menurut nara sumber, yakni dr. Dini Rachmi selaku Koordinator Pelayanan Jiwa Puskesmas Grogol Petamburan, aspek kesehatan jiwa antara lain mengenai kemampuan pekerja perempuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan di tempat kerja agar mampu menekan angka penyakit akibat kerja maupun risiko kematian bagi pekerja. Begitu juga bagaimana mereka bisa menjaga kesehatan mental atau kejiwaan mereka, karena harus berbagi peran sebagai pencari nafkah dan sekaligus ibu rumah tangga bagi yang sudah menikah.
Pada sesi selanjutnya, dr. Ninin Anggaraeni selaku Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga Puskesmas Grogol Petamburan membahas mengenai materi kekerasan dalam keluarga dan masyarakat yang masih dialami sebagian perempuan di Indonesia.
Dalam paparannya dr. Ninin membahas tentang aspek-aspek yang berpengaruh pada kondisi kesehatan mental seseorang seperti faktor fisik, sosial, psikologis serta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Selain itu sesi ini ini juga menjelaskan mengenai tips-tips yang bisa dilakukan untuk bisa membuat seseorang bisa bangkit dari keterpurukan (resiliens).
Baca juga: Sosok Heny Sulistiyawati, Srikandi JNE yang Komandani Ratusan Security
“Perempuan sekarang ini harus mampu melawan setiap perbuatan terhadap dirinya yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum, karena sudah dijamin dengan adanya undang-undang tentang perlindungan terhadap kekerasan pada perempuan dan anak. Untuk itu, mari kita terus mengkampanyekan stop kekerasan pada peremupuan dan anak,” terang dr. Ninin.
Masing-masing materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta. Tampak para peserta begitu antusias melontarkan beragam pertanyaan terkait dengan materi yang dibahas maupun kondisi yang mereka alami sehari-hari.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para Srikandi JNE dapat mendapatkan pengetahuan bagaimana mereka bisa menjadi perempuan dengan pribadi yang tangguh dan bisa menjaga kesehatan fisik dan mental masing-masing sehingga bisa berdampak pada produktifitas kerja. Untuk itu kami dari Departemen HSE & Security mengajak untuk mengikuti seminar-seminar yang kami adakan selanjutnya,” ujar Head of HSE & Security Department, Henny Sulistiyawati, selaku penyelenggara seminar.*
Baca juga: Dua Tahun Tertunda, JNE Berangkatkan 140 Karyawan ke Tanah Suci