Menjajal Sungai Cisadane, Rafting di Musim Hujan

Sumber: Darus/JNEWS

JNEWS – Rafting atau arung jeram menelusuri aliran sungai di saat musim hujan – karena volume air sedang besar – memberikan kepuasan dan sensasi tersendiri. Luapan air yang tinggi dan deras membuat laju perahu terguncang-guncang sehingga membuat adrenalin berdegup kencang.

Cuaca di sekitar kawasan sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat, siang itu tengah hujan. Tapi hal itu tidak menyurutkan JNEWS untuk melakukan arung  jeram bersama rombongan media lainnya, akhir pekan lalu.

Sejak berangkat dari hotel tempat menginap dengan menggunakan mobil bak terbuka, hujan sudah membasahi tubuh sehingga menjadi basah kuyup. Ada sensasi tersendiri saat berbasah ria di atas mobil bak terbuka, terlebih lagi pemandangan yang dilalui sepanjang perjalanan sangat memanjakan mata. Jalan yang berkelok dan naik turun serta sesekali diapit perbukitan  nan hijau membuat rasa dingin oleh guyuran hujan seolah sirna begitu saja.

Sekitar satu jam menaiki mobil bak terbuka, akhirnya semua peserta tiba di dermaga arum jeram. Empat perahu karet bersama beberapa orang instruktur yang akan memandu  menelusuru sungai Cisadane sudah siap menyambut.

Sementara hujan tidak juga reda. Air sungai yang sedang meluap dengan arus lumayan deras membuat beberapa peserta sedikit ciut nyalinya. “Tidak usah takut, karena para instruktur akan memastikan keselamatan Anda. Hujan malah akan membuat rafting lebih mengasyikan,” sergah Jay, salah seorang instruktur rafting.

Baca juga: Petualangan Seru di Puncak Bogor: Trekking dan 5 Aktivitas Outdoor untuk Penggemar Alam

Sumber: Darus/JNEWS

JNEWS dan beberapa peserta sudah tidak sabar ingin segera berada di atas perahu untuk mengarungi sungai Cisadane. Usai diberikan briefing mengenai keselamatan dan bagaimana cara rafting yang benar, maka penelusuran kali yang juga melintasi Kota Tangerang, Banten, itu pun dimulai.

Saat melintasi arus tenang tawa canda para peserta terdengar di mana-mana. Namun berbeda saat perahu yang ditumpangi melintasi arus deras dan liar, jerit histeris plus muka pucat menyelimuti sebagian peserta, terutama para peserta perempuan. Usai melintasi arus deras dan curam ekstrim, wajah-wajah puas terpancar dari para peserta.

Sungai Cisadane sendiri, yang kini menjadi jalur favorit penyuka rafting mempunyai arus deras atau jeram dengan beberapa tingkatan, dari yang biasa, sedang hingga super ekstrim, seperti jeram Perawan, jeram Cinta dan juga jeram-jeram lainnya.  Sungai ini juga mempunyai wahana yang mengasyikan, yaitu terjun dari jembatan setinggi 4 meter. Setelah mencebur ke air yang lumayan deras jangan takut hanyut, karena para instruktur  sudah siap untuk menolong.

Usai mencapai  garis finish, para peserta disuguhi  minuman air kelapa muda dan wedang jahe yang menyegarkan, dengan cemilan ubi dan kacang rebus, rasanya begitu nikmat. Jalur rafting yang dilalui bersama rombongan sekitar 12 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam.

Menurut Jay, rafting di kala musim hujan memang lebih seru dibandingkan musim kemarau, adrenalin para peserta akan berdegup kencang, terlebih ketika perahu terbalik di saat melintasi jeram, namun hal itu akan mendatangkan sensasi dan kepuasan tersendiri. *

Baca juga: Coworking Space JNE di Kota Bogor, Ruang Tumbuh bagi UMKM

Exit mobile version