Tidak banyak yang mengetahui jika Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah bagian selatan, memiliki destinasi wisata yang lengkap, baik itu wisata sejarah, goa purba, gunung-gunung yang indah, pantai pasir putih dengan airnya yang jernih kebiru-biruan hingga rumah Marta Tilaar, yang penuh dengan inspirasi.
Pagi baru saja menyapa. Semburat kekuning-kuningan mentari di ujung timur, menambah suasana damai dan menyejukkan mata memandang. Dari balik jendela kamar hotel, terlihat Jalan Jenderal Ahmad Yani yang berada di jantung Kota Kebumen masih sepi. Hanya tampak beberapa kendaraan lalu lalang diselingi sepeda ontel yang ditunggangi warga.
Itulah Kebumen saat menjemput pagi, sebuah kota kecil yang berada di jalur selatan Jawa Tengah. Kotanya nampak bersih, rapih dan nyaris tidak ada kemacetan. Selain itu, yang membuat betah, kalau kita melancong ke sini, akan menemui banyak destinasi wisata yang lengkap dan menarik, tidak terkecuali wisata kuliner yang nikmat dan menggugah selera, berupa nasi Penggel sebagai kuliner khasnya.
Di pengujung Februari silam, JNEWS berkesempatan mengunjungi berbagai destinasi wisata terkenal dan menarik, seperti rumah Martha Tilaar yang menginspirasi. Di rumah tersebut Martha Tilaar kecil tinggal serta jiwa enterprenuer-nya mulai tumbuh dan terasah. Pohon mangga yang berada di belakang dan depan halaman rumah, bila buahnya sudah matang pernah dijajakan oleh Martha Tilaar kecil untuk dijual kepada yang melintasi jalan.
Selain bisa menjumpai dua pohon mangga, pengunjung juga akan menjumpai kamar, lengkap dengan tempat tidurnya yang antik, yang semasa dulu pernah digunakan oleh orang tua, kakek dan nenek serta para leluhur Martha Tilaar. Sebagai tambahan, Martha Tilaar adalah salah satu pengusaha perempuan Tanah Air yang sukses dengan produk-produk kecantikan.
Puas mengunjungi rumah Martha Tilaar, perjalanan berlanjut ke daerah Gombong untuk melihat benteng Van Der Wijck, sebuah benteng besar berwarna merah peninggalan Belanda. Benteng ini membuktikan bahwa Kebumen merupakan salah satu bagian penting dari sejarah Indonesia. Meski usianya sudah lebih dari satu abad, benteng ini masih berdiri kokoh dan megah. Saat ini benteng Van Der Wijck untuk wisata sejarah. Di atap benteng terdapat wahana kereta mini yang bisa digunakan pengunjung untuk berkeliling mengitari benteng sambil menikmati pemandangan benteng dari atas
Dari benteng Van Der Wijck, sekitar 2 jam perjalanan, JNEWS berlanjut ke Pantai Lampon, destinasi indah yang baru dibuka untuk umum sekitar awal tahun 2015. Pantai Lampon ditemukan sejak demam pantai-pantai tersembunyi melanda wisata alternatif di Kebumen. Lokasinya bersandingan dengan Pantai Pasir. Persisnya, di belakang bukit Watu Pendel yang menjorok ke dalam pada sebuah cekungan.
Beberapa pohon nyiur yang menghiasi sekeliling pantai kian menambah pesona. Daunnya yang tertiup angin seolah memancarkan nyanyian indah khas pantai. Selain itu terdapat goa yang hanya bisa dijangkau bila air laut sedang surut.
Berjalan ke arah selatan menaiki Bukit Lampon, pemandangan spektakuler akan tersaji. Hamparan rumputnya yang menghijau kemudiam bukit-bukit batu karst yang menjulang tinggi, birunya air laut Samudera Hindia menyatu bak menjadi bingkai yang sedap dipandang mata.
Baca juga : Rekomendasi Tempat Glamping yang Kece Buat Liburan
Selain pantai dan bukit Lampon, Kebumen juga memiliki pantai Karang Duwur yang tak kalah indahnya. Untuk mencapai lokasi, kondisi jalan yang naik turun dan agak sedikit sempit, membuat pengendara harus ekstra hati-hati bila menuju pantai ini, namun pemandangan indah dengan udara segar membuat rasa lelah seolah hilang begitu saja.
Karang Duwur juga menyajikan banyak spot menarik dan indah untuk dinikmati, terlebih saat matahari tenggelam di garis pantai, di mana akan menghadirkan pemandangan yang tidak ada duanya. Pantai ini juga sudah dilengkapi fasilitas villa yang letaknya di atas bukit pinggir pantai, yang menawarkan sensasi yang berbeda. Jadi, tidak salah bila Kebumen bisa menjadi agenda kunjungan wisata Anda, selepas Covid-19 nanti mereda. *
Baca juga : 5 Destinasi Instagramable di Surabaya