JNEWS – Pemerintah terus mendorong dan memberi support bagi perkembangan UMKM di Tanah Air. Antara lain dengan pembiayaan atau kredit bagi UMKM yang mudah diakses dengan bunga rendah. Hal ini sebagai upaya pemerintah memperkuat fondasi ekonomi rakyat, membuka peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan UMKM menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjangkau 800.000 debitur di seluruh Indonesia dengan plafon penyaluran diperkirakan mencapai Rp 40 triliun, sekaligus meresmikan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP).
Upaya ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memastikan komitmen pemerintah dalam mengembangkan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Para UMKM, entrepreneurs, kemudian penerima KUR dan KPP adalah para pahlawan ekonomi bangsa,” ujar Menko Airlangga dalam sambutannya.
Ia memaparkan capaian program pembiayaan yang telah memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Melalui acara yang berlangsung secara serentak di 38 provinsi ini, telah hadir 2.000 debitur secara luring di Surabaya, yang menjadi representasi dari ratusan ribu pelaku UMKM, petani, nelayan, dan pengusaha perumahan yang hadir di masing-masing provinsi. Setiap provinsi menyelenggarakan acara dengan kehadiran setidaknya 1.000 debitur secara luring, menciptakan euforia kebersamaan dari Sabang sampai Merauke dalam satu waktu yang sama.
Hingga 17 Oktober 2025, realisasi KUR mencapai Rp 217,20 triliun atau 76,86% dari target tahun 2025, menjangkau 3,69 juta debitur dengan tingkat kredit bermasalah yang sangat terjaga di angka 2,28%, jauh lebih baik dari NPL Kredit UMKM secara nasional di level 4,55%.
Baca juga: Strategi UMKM Bertahan di E-Commerce saat Persaingan Semakin Ketat
Keberhasilan program KUR juga terlihat dari 926.742 debitur yang berhasil naik kelas, menunjukkan peran KUR dalam mendorong transformasi usaha berkelanjutan. Berdasarkan kajian, setiap tahunnya KUR dapat mendorong penyerapan sekitar 19,8 juta tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa setiap satu debitur KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja rata-rata empat orang.
Selain KUR, pemerintah juga menyiapkan ekosistem pembiayaan produktif lainnya. Tahun 2025, plafon kredit program yang siap disalurkan mencapai Rp 300,77 triliun, terdiri atas KUR sebesar Rp 282,57 triliun, Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian Rp 199,42 miliar, Kredit Industri Padat Karya Rp 754 miliar, dan Kredit Program Perumahan Rp 17,25 triliun. *
		    











