Untuk kedua kalinya ajang Indonesia Game Developer Exchange atau IGDX kembali digelar. Melalui penyelenggaraan IDGX 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berharap IDGX 2021 dapat menjadi ajang untuk meningkatkan daya saing dan kualitas SDM industri game tanah air.
Dalam keterangan resmi yang diterima Jnewsonline, Menkominfo mengapresiasi penyelenggaraan IGDX Conference 2021 yang berlangsung secara hibrida. Menurutnya, IDGX 2021 bisa menjadi wadah bertemunya pelaku industri game global dengan industri game lokal.
“Selain juga menjadi sarana peningkatan kualitas SDM industri game tanah air dan showcase bagi karya industri game dalam negeri. Dari laporan yang kami terima, bahwa dari peserta yang hadir saat penyelenggaraan IGDX di tahun 2019, sebanyak 66,1% diantaranya merupakan kalangan profesional. Peserta terbanyak kedua dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 16,1%,” ungkapnya.
Baca Juga: Lewat IDGX 2021, Kementerian Kominfo Ingin Game Lokal Tembus Pasar Luar Negeri
Menkominfo pun menilai pencapaian itu menunjukkan target peserta sudah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memfasilitasi pengembang game profesional dan pelajar agar dapat meningkatkan kemampuan serta memperluas jejaring. “Ini mencerminkan tidak saja antusiasme peserta tapi sekaligus sukses dengan penyelenggaraan IGDX,” tambahnya.
Menurut Menkominfo saat ini Indonesia merupakan pasar industri game atau permainan elektronik terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-17 dunia. Tak hanya itu, dari 271,4 juta penduduk Indonesia, tercatat sekitar 52 juta penduduk yang merupakan gamer.
Meski demikian, angka ini sejalan dengan fakta bahwa industri game di Indonesia masih dikuasai oleh game-game dari luar negeri. Pada tahun 2020, Menkominfo mencatat baru 0,4% industri lokal yang berkecimpung di pasar game Indonesia.
Melalui kegiatan IGDX 2021 yang mencakup IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference, Menteri Johnny mengharapkan bisa membangkitkan optimisme pengembang gim dan perusahaan game dalam negeri agar bisa lebih berkembang.
“Saya berharap pengembang gim dan perusahaan pengembang game yang dimiliki anak bangsa dapat berkembang dan bersaing dengan pelaku industri game secara global,” ungkapnya.
Baca Juga: Anak Sering Main Game? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua
Lindungi dan Tata Ekosistem Gim
Pemerintah terus berusaha menciptakan ekosistem teknologi dan inovasi yang dapat mendukung industri gim Indonesia agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan mengatakan, untuk melindungi masyarakat dan menata konten gim yang masuk Indonesia, Pemerintah menyiapkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 yang mengatur klasifikasi permainan interaktif elektronik atau Indonesia Game Rating System.
“Regulasi ini sedang diproses untuk revisi agar mewajibkan semua game yang ada di Indonesia untuk mendaftar dan mengikuti aturan ini. Tidak terkecuali game dari luar agar dapat menjaga Indonesia sesuai aturan dan budaya kita,” jelasnya.
Guna mempersiapkan Indonesia sebagai negara produktif dalam dunia digital, Kementerian terus mendorong pengembangan sumberdaya manusia dan membangun ekosistem digital Indonesia.
“Kami memiliki beberapa program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Sekolah Pintar, Gerakan Nasional 1000 StartUp, Startup Studio, dan HUB.ID. Untuk sektor gim dihadirkan secara khusus program IGDX,” tutur Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.
Dirjen Semuel menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan kolaborasi mitra, Asosiasi Game Indonesia, Indigo Game Telkom, dan Garena Indonesia menyukseskan IGDX 2021. Dirjen Aptika Kementerian Kominfo mengharapkan IGDX akan menjadi pemicu inisiatif investasi untuk memperkuat industri game nasional.
“Kami yakin perjalanan IGDX ini dapat sukses atas kolaborasi semua pihak dan tentunya para undangan yang sudah mengikuti event IGDX sampai selesai. Semoga ini akan menjadi awal akan terciptanya inisiatif investasi bagi para game developer dan memperkuat pelaku industri game anak bangsa,” harapnya.
Baca Juga: Lokapala Jadi Satu-satunya Game Lokal yang Dipertandingkan di PON XX Papua